Yuda dan Bi Imur sudah siap untuk berangkat ke bandara dan segera terbang ke kota London.Mereka berdua berjalan menuju ruang tengah untuk menemui Tante Vita dan Pak Hardi untuk pamit
"Nyonya saya sama Yuda mau pamit dulu" Bi Imur bersuara begitu mereka sudah berada diruang tengah
"Iya Bi.Hati-hati dijalan dan mudah-mudahan perjalanannya lancar hingga sampai di London.Dan buat kamu Yuda,saya berpesan terus kejar cita-cita kamu ya dan jangan lupakan kami" Tante Vita langsung berdiri begitu mendengar suara Bi Imur dan memeluknya
Yuda hanya mengangguk seraya tersenyum tulus pada Tante Vita
"Iya Nyonya terima kasih doanya.Titip salam juga sama Non Xena gak bisa pamit langsung kedia" Sahut Bi Imur tak lupa untuk tersenyum
Pak Hardi dan Tante Vita hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Bi Imur juga Yuda yang sedang keluar rumah untuk segera masuk ketaksi yang akan mengantarkan mereka ke bandara.Setelah tiba didepan pintu Yuda menghentikan langkah kemudian berbalik badan menghadap Tante Vita
"Tante saya minta tolong kasihin ini ke Non Xena ya.Buat kenang-kenangan" Yuda menyodorkan sebuah kotak kecil pada Tante Vita untuk diberikannya pada Xena
"Iya Nak,pasti dikasih" Tante Vita menyambut kotak itu,kemudian tersenyum lagi ke Yuda
Yuda pun berjalan kearah taksi kemudian segera masuk menyusul ibunya yang sedari tadi sudah masuk duluan.Taksi pun berjalan perlahan meninggalkan perkarangan rumah Xena
Sebenarnya sampai saat ini pun Yuda belum siap untuk meninggalkan semuanya disini.Banyak kenangan yang dia buat dirumah itu bersama Xena.Dan mengenai tentang dirinya juga Xena,mereka tidak pernah bicara lagi sejak kejadian seminggu yang lalu,saat Yuda tiba-tiba saja mengatakan perasaannya pada Xena.Jangankan untuk berbicara,bahkan Xena langsung buang muka atau pergi jika bertemu dengan Yuda.Entah dia benci atau dia merasa jijik karna anak pembantu yang menyukainya
Yuda menatap kearah jalanan yang tidak terlalu ramai dipagi ini.Bekas air hujan masih membasahi jalanan kota juga pepohonan yang terletak dipinggir jalan.Sedangkan Bi Imur dia kelihatan gugup sekali karna,ini adalah kali pertamanya naik pesawat dan malah langsung terbang ke London yang cukup banyak memakan waktunya saat dipesawat nanti
"Nak Ibuk gugup nih.Takut nanti jatuh pesawatnya waktu lagi terbang" Yuda langsung menoleh kepada ibunya sambil terkekeh geli mendengar pernyataan sang ibu
"Huss Ibuk gak boleh ngomong gitu Buk.Berdoa aja sama Allah semoga perjalanan kita lancar" Yuda mengusap punggung sang ibu sekedar untuk menghilangkan gugup ibunya
*******
Xena berusaha membuka matanya untuk segera sadar dari tidur cantiknya.Setelah matanya terbuka sempurna dia mengedarkan pandangan kepenjuru kamarnya,dilihatnya jendela kamarnya yang tirainya masih tertutup rapat dan menghalang sinar matahari pagi untuk menerangi ruangan ini.Xena bangkit dari tidurnya dan berjalan kejendela kamarnya untuk membuka tirai.Setelah dibukanya barulah ruangan ini seperti hidup kembali oleh cahaya yang masuk
Gadis ini pun berjalan menuju kamar mandi dan berniat untuk bersih-bersih dan segera turun kebawah untuk menikmati sarapan paginya.Hanya butuh waktu 15 menit pun Xena sudah keluar dari kamar mandi dan dia terlihat lebih segar dari sebelumnya.Dia pun keluar dari kamarnya dan sedikit berlari untuk turun kebawah,dilihatnya Bundanya sedang bersantai dengan Ayahnya diruang tengah.Xena mengurung niatanya untuk kedapur dulu dan segera menghampiri orang tuanya untuk memberi ucapan selamat pagi
"Pagi Bun,pagi Yah" Sapanya sambil memeluk Tante Vita dari belakang
"Eh kamu udah bangun sayang.Ohiya ini buat kamu tadi sebelum Yuda pergi dia nitip ini" Bundanya menggapai kotak kecil yang ada diatas meja dan segera menyodorkan kota itu ke Xena
KAMU SEDANG MEMBACA
Xena
Teen FictionApakah salah jika seorang Xena jatuh cinta? Mungkin akan salah jika dia jatuh cinta pada orang yang tidak tepat Mencintai pacar sahabat sendiri,akhirnya membuat kehidupan Xena berubah drastis.Cobaa terus menghampiri,hingga membuat dirinya merasa tak...