Haii, aku buat cerita baru judulnya Adult Babysitter, jangan lupa baca dan beri aku semangat yaa. wkwkw
i love you.
- Bukankah badai pasti akan berlalu. Setidaknya badai pertama sudah kita lewati dan jika akan ada badai selanjutnya kita sudah siap untuk menghadapinya. Karena tak ada yang mulus di dunia ini –
Ali berlari dengan cemas diikuti Kevin di belakangnya. Mendapat kabar Prilly pingsan secara tiba – tiba membuatnya cemas. Dibuka pintu kamar VIP begitu keras, tak melihat sekitarnya dia langsung berlari ke arah Prilly yang terbaring lemas.
"Sayang, kamu kenapa ? ada yang sakit ? Bie kamu mau apa sayang ?" Pertanyaan bertubi – tubi diberikan pada Prilly, Prilly tersenyum haru mendengar kekhawatiran Ali padanya. Setidaknya dia masih tahu kalau Ali mencintainya.
"Aku baik – baik aja honey." Tuturnya lemas. Kevin yang baru masuk segera menghampiri Mila yang terlihat cemas.
"Kenapa Prilly bisa kayak gini Mil ?" Tanya Kevin.
"Itu tadi.."
"Aku cuma telat makan tadi Li, aku udah gak apa – apa sekarang." Prilly mengisyaratkan agar Mila tidak bercerita lebih lanjut pada Ali.
"Maaf Bie, aku kurang perhatiin kamu akhir – akhir ini. Kamu pulang aja ya sayang, aku anter." Prilly menolak secara halus, dia berkata kalau dia masih harus menyelesaikan tugasnya. Menurutnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sudah hampir setengah jam Ali menemani Prilly. Meskipun Ali terus berbicara panjang lebar, dan Prilly menjadi pendengar yang baik baginya.
"Ali aku udah bisa balik kok ke ruanganku. Aku masih mau ngecek pasienku."
"Bie, kalau kamu emang masih gak enak badan, kamu pulang aja deh aku anterin."
"Nggak Li, kamu balik aja ke kantor. Jangan suka ninggalin kerjaan gitu. Aku udah gak apa – apa." Akhirnya Ali pasrah, dia menuruti keinginan Prilly untuk kembali ke kantor. Karena memang masih banyak pekerjaan yang harus dia lakukan.
Setelah mengantar Prilly ke ruangannya Ali pamit untuk kembali. Meskipun terasa berat meninggalkan Prilly sendiri.
Sepeninggalan Ali, Prilly berdiam diri di ruangannya. Masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi sebenarnya. Apakah mungkin Ricky kembali hidup ? ataukah ada saudara kembar ? tapi dia tidak pernah tahu kalau Ricky memiliki saudara kembar.
"Ahh gue pusing sama semua ini."
"Prilly, kenapa ? apa yang sakit ? kita ke ICU ayo cepetan." Gritte berkata sambil mengunyah makanan kesukaannya, keripik singkong.
"Sssstt Gritte jangan berisik deh. Siapa juga yang sakit." Prilly menghiraukan Gritte yang heboh.
"Lah tadi lo bilang pusing, gue kan takut lo pingsan lagi. Berat tau yang gotong."
"Bentar – bentar deh. Emangnya lo gak keliatan orang waktu lo denger gue pingsan ?" Tanya Prilly penasaran.
"Ada kok, itu suster Intan, kan dia yang selalu ada di depan ruangan lo."
"Aiihh Gritte, maksud gue cowok gitu Te." Gritte menggeleng cepat.
"Nggak ada Prill, kenapa sih ? wah jangan – jangan lo janjian ya sama cowok di ruangan lo. Atau lo diapa – apain gitu sama cowok ? atau lo.."
"Please deh Te, jangan macem – macem mikirnya. Gue males banget, udah deh sana ah lo keluar dulu."
"Yaelah Prill, belum juga abis keripik gue, udah lo suruh keluar aja." Gritte memanyunkan bibirnya dan bersiap keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Season 2
Fanfictionmereka memulai dengan kisah yang hampir sempurna. kebahagiaan , kesedihan sampai semua cobaan mereka hadapi. hingga kini mereka menemukan cobaan kembali saat pertama kalinya mereka mendapatkan kebahagian yang melengkapi kehidupan rumah tangga merek...