Chapt 11

673 46 2
                                    


*KENNY's POV*

"Manda, habis istirahat ini kita ada pelajaran apalagi? Kuharap English."mohonku. Karena Inggris adalah salah satu pelajaran favoritku.

"Dan jawabannya adalah.......Ya, pelajaran selanjutnya adalah Bahasa Inggris dan setelah itu kita langsung pulang."jelasnya tanpa ragu-ragu.

"Cool! Ayo kita ke cafeteria!"aku langsung menarik tangan sahabat baikku ini.

Saat kami berdua berjalan menuju cafeteria, ada sesuatu yang janggal.

Mau tahu apa?

Aku merasa bahwa ada seseorang yang membututi aku, karena firasatku mengatakan bahwa Ia mengikutiku dari kaca yang tepat berada di Kananku.

"Uhm... Man,apakah ini hanya aku saja atau tidak, apakah kau merasa dibuntuti?"tanyaku gugup bercampur takut.

"Idk, bæ. Kamu?"tanyanya balik.

"Sejujurnya, iya."saat aku menengok ke kanan lagi, orang itu sudah tidak ada.

Hah

Weird.

***

"Bye Manda, sampai ketemu besok!"aku mengangkat tanganku ke atas dan menggerakannya ke kanan dan kiri.

"Bye, Ken!"jawabnya dan melakukan hal yang sama sepertiku tadi.

Yah, sekarang hanya aku sendirian, berjalan ke luar halaman sekolah dan menunggu untuk di jemput.

Saat menunggu.

Tiba-tiba saja aku ditarik dan mulutku serta hidungku disekap oleh kain yang bau. Astaga, aku tidak bisa bernafas. Disini sangatlah pengap. Ditambah, aku tidak niat makan saat di cafeteria.

Aku tidak tahan lagi.

Bruk.

Seseorang memukul kepala sang penjahat itu dan aku langsung terjatuh ke tanah. Dalam keadaan hampir pingsan. Aku tidak bisa melihat siapa yang menyelamatkanku karena saat itu juga mataku tak bisa melihat jelas alias buram. Dan aku pusing setengah mati. Ya, dan tak lama, duniaku ini menjadi gelap, dan semakin gelap. Sampai hitam

***

"Huah!"
Itulah suara yang kulontarkan dari bibir pucatku ini. Aku sudah sadarkan diri.

"Kenny! Syukurlah kau sadar, sayang. Mom sangat khawatir padamu."mom memelukku kuat-kuat dan mencium keningku.

"Aku ada di mana, mom?. Dan siapa yang menyelamatkanku?"tanyaku sambil menegakkan kakiku dan hampir turun dari kasur. Aku ingin sekali tahu siapa yang menyelamatkanku. Siapa pun dia, aku sangat sangat berterimakasih.

"Hun, jangan berdiri dulu, kau baru sadar. Sekarang kau berada di UKS sekolahmu. Dan biarkan mom saja yang memanggilkan siapa yang menyelamatkanmu. Kebetulan dia masih diluar." Jelas mommy Kendall panjang lebar. Dengan sabar dan pernasaran,aku menunggunya memanggil kan nya.

Saat Ia berjalan. Dibelakangnya ada seorang cowok yang tersenyum kepadaku.


Dia,






Dia,




"Mark?"ucapku pelan.

"Ya, itu aku, Ken."balasnya lembut. Oh, kenapa pada saat seperti ini, di mataku Ia sangatlah baik dan juga,
.Ganteng.

"Hey, ini ada Teh buatmu. Agar kau cepat sembuh. Minumlah."ia menyodorkan teh tawar hangat kepadaku dan aku pun meletakkannya di meja kecil yang berada di sebelah kananku.

"Terima kasih, Mark."aku langsung memeluknya erat dan Ia pun membalasnya. Uh, pelukannya, sangat hangat.

"Ehm."mom berdehem yang kutebak itu sangat 'pura-pura'. Dan kulihat terhias senyuman mungil di wajahnya.

Astaga mom.

"Ken, Mrs.Kendall, aku harus pergi sekarang karena aku nanti ada les di rumah. Jadi, cepat sembuh ya Ken!"ucapnya sambil tersenyum ke arah ku dan mommy.

"Terima kasih Mark!"aku dan mom berterimakasih pada Mark secara sinkron.

Tak lama setelah Mark keluar ruangan UKS, mom langsung melihat ke arahku dengan cengiran yang bermakna 'awe itu sangat romantis'

"Apa mom? Jangan membuat ku malu."tanyaku mengenai cengirannya yang aneh sambil menyeruput teh tawar pemberian Mark.

"Kau tahu, melihat kalian berdua seperti itu mengingatkan mom pada jaman-jaman dahulu. Dan btw, Mark itu baik+Ganteng lho. Mom sih menerima aja kalau misalnya dia jadi pacarmu, sayang."senyumnya sambil merapikan tas-tasku yang dibawakan oleh.....

Siapa ya?
Merasa bingung, aku menanyakan hal ini juga kepada Mommy tercayang.

"Yang membawa tasmu juga Mark, Ken."ujarnya dihadiahi oleh senyuman lebar nan puas.

"Oh... Ya, kukira dia sangat baik. Mungkin dia tipe ku, mom. Tapi soal itu sih.... Au ah! Mom, aku sudah lumayan fit. Bisakah kita pulang sekarang?"tanyaku pada mom, mengalihkan pembicaraan tentang 'pria' .

"Kau serius? Kalau begitu, sini mom tuntun."ujarnya dan Ia pun memabantuku bangkit berdiri dari kasur UKS yang lumayan lapuk!

***

" Kenny, mari kita berbicara empat mata tentang kasus ini."tuturnya dengan raut wajah serius.

"Oke mom, spill it."jawabku.

"Mom sangat khawatir padamu, sayang. Kau adalah anak satu satunya mom. Aku takut kalau ada apa-apa lagi yang terjadi padamu. Jadi, mom mengusulkan bagaimana kalau mom membelikanmu alat pelacak? Kalau misalnya alat pelacak itu tak berfungsi. Maka mom akan menyewa bodyguard khusus untukmu."jelasnya antusias.

"Mom dengar, apakah itu tak berlebihan untukku? Maksudku, aku sudah cukup besar. Dan aku bisa menjaga diriku sendiri."lawanku dengan suara yang masih datar. Maksudku suara yang tak berkesan marah.

"Aku tahu itu,Ken. Yang aku takutkan adalah kau menderita Asma. Aku takut bila kau akan panik dan sesak nafas dan disaat itu pula tak ada orang yang datang membantu. Bagaimana kalau kita mulai dengan alat pelacak? Aku akan memesan satu gelang pelacak yang bentuknya menyerupai gelang biasa. Hanya ikatannya warnanya pelangi dan liontinnya berhuruf 'K'"tawar atau usul mom.

Well,menurutku itu tak terlalu buruk juga.

"Hem, kalau begitu. Yasudahlah. Aku akan memakai alat pelacak itu." Jawabku mengalah. Aku tak mau kami berdua berkelahi hanya untuk masalah sepele.





A/n
Halooo Readers. Authornya lagi bersemangat jadinya update nya lagi cepet. SWOOSH🏃🏼.
Btw, author mau nanya donk, siapa aja yang Zigi Shippers? Kalau Zigi shippers please comment ya.

VOMMENTS KAY?KAY!

All the love,
Adeknya Gigi temennya Kendall.

Ours. *HENDALL* Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang