Chapt 15

518 40 0
                                    


*KENDALL's POV*

"It's a wrap, Kendall!"

Ya, akhirnya aku pun mengakhiri sesi pemotretan. Huh, capai sekali rasanya.

"Permisi, Mrs.Jenner. Sepertinya ada tamu spesial di luar sana." Amy, perias wajahku, menyeringai senyuman lebar padaku.

"Siapa?" Tanyaku.

"Mungkin akan lebih keren jika kau yang melihatnya sendiri." Ucapnya yang masih dihadiahi senyuman lebar khas Amy.

Siapa ya? Sepertinya spesial sekali. I wonder who.

Aku pun membuka pintunya dan kudapati Harry memegang bunga Lavender yang tentunya banyak.

"AAA! I miss you babe! " aku langsung menciumnya lembut.

"Kau terkejut? Ternyata aku bisa sampai lebih cepat dari yang kuperkirakan. Haha. Miss you too kenny." Ia pun memelukku, aku masuk ke dalam dekapannya yang hangat.
Oh, aku sangat merindukan pelukan hangatnya.

"So, let's go home, hun." Aku mengandeng tangannya yang tentunya lebih besar daripadaku menuju mobilku yang kubawa.

***

"We're Home Kenny-boo!" Aku dan Hazza berteriak secara sinkron.

Wait, dimana Kenny? Kok aku hanya melihat teman-temannya? Aku juga tak melihat Mark? Dimana mereka berdua?

Eh, tapi kok wajah mereka semua murung yha?. Astagaaa, apa yang terjadi?

"Dimana Kenny?!" Aku menanyakannya kepada teman-temannya Kenny. Astaga, jantungku berpacu dengan sangat cepat.

Dimana mereka ya Tuhan?

"Maaf, Mr dan Mrs. Styles. Kami benci akan mengatakan ini, tapi Kenny hilang. Sedangkan Mark sedang mencarinya. Kami panik dan akhirnya kami kembali ke rumah kalian hanya untuk memberi tahu ini. Kalian berhak menghukum kami. Kami memang tidak becus dan bukan teman yang baik untuk Kenny. Tapi tentunya, kehadirannya dalam hidup kami sebagai sahabat. Sungguhlah luar biasa. Aku-aku sangat m-minta m-maaf." Amanda terisak di akhir kalimatnya.

Melihat mereka seperti ini, aku juga merasa kasihan.

"Oh Kalian, ini bukan salah Kalian. Justru salah ku dan Harry karena tidak becus menjaga anak kami satu-satunya. Kalian tak perlu menangis, kami akan tangani ini bersama-sama." Aku segera memeluk mereka.

Aku paling tak bisa melihat wajah seorang anak kecil menangis tak bersalah.

"Wait,hun. Bagaimana alat pelacaknya? Tentunya kau bisa melacaknya bukan?" Harry pun memberitahuku tentang alat pelacaknya.

Oh iya! Alat pelacaknya! Bagaimana kau bisa lupa, Kendall?!

"Ohmaygod. Ini tak baik!" Ya, aku benar-benar kehabisan nafas.

"Kenapa, ken?" Harry pun juga ikutan panik.

"Di-a lu-lupa me-membawa alat pelacaknya Ha-Haz." Bendungan di mataku sudah roboh, ya, air mata berlinang di pipiku.

Ya Tuhan, bila ini adalah hukuman karena aku tak menjaga nya tak Becus. Maka, kau benar, aku memang tak cocok menjadi Orang Tua. Yang hanya dipikiranku adalah hanya Kerja, modelling, kerja, modelling.

"Tarik nafas dan keluarkan. Semuanya akan baik-baik saja babe. Kami akan mencarinya bersama-sama. Aku akan selalu berada di sampingmu. Kujanji, aku tak akan meninggalkanmu." Harold Edward Styles, kembali memelukku ke dalam pelukannya yang hangat.

We're coming for ya Kenny-boo.

Lantas karena butuh bantuan, aku langsung menghubungi Gigi tentang hilangnya Kenny.

Otp

"Hai, Gi. Bi-bisakah kkkau mmembantuku?"

"Astaga Kendall! Kau kenapa?! Tentu aku akan membantumu. Tapi bisakah kau jelaskan apa yang terjadi padamu?"

"K-kenny hilang Gi. Kau dan Z-zayn mmau m-membantu k-ku kan?"

"APA?! KENNY HILANG?! Oke oke Kendall! Kau tenang saja, aku dan Zayn akan ke rumahmu sekarang juga. Wait a sec bae."

"Ya, terimakasih Gi. Love ya xx."

Off

***

*KENNY's POV*

Perlahan-lahan, mataku mulai membuka. Ya, aku sudah sadarkan diri.

Tapi, dimana aku? Dimana teman-temanku?

Kulihat sampingku, hanya ada barang-barang rongsokan. Dan aku tahu tepatnya ini dimana, ya, antara di Gudang atau bisa saja di Rumah kosong. Karena disini sangatlah berdebu dan kotor.

Aku tak bisa bergerak. Ada sesuatu yang mengikat kedua tanganku, dan begitu pula pada kakiku.

Aku diculik.

"Well, well, well, ternyata sleeping beauty sudah bangun dari tidurnya yang nyenyak. Oopss ralat, tetapi pingsan." Seseorang berbicara kepadaku, tetapi aku tak bisa melihatnya dengan jelas, aku masih pusing karena pukulan tadi yang kualami.

"K-kau, aku tahu kau, kau ayahnya Casey kan?! Aku juga tahu kau yang membunuh orang tua ku Kan?! Sampai aku berakhir di panti asuhan itu! Kau ngaku saja! Aku tak takut!" Aku berteriak memarahinya habis-habisan.

Aku muak dengannya. Aku muak! Dialah yang membuatku berakhir di panti asuhan itu, dia yang membuatku tak bisa melihat ke dua orang tuaku lagi. Dia lah yang membuat hidupku kacau balau. Apa maunya?! Apa saja maunya yang berujung untuk melepaskanku, aku akan lakukan itu. Bila tidak? Aku hanya bisa pasrah.

"DENGARKAN AKU CEWEK TENGIL! AKU MELAKUKAN INI SEMUA KARENA KELUARGAMU LAH YANG MEMBUATKU TERSIKSA! KELUARGA MU LAH YANG MEMBUATKU HANCUR SEPERTI INI!!APAKAH KAU TAK MENYADARINYA?" Ia berteriak di depan wajahku.

Apa salahku? Apa ada yang salah dengan sesuatu yang kulakukan? Kalau ini memang untuk keluargaku yang dulu, aku berani menyerahkan diriku kepadanya. Aku rela. Tapi di suatu sisi yang lain, aku masih mempunyai orang tuaku yang mengadopsiku. Walaupun mereka bukan ortu kandungku.

Sama halnya aku pada Keluarga angkatku. Aku akan melakukan apa saja demi mereka. Demi hidup mereka.

"Sekarang, aku akan membawa mu ke suatu tempat. Disana kau akan bertemu semua teman-temanku. Mau diapakan ya? Hemm. Well, aku pernasaran, lihat saja nanti." Ia pun menarik tanganku keras-keras.

"Nope! Aku tak akan mau ke sana."

"Apa?! Kau tak mau kesana?! Berani juga. Dengar, young lady, kalau kau tak mau melakukannya, aku akan menghabiskan nyawa semua sahabatmu dan kedua orang tuamu. Itu pilihanmu."

Shit. Apa apaan dia.

"Y-ya. Aku akan ikut." Mengapus air mataku, aku berdiri dan menahan rasa sakit yang aku rasakan akibat tarikannya pada lenganku.

Maafkan aku, mom dan dad. Mungkin ini terakhir kalinya aku akan melihatmu lagi.

Tapi dengar, aku akan selalu di hati kalian mom, dad. Terimakasih telah setia merawatku. I love you.

Wow, si Tasha jadi bijak gini lho. Keren!

Menurut kalian, gimana ya Nasib Kenny?. Authornya aja kasian. Masa kalian enggak?

Oh YA! Kalian bisa gak jadi readers yang setia? Aku kaget lho pas liat readersnya Ours menurun pada setiap Chapter. Kan kasian Author yang bela belain kalian buat nge update. Jadi please respect ya.

VOMMENTS! DONT FORGET YAW!

Muachh

Ours. *HENDALL* Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang