Chapt 12

639 44 5
                                    


SONG FOR THIS CHAPT:

Cmon' , Cmon' -One Direction

*KENNY's POV*

Yap, ini hari pertama ku memakai alat pelacak. Untung alat pelacak ini lumayan bagus, jadi banyak orang yang hanya mengira ini hanya sekedar gelang.

Jadi, alat ini berfungsi bila ada penjahat yang mendekatiku, gelang ini akan bergetar dengan sendirinya. Dan mom juga akan tahu keberadaanku.

"Bye mom!"aku melambaikan tanganku ke arahnya dan aku pun berjalan menuju koridor yang sangat bising. Karena banyak sekali anak-anak yang asik bercakap-cakap di dekat loker mereka.

Saat sampai di kelas, aku langsung menaruh kan tasku di kursi.

Hem,

Btw dimana Amanda, Lauren dan Alyssa?

"Hai, Karen. Apakah kau tahu dimana Lauren, Amanda, dan Alyssa?"tanyaku kepada teman satu kelasku yang bernama Karen ini.

"Oh ya. Amanda sakit. Lauren pergi ke Jepang bersama orang tuanya. Dan alyssa, mungkin dia juga sakit."ucapnya tersenyum kepadaku.

"Huh, oh begitu. Terima kasih atas informasinya, Karen."aku tersenyum kecut dan kembali duduk di kursiku.

Yah, trus main sama siapa lagi sekarang?

Kring..Kring..

Kami semua masuk dan memulai pelajaran pertama yaitu IPA or Science. Huh membosankan.

***

1 jam berlalu dan pelajaran ini belum selesai juga. Astaga, seandainya aku bisa mempercepat waktu.

Tek.

Apa ini?'

Ken, kau bosan?
                                -Mark-

Oh ternyata dari Mark. Saat kutengok ke sebelah kananku. Ternyata, disitulah Mark duduk, tersenyum padaku dan memberi kode untuk membalas surat itu.

Lantas, aku membalasnya dengan menulis nya tepat dibelakang kertas yang Ia gunakan tadi.

Bosen like hell, max. :///

               -Kenny-

Ya, itu adalah suratku untuk nya.

Saat aku hendak melemparnya dan....

"MARK, KENNY APA YANG KALIAN LAKUKAN?! CEPAT KELUAR DARI KELAS SEKARANG JUGA!"bentak guru kami

Mosyooloh gitu doank dikeluarin.

Dengan tampang heran, kami berdua langsung keluar berbarengan.

Kau pasti tahu apa yang anak satu kelas lakukan,

Ya,

Meneriaki kami dengan kata-kata "CIE"

Biasa, itu sudah standar.

"Huh, well ini yang ke 3 kalinya aku dikeluarkan dari kelas."ucapnya sambil duduk di pinggir koridor bersamaku seperti orang tersesat yang tak tahu arah.

"Oh, kau anak nakal ya, Mark ternyata. Ini baru sekali aku dikeluarkan dari kelas."tawaku kecil sambil menyindir Mark :).

"Oh ya? Baguslah kalau begitu. Hem.. Mau main ToD?"ia menawarkan untuk bermain permainan itu.

"ToD? Sure."ucapku antusias.

"Mulai dari aku saja ya.Aku Truth"

"Oke"ucapku sambil memikirkan apa pertanyaan yang akan aku lontarkan sebagai Truth.

Ours. *HENDALL* Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang