Chapt 17

518 41 0
                                    


*MARK's POV*

Ugh. Sialan


Aku tak sempat menersukan kata-kataku.


Aku bermaksud memberitahunya bahwa aku menyayanginya dan tentunya juga mengakui bahwa aku mencintainya dari pertama Ia masuk ke sekolah ini.

Tetapi terlambat sudah, aku tak sempat memberitahunya karena Peterson a.k.a ayah Casey berjalan menuju ruangannya.

Bruh.

Sekarang aku sedang mengumpat di balik pohon.

Syit!
Aku tak bisa melihat Kenny dari sini. Ah elah.

Lantas, aku maju 2 langkah dari tempat aku mengumpat.

Damn it!
Dimana Kenny?!

Kenny sudah tak ada di ruangannya.

Ahh aku kehilangannya.

*KENNY's POV*

"Hey! Kau mau apakan aku, Pete?! Aghhh." Aku mengerang kesakitan karena sedari tadi Ia menyeretku, dan menyeretku.

"Aku akan memindahkanmu keruangan yang lebih gelap. Karena, kau pikir aku tak melihat tadi kau berbicara dengan siapa? Huh?! Kau pikir aku bodoh, Ken?" Ia lalu langsung mengunciku di ruangan yang benar-benar pengap. Dan juga lebih gelap daripada yang tadi. Ugh!

"WAIT?!! MAU KAU APAKAN MARK?!! NO PLEASEEE NO! JANGAN GANGGU DIA! No no-" aku berusaha menggedor-gedor pintu ruangan ini berharap Peterson berubah pikiran dan membunuh ku saja.

Keberadaanku membuat semua temanku susah. Aku hanya membuat hidup mereka susah.

Aku tak seharusnya berada di antara mereka. Aku tak cocok berada bersama mereka. Aku tak cocok berada di samping Mark.

Aku tak cocok menjadi anaknya Kendall dan Harry.

Aku sungguhlah anak biasa. Anak yang hanya akan membuat masalah. Makanya tak ada yang mau mengadopsi ku in the first place right? Kukira bukan hanya jaitankku saja yang membuat mereka menolakku.

Oh, seharusnya aku menyadarinya dari dulu.

Oh, Kenny. Kau sangatlah ceroboh, bodoh!

Aku harus mencari Ide agar aku bisa keluar dari sini dan menyelamatkan Mark.

Kulihat di sampingku ada palu.

Aha PALU!

Dengan segera aku mengambil palu itu dan dengan kekuatan penuh, aku mematahkan pintunya dan mengahasilkan lingkaran yang lumayan besar.

Untung saja badanku kurus dan kecil, jadi aku bisa keluar lewat situ.

Aku pun langsung mencari keberadaan Mark.

Kuharap dia tak disakiti.

Dan ya, aku menemukannya tergeletak di ruangan tengah.

"Mark! Plis bangun! Mark!! Kau bisa mendengarku? Mark! Please jawab!. Hiksss. Jangan tinggalkan aku Mark. Aku- aku mencintaimu." Aku langsung memeluknya dengan erat. Dan membiarkan air mataku jatuh membasahi pipiku dan menetes ke baju Mark.

Mark, seandainya kau bisa mendengarku.

"Kenny, aku mencintaimu juga."

Wait?

Apa aku tak salah dengar?

"Mark! Oh syukurlah kau sadar!. Mark, dimana pun kau berada, aku pasti ada di dekatmu." Ucapku seraya mengelap air mataku.

Ours. *HENDALL* Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang