Xena 19

18 8 0
                                    

Xena membuka pintu apartemennya dan kemudian segera masuk,lalu mengistirahatkan badannya yang mulai remuk akibat jam kuliahnya yang padat sehari ini.Setelah tiba dikamarnya,tanpa berpikir panjang Xena langsung berhambur ketempat tidurnya.Gadis ini menutup matanya,berusaha untuk mengambil tidur sebentar sebelum akhirnya dia melanjutkan membuat tugas,bersih-bersih apartemen dan memasak makan malam.Baru pukul enam sore,mungkim tidur selama setengah jam bisa mengurangirasa penatnya

"Sialan!" Xena mengumpat saat mendengar ada seseorang yang bertandang keapartemennya

Dengan langkah malas gadis ini membuka pinti dan mendapati Bryan sudah berdiri tegap.Cepat-cepat Xena langsung menutup pintu tapi,sayang Bryan menahan dan pemuda itu sekarang sudah berada didalam

"Mau lo apasih?" Tanya Xena sinis sambil menatap tajam pemuda yang dihadapannya itu

"Kamu"

"Cih!Keluar dari apartemen gue atau gue bakal teriak!" Bentak Xena dan malah membuag Bryan tertawa

"Apartemen mu kedap suara Xen" Mata Xena terbelalak dibuatnya.Bagaimana Bryan bisa tau?

Xena mundur beberapa langkah dengan perasaan takut yang sudah menghinggapi pikirannya kini.Dia takut Bryan berbuat yang tidak-tidak padanya

"Aku gak bakal macem-macem sama kamu.Jadi jangan seperti itu" Ucap Bryan kemudian dia duduk disofa

"Cuma mau omongin semuanya baik-baik Xen.Jadi jangan takut.Lebih baik kamu sekarang menghidangkan ku sebuah minuman karna aku haus banget sekarang" Lanjut Bryan dan dibalas pelototan oleh Xena

Hey?!Gue pembantu dia apa?-bathin Xena

Xena mendengus kesal dan berjalan kearah dapur untuk menghidangkan sebuah kopi pada Bryan.Setelah selesai semuanya,Xena kembali keruang tengah dengan membawa dua cangkir kopi dan sepiri g biskuit untu dihidangkannya pada Bryan.Setelah meletakkan semuanya itu diatas meja Xena pun duduk berhadapan dengan Bryan yang kini sedang memperhatikannya

"Gue udah hidangin dan sekarang cepet lo ngomong apa yang mau lo omongin"

Bryan menyeruput kopi itu kemudian memakan sepotong biskuit coklat yang juga disediakan Xena.Dia sengaja melakukam ini agar bisa melihat Xena lebih lama

"Sekarang bilang sama aku apa yang buat kamu gak mencintai aku lagi" Xena kaget dibuatnya saat Bryan bertanya tentang perasaan Xena padanya

"Karna gue emang udah gak ngerasain perasaan yang berlebihan lagi sama lo Yan.Lo itu masa lalu gue,dan sekarang kalau gue mau bahagia gue harus memperjuangkan masa depan,bukannya hanya terus mengingat masa lalu.Dan gue itu masa lalu elo.Masa depan lo Roro,jadi jangan ganggu gue lagi" Xena berkata seperti benar-benar memohon pada Bryan dan dia berharap agar Bryan mengerti hal itu

"Aku gak bakal maksa kamu lagi.Dan maafin aku udah ngebuat kamu sedih selama beberapa hari ini.Aku sadar aku hanya memperkeruh suasana kalau aku bersikap egois lagi kekamu.Ngeliat kamu memohon kayak gini buat aku ga bersemangat melakukannya lagi.Maafin aku Xen dan aku janji bakal berusaha ngejauh dari kamu" Bryan berkata lembut,kemudian beranjak dari sofanya dan berjalan kearah Xena.Direngkuhnya gadis itu dalam pelukannya

"Jangan ngeronta Xen aku janji ini yang terakhir kalinya.Biarin aku melakukan ini dulu sebelum kita berjauhan" Bryan makin mempererat pelukannya pada Xena dan untungnya Xena juga tidak meronta tapi,dia juga tidak membalas.Bryan sedikit kecewa karna Xena tidak membalas pelukannya tapi dia memakluminya

"Tapi aku juga gak bakal menikah sama Roro.Menurutku dia gak tepat menemaniku dimasa depan kelak" Lanjut Bryan seraya mengusap rambut Xena lembut

"Terserah,itu semua keputusan lo Yan" Ucap Xena dan suaranya kini sudah mulai melembut

*******

Begitu pernyataan menyerahnya kepada Xena dua hari yang lalu,kini Bryan menemui Roro untuk membicarakan sesuatu.Pemuda jakung ini sedang duduk santai disebuah cafe dekat kampusnya,dia sedang menunggu kedatangan Roro.Tadi malam dia langsung menghubungi Roro dan mengajak gadis itu untuk ketemuan dicafe sepulang dia kuliah

Bryan mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuknya seraya mengedarkan pandangannya kepenjuru cafe,sesekali dilihatnya jam dipergelangan tangannya.Sudah setengah jam tapi batang hidung Roro tunangannya itu belum muncul juga.Pemuda ini mengambil handphone disaku celananya,dia segera mengirim pesan pada gadis itu untuk segera datang

Bryan : Kamu udah dimana?

Setelah itu pemuda ini menaruh handphonenya dan menyesap secangkir coffee latte yang dia pesan begitu sampai tadi.Bryan langsung mendongakkan kepalanya saat mendengar suara lembut yang memanggil,itu Roro

"Maaf aku telat,soalnya tadi macet banget" Jelas gadis yang menggunakan dress selutut ini,kemudian duduk dihadapan Bryan

"Eh iya gak papa kok.Mau pesen apa?" Bryan tersenyum ramah saat mendapati Roro sudah tiba

"Hot chocolate aja deh" Jawab Roro membalas senyum Bryan,yang terus bisa membuat dirinya lupa akan dunia

Bryan mengacungkan tangannya keatas,seolah memanggil pelayan dan tidak lama seorang pelayan wanita menghampiri mereka.Bryan langsung mengatakan pesanannya dan kemudian pelayan berhijab tersebut pergi dan segera memproses pesanan Bryan

"Kenapa kamu ajak aku ketemuan?Mau minta maaf karna kamu masih mencintai mantan pacarmu itu?" Roro bertanya dengan tatapan yang meneliti gerak-gerik Bryan saat ini

"Bukan,aku mau bilang sesuatu sama kamu" Jawab Bryan tak lupa sambil menyunggingkan senyum manisnya yang memperlihatkan deretan giginya yang putih

"Apa?Aku harap itu sesuatu yang bisa membuatku senang"

Bryan baru ingin menjawab tapi,pelayan wanita tadi datang dengan membawa pesanan Roro.Setelah pelayan tersebut mulai menjauh,Bryan menghela nafas dan menatap Roro dengan tatapan yang sulit diartikan.Sedangkan gadis yang dihadapannya itu kini juga menatapnya tapi dengan tatapan meneliti

"Aku mau semua rencana pernikahan kita setelah kita lulus kuliah itu dibatalkan" Perkataan Bryan tersebut berhasil membuat mata Roro terbelalak sempurna

"A-apa?Batal?Kamu mau nikah sama Xena kan?Makanya batalin pernikahan kita?!" Suara Roro mulai tak bisa dikontrol dan berhasil membuat orang yang duduk berdekatan dimeja mereka bisa mendengar

"Gak ada hubungan sama Xena,aku sama dia gak bakal bisa bersatu lagi.Dan aku batalin pernikahan kita semata-mata aku gak mau membuat kamu sakit hati karna harus menikah dengan orang yang sama sekali tidak mencintai kamu"

Roro bangkit dari duduknya "Aku pastiin kamu bakal nyesel ngelakuin ini sama aku Yan!" Setelah itu gadis ini melenggang pergi meninggalkan Bryan yang sudah mulai diliputi perasaan tidak enak

Hei!Apa yang bisa dilakukan oleh gadis manja seperti Roro?-bathin Bryan

*******

Sedangkan kini Xena sedang berada dirumah kedua orang tuanya.Berhubung besok hari minggu dia menyempatkan diri untuk menginap sehari dirumahnya ini.Sepulang dari kuliahnya tadi dia langsung pergi tanpa singgah sebentar keapartemennya

Kini gadis itu sedang bersantai dibagian belakang rumahnya,sambil menikmati angin malam yang sedari tadi membelai rambutnya yang kini sudah lurus itu.Rambut indah Xena yang marmaid wave kini sudah tidak ada lagi,gadis ini sengaja meluruskan rambutnya hanya ingin mengganti gayanya saja

"Lagi apa lo Yud?Gue kangen lo tau gak.Biasanya kalau gue lagi nyantai gini lo selalu dateng dan nemanin gue,kadang lo paksa gue masuk cuma karna lo gak mau gue masuk angin" Xena menggumam sendiri sambil mengingat kenangannya bersama Yuda

"Gue harap disana lo masih inget sama gue" Xena mengusap gelang warna ungu yang sudah mulai kumal itu

Gelang yang sedang diusapnya kini,adalah gelang yang diberikam Yuda padanya.Xena masih memakainya,maka tak heran jika gelang itu kini sudah mulai memudar warnanya dan benangnya juga sudah mulai awut-awutan

XenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang