Merebahkan diriku di kasur adalah salah satu hal yang sangat tepat untuk kulakukan saat ini.Sungguh, membantu ibuku, Ellie Carter, untuk melayani toko rotinya hampir menguras semua tenagaku.
Aku bukanlah Kenny yang dulu. Sekarang aku berumur 15 tahun. Tepat 4 tahun yang lalu, aku kabur dari orang tuaku.
Dan tepat 4 tahun yang lalu juga aku ditemukan oleh Ellie Carter dan juga ayahku John Carter. Yang sekarang, menjadi orang tuaku.
Kehidupanku memanglah miris sekali.
Ibuku memang hanya bekerja sebagai pengusaha toko roti kecil. Sedangkan ayahku hanya sebagai pegawai di salah satu Bank.
Mereka memang tak kaya seperti Kendall dan Harry. Tapi, itu tak membuatku merasa benci pada mereka. Justru aku sangat menyayangi mereka.
"Hey, kulihat kau sangat lelah. Maukah kau pergi ke starbucks? Tenang saja aku yang traktir." Ucap kakak angkatku, Annays Carter, yang tanpa kusadari sudah berada di ambang pintu.
"Tentu. Tumben mau men-traktir. Ada roh yang merasuki mu?" Kekehku sambil mengganti bajuku.
"Kau kira aku tak baik? Kau menyindirku,Ken? Ah, lupakanlah. Ayo cepat!" Ucapnya dan langsung melangkah menuju lantai bawah.
***
Setelah beberapa menit kami berada di mobil, akhirnya kami sampai juga di tempat kopi kesukaan kami berdua.
Berada di tempat ini, tiba-tiba saja memori di otakku berputar-putar.
Aku mengingat bahwa saat itu, aku dan mom membeli minuman disini dan disitulah pertama kalinya aku menjadi anak mereka.
Saat kulihat keluar melalui kaca, disanalah juga aku melihat sebuah festival kecil.
Memori di otakku pun berputar lagi.
Mengingat disaat itu, aku dan Mark pergi ke festival setelah pulang sekolah. Dan Ia memberiku boneka beruang besar yang sekarang masih berada di rumah Harry dan Kendall mungkin?. Apakah mereka sudah membuangnya? Ah, masa-bodoh.
Ini tak bekerja, kukira bila meninggalkan mereka, aku bisa melupakan mereka semua. Tapi apa? Ini tak berhasil!
"Ken? Kau tak meminum minumanmu?" Ujar Annays membuyarkan lamunanku.
"Oh iya, aku lupa. Maaf. Aku tadi hanya kecapaian saja." Ucapku berbohong.
"Oh begitu. Apakah kau mau pulang sekarang?"
"Apa? Oh-tidak. Aku tak apa-apa, sungguh." Jawabku dengan senyuman palsu menghiasi wajahku.
Keluarga ku yang sekarang memang tak tahu siapa orang yang mengasuhku dulu.
Pernah saat itu mereka bertanya mengenai itu. Tapi, selalu saja aku secara tiba tiba mengganti topik.
Merasa bosan, aku mulai menyapu pandanganku ke seluruh sudut starbucks ini.
Tiba tiba saja pandanganku berhenti saat aku melihat dua pasang kekasih. Yang perempuan menggunakan crop top, legging beserta kacamata hitam. Dan lelakinya menggunakan kaus biasa dengan celana panjang dan beanie nya.
Apakah mereka Harry dan Kendall? Ahh, tak mungkin! Apa yang mau mereka lakukan di California?
"Ken, taruhan yuk. Bila kau lihat kan seorang kekasih seperti itu? Menurutmu mereka Harry dan Kendall atau bukan?. Menurutku sih ya." Ujarnya santai sambil terus menunjuk ke arah mereka.
"Eh? Emm- bukan."
Setelah kuberbicara seperti itu, kedua pasangan itu mulai membalikkan badan ke arah kita.
"Ah, kau menang Ken! Apa yang kau mau dariku?"
Ah. Kukira itu memang mereka.
Sungguh, aku sudah sangat sangat merindukan kehadiran mereka di hidupku. Rasanya aku ingin sekali menelfonnya. Tapi selalu saja ada keraguan yang muncul disaat aku hampir menekan nomor telp nya.
"Belikanku, es krim, kak :)" kekehku.
"Oke oke, sayangku Kenny."
Dan dengan itu, kami berjalan keluar dari starbucks menuju parkiran dengan tangan Annays merangkulku.Ku berjanji, kau akan menemukanku suatu saat nanti mom,dad. Seperti apa yang ku tulis di surat 4 tahun lalu.
DONE DONE DONE!!!! INI ADALAH BONCHAPT TERPENDEK ASELIK! Sedih.
SEQUEL COMING SOON YA READERS!
KEEP VOMMENTS YAW, cayang!
Xoxo, shaZz
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours. *HENDALL*
Fanfic"You are always be our Baby Gurl. Love ya, boo." Xoxo, mommy and daddy. Cover by; @pi-lou-talk Written in BAHASA ©2016 by anastashakezd -WARNING This books contains some Harassing Words. Enjoy! P.s; DONT BE A SILENT READER!