Hai, maaf ya baru update. Baru ada ide 😂
Btw, bisa dong kita ngobrol bareng.
Add line aku ya dhewi_f
Follow ig aku @dhews95 makasih 😚....
4 bulan yang lalu..
Prilly mengurung dirinya di dalam kamar, entah sudah berapa hari dia tidak menampakkan wajah pada ayah dan kakaknya.
"Bie, ayo jalan-jalan. Jarang loh kita ada di tempat bagus disini."
Bujukan dan ketukan di pintu kamarnya dihiraukan begitu saja.
"Bie, kakak kenalin sama temen kakak. Ganteng seriusan."
Prilly mendengus sebal, kakaknya itu tak berhenti ingin mengenalkan dirinya pada teman bisnisnya.
Senyuman Jordan melebar kala melihat wajah Prilly yang membuka pintu. Meskipun kusut, setidaknya adiknya itu mau keluar kamar.
"Akhirnya, keluar juga."
Prilly mencebikkan bibirnya kesal.
"Aku mau jalan-jalan sendiri aja. Kakak gak usah ikut."
"Kakak takut kamu diculik." Prilly memutar bola matanya malas.
"Gak ada yang bakal nyulik Prilly, udah deh awas kalau sampe kakak ngikutin aku."
Pasrah, Jordan menganggukkan kepalanya dan membiarkan Prilly pergi mengendarai mobilnya sendiri.
..
Di perjalanan, Prilly tidak benar-benar menikmati pemandangan dan keindahan kota di sekelilingnya. Pikirannya masih penuh dengan laki-laki yang menjadi mantan calon tunangannya itu.
"Apa Ali bakal nyari gue? Atau dia emang udah gak peduli lagi?"
Lagi, air mata itu mengalir lagi di area pipi mulusnya. Bahkan cengkraman di stir mobil putih itu makin menguat. Sakit hatinya kembali muncul, dia sangat mencintai laki-laki itu bahkan setelah dia tahu kalau Ali tidak memilihnya.
"Kenapa kamu jahat sama aku Li."
Prilly terisak kuat, dia bahkan tak menyadari kecepatan mobilnya melaju melewati batas. Hingga bunyi benturan dan decitan begitu keras memekakkan telinga. Teriakan terdengar dimana-mana. Tapi Prilly, tidak mendengar apapun, kecuali bayangan samar seorang lelaki yang sudah tak bisa dia lihat.
...
Ayah Prilly dan Jordan tak henti-hentinya memanjatkan doa. Berkali-kali melihat ruangan operasi yang di dalamnya terdapat Prilly terbaring lemah.
"Maaf pa, harusnya Jo gak biarin Prilly sendirian."
Ayahnya hanya menepuk pundak Jordan, mencoba menenangkan nya. Disini tidak ada yang salah, karena semuanya terjadi karena takdir. Hanya doa terbaik yang saat ini mereka panjatkan.
Lampu operasi yang berubah warna membuat kedua orang itu berdiri dan menunggu keluarnya sang dokter.
"Ath."
Jordan menghampiri dokter muda yang baru saja keluar dari ruangan Prilly.
"Om, bang Jo. Athan udah berusaha yang terbaik. Semoga Prilly bisa melewati masa kritisnya malam ini. Kita berdoa ya. Athan permisi dulu."
"Makasih, nak."
Ayah Prilly dan Jordan mendesah panjang. Berdoa sekali lagi agar Tuhan memberi perlindungan pada bidadari di hidup mereka itu.
..
Gadis mungil itu masih terlelap, seolah matanya enggan terbuka karena mimpinya terlalu indah.
"Papa."
Suara di balik pintu yang terbuka membuat Azka menoleh.
"Sudah selesai urusan di kantor?"
Jordan mengangguk.
"Prilly?"
Azka menggeleng, setelah melewati masa kritisnya Prilly belum sadarkan diri. Menurut dokter tinggal menunggu beberapa hari saja agar Prilly kembali sadar.
"Papa makan dulu, biar Jordan yang jaga Prilly."
"Papa sudah makan Jo."
Erangan halus membuat keduanya menoleh dan tersenyum haru.
"Prilly."
"Kamu sudah sadar sayang?"
Prilly memijit kepalanya yang sedikit pusing. Melihat dua orang laki-laki di depannya, dia tersenyum kecil.
"Papa, bang Jo."
"Hhh, syukurlah anak papa sudah bangun."
"Bie, kamu bikin kakak khawatir tau nggak. Apa yang sakit? Kakak panggilkann dokter dulu."
Prilly tersenyum mengangguk. Belum selangkah Jordan meninggalkan ruangan Prilly, Athan sang dokter yang menangani Prilly lebih dulu masuk ke dalam.
"Selamat sore. Nona Prilly sudah sadar?"
Athan tersenyum lembut dan mendekati gadis yang kini memandangnya dengan mata berbinar.
"Hai.". Prilly menyapanya dengan senyuman manis, membuat Athan hampir saja menjatuhkan buku catatan pasien nya.
Ayah Prilly dan Jordan mengernyitkan dahi melihat reaksi Prilly yang begitu berbeda. Bukannya Prilly tidak pernah seceria saat ini setelah kejadian itu? Lalu, ini apa?
"Saya periksa dulu ya, maaf."
Athan memeriksan keadaan Prilly dengan hati-hati. Prilly tak berhenti tersenyum melihat Athan yang terlihat tampan saat sedang serius.
"Dokter ganteng deh, Prilly suka."
Athan berdehem, mengatur suhu badannya yang tiba-tiba saja memanas.
"Terima kasih. Sepertinya Prilly sudah semakin membaik Om, tinggal menunggu keadaannya pulih saja."
"Gak ada yang terjadi kan sama dia?" Jordan bertanya.
"Gak ada bang, dia baik."
Athan tersenyum dan menoleh sekilas pada Prilly, dia hendak keluar namun tangan mungil menahan langkahnya.
"Dokter punya pacar gak?"
"Prilly.". Ayahnya menegur, namun Prilly malah mengerucutkan bibirnya dan kembali memandang penuh niat pada Athan.
"Ti-tidak. Saya permisi dulu."
"Dokter ganteng, pdkt sama aku yuk. Siapa tau cocok terus jodoh gitu." Prilly menyengir lebar, perkataannya membuat ketiga lelaki itu melebarkan mata. Sejak kapan Prilly seagresif ini?
"Ath, lo periksa lagi deh adek gue. Siapa tau dia amnesia atau ada syaraf otaknya yang kepelintir gitu."
"Ish, Kak jo jahat banget. Aku baik-baik aja. Dokter, minta nomer hpnya dong."
Athan menahan nafasnya sejenak, dia begitu kaget mendengar ucapan Prilly. Mungkin sebaiknya dia memeriksa keadaan Prilly lebih detail lagi.
"Sebentar lagi saya kasih nomer saya ya, sekarang kamu istirahat. Nanti malam kita periksa keadaan kamu."
"Bener ya dok? Awas kalau nggak. Nanti bisulan kalau bohong."
Athan mengangguk kecil dan membawa Jordan keluar.
"Bang Jo, coba tanya kejadian masa lalu dia. Gua takutnya ada memori yang hilang. Bang Jo sendiri kan yang cerita kalau dia itu pendiam semenjak gagal tunangan."
Jordan mengangguk dan menerima saran dari Athan. Pintu yang terbuka dengan cepat membuat obrolan keduanya terhenti.
"Dokter ganteng, Prilly suka sama dokter. Pokoknya dokter harus jadi pacar Prilly."
Dan kejadian itu begitu cepat hingga membuat kedua sejoli itu merasakan detak jantung yang semakin cepat. Prilly dengan senyum lebarnya, serta Athan dengan wajah terkejut lugunya.
Hingga kejadian itu berangsur setelahnya dan menumbuhkan rasa cinta yang begitu dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Season 2
Fanfictionmereka memulai dengan kisah yang hampir sempurna. kebahagiaan , kesedihan sampai semua cobaan mereka hadapi. hingga kini mereka menemukan cobaan kembali saat pertama kalinya mereka mendapatkan kebahagian yang melengkapi kehidupan rumah tangga merek...