*STILL MARK's POV*Serius. Sayetan sayetan yang Ia berikan padaku ini sangatlah sakit.
"Dengarkan ini sobat, kau mau Kenny selamat kan? Jadi ini dia, kau harus pergi dari sini sekarang juga. Mengerti?! Lewatlah dari belakang, aku tak mau kau terlihat oleh Kenny." Ucapnya lalu Ia menarikku untuk pergi ke luar meninggalkanku sendirian di kamar ini. Dan aku hanya bisa mengangguk.
Maafkan aku Kenny. Aku harus melakukan ini.
Tapi tenang saja. Aku masih punya ide lagi,Ken.
Lantas, aku langsung pergi meninggalkan rumah ini menggunakan pintu dekat dapur. Agar tak ketahuan Kenny karena sekarang Ia sedang berada di ruang tamu.
Sampailah aku di tengah jalan saat itu juga aku melihat mobil Range Rover melintas tepat di depanku. Dan aku kenal mobil itu. Ya, itu mobil Kendall dan Harry.
*HARRY's POV*
"Oh Mark! Dimana Kenny sekarang?"Tanya ku dengan wajah tegang.
"Dia ada di dalam Mr.Styles, aku dipaksa keluar karena Ia membuat ancaman kalau aku tak meninggalkannya, Kenny tak akan selamat." ujarku Mark dengan keringat yang bercucuran di wajahnya.
"Apa?! Oke Mark, kau tunggu di mobilku saja. Biar aku masuk ke dalam untuk membantai penjahat-penjahat itu. Dan Kendall, kau masuk saja lewat pintu depan dan bila terjadi apa apa padamu, teriklah namaku dan pasti aku langsung menuju tempatmu berada." jelasku kepada Kendall. Dan Ia pun mengangguk tanda setuju.
Sebentar lagi kau akan habis ditanganku bajingan.
Lantas aku langsung berlari menuju pintu belakang dan kudapati pria satu ini sedang menatapku dengan tangannya yang mengepal.
Tanpa rasa takut, aku mengayunkan kepalan keras ke arah kepalanya. Ia pun terjatuh dan tiba-tiba berdiri lagi dan berhasil menonjok wajahku.
Rasanya memang sakit, tapi akan ku tahan rasa sakit ini.
Aku pun menonjok bagian perutnya dan hasilnya adalah Ia jatuh tersungkur dan akhirnya pingsan.
Hem. Tinggal satu lagi,Har.
*KENNY's POV*
Aku sekarang bersiap-siap untuk pergi.
Ya, pergi dari mereka semua.
Pergi dari sahabat sahabatku dan orang tuaku.
Anggap saja aku jahat. Ya, jahat sekali. Meninggalkan mereka semua yang menyayangiku.
Bye semuanya.
Oh iya, sebelumnya aku sudah membuat surat untuk kedua orang tuaku. Aku akan memberikan surat ini lewat Peterson. Dan Ia pun menyetujui asalkan aku langsung pergi dari sini.
"KENNY!"
Tiba-tiba saja suara seorang perempuan memanggil namaku.Aku 100% percaya bahwa itu adalah suara mom. Ya, mom.
Mom, maaf, aku harus pergi darimu. Maaf.
Lantas, aku langsung membawa sling bag ku yang berisi uang, iPhone beserta Chargernya. Untunglah aku mempunyai banyak uang di kartu ATM ku yang saat itu mom berikan kepadaku.
Tanpa basa-basi. Aku langsung berlari melarikan diri dari rumah ini. Tentunya aku keluar melewati jendela kamar.
*KENDALL's POV*
"KENNY!" Aku berteriak sekencang kencangnya bermaksud untuk memanggil namanya.
"Well, well, well, lihat siapa yang kemari ke sini? Oh, aku tahu. Kau Kendall kan? Kendall Jenner, Kendall Styles. Uh, siapapun nama belakangmu. Aku dengar kau memanggil Kenny ya?. Kau terlambat Kendall! Anakmu sudah tak ada di sini. Anakmu sudah melarikan diri. Melarikan diri hanya untuk melindungimu. Jadi, ayo Kendall, keluarkanlah air matamu itu. Haha."
Apa? Kenny melarikan diri? Untuk melindungiku? Apa maksudnya?
Mengapa Ia harus melarikan diri?
Ah. Saat ini pun pikiranku dipenuhi pertanyaan pertanyaan yang tak bisa kujawab.Kenny, sayang, kau kemana?
Aku menangis tersedu-sedu. Apakah ini cobaan dari Tuhan lagi? Yang ke-2 kalinya? Yap.
"Kendall?! Kau kenapa?! Apa pria ini menyakitimu?!" Harry tiba-tiba datang dan langsung menonjok muka Peterson.
"Har- Harry. Tidak, tidak. Iya tidak melukaimu." Ucapku terbata-bata berusaha menahan tangis.
"Dimana Kenny?!" Ia bertanya kepada Peterson dengan suara lantang.
"Anakmu melarikan diri, Styles. Hanya untuk melindungimu." Ucap Peterson santai.
"Oh ya, Kendall! Anakmu menitipkan surat ini kepadaku." Dan dengan itu Ia memberiku sebuah surat.
Sebelum membukanya. Aku mendengar suara sirene polisi.
"Pak, dua orang ini telah menyandera 2 anak. Teman anak saya ada di mobil saya. Dan sekarang anakku hilang entah kemana. Kau bisa menemukannya?. " Harry melapor kepada polisinya dengan suara tangis yang Ia tahan.
"Baiklah Mr.Styles. Dua penjahat ini akan kami bawa ke pengadilan. Dan tak perlu khawatir. Anak anda akan kami cari secepatnya. Bolehkah saya tanya identitasnya?" Tanya polisi ini sambil memborgol 2 orang penjahat.
"Namanya Annabel Kenny Styles, umur 11 tahun besok Ia akan berulang tahun ke 12. Dan Ia berambut Blondé."
"Oke Mr dan Mrs. Styles. Kami akan mencari secepatnya." Polisi itu pun tersenyum dan langsung pergi kedalam mobilnya sambil menggiring 2 penjahat.
"Apakah surat ini kita akan baca sekarang?" Tanyaku, memeluk Harry.
"Di rumah saja sayang. Kuharap, polisi segera menemukan Anak kesayang kita, Kendall. Love you, babe." Harry segera mencium dahiku.
Annabel Kenny Styles, OUR baby gurl xx. Love you.
Xoxo, mommy and daddyDAMN! SATU PART LAGI DAN SELSAI SUDAH INI PENPIK. TAPI TENANG ADA SEQUEL KOK MUAHAHAHAH.
KEEP VOMMENTS GUYS! AND PLEASE TOLONG BANGET BUAT FF INI JADI 1K OKAY MUACH MUACH MUACJ💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours. *HENDALL*
Fanfic"You are always be our Baby Gurl. Love ya, boo." Xoxo, mommy and daddy. Cover by; @pi-lou-talk Written in BAHASA ©2016 by anastashakezd -WARNING This books contains some Harassing Words. Enjoy! P.s; DONT BE A SILENT READER!