Terimakasih buat yang selalu setia baca dan memberi vote dan coment. Pokoknya aku tanpa kalian, aku tanpa kritik dan saran kalian, bukanlah apa-apa.
Ilove you all, terimakasih semangatnya. ❤
...
Prilly menghirup udara dengan rakus. Senyum lebarnya tercetak jelas di wajah cantiknya, membuat Athan tersenyum dalam diamnya. Baginya, kebahagiaan Prilly adalah segalanya.
Athan menyeret kopernya dan memasukan ke dalam bagasi mobil yang sudah disiapkan mertuanya.
"Sudah sayang?"
Prilly mengangguk antusias dan masuk ke dalam mobil diikuti Athan.
"Athan, kita mampir makan dulu ya?"
"Bibi udah siapin makanan buat kita, kita makan di rumah aja ya, sayang."
"Oke, aku kangen masakan bibi."
Athan tersenyum dan memejamkan matanya. Mengistirahatkan hati dan pikirannya. Prilly mengernyitkan dahinya melihat Athan yang terlihat banyak beban.
"Sayang." Prilly mengeluarkan suara lembutnya sambil mengusap bahu Athan.
"Hm"
Athan membuka matanya sehingga terlihat jelas hazel Prilly menusuk mata hitamnya.
"Kalau kamu ada masalah, cerita sama aku. Aku calon istri kamu."
"Semuanya baik-baik aja, sayang. Selama kamu ada dan gak ninggalin aku."
"Aku gak akan pernah ninggalin kamu, aku janji. Aku janji, sungguh."
Prilly memeluk pinggang Athan dari samping dan mengucapkan kata-kata yang menenangkan. Dan sekali lagi, Athan sangat takut kehilangan Prilly.
...
Mobil putih itu memasuki halaman rumah minimalis dan terparkir sempurna.
Kedua sejoli itu masuk dengan membawa barang masing-masing. Terkadang tawa kecil mereka terdengar.
"Besok kita jalan-jalan kan, Than?"
"Maaf sayang, aku besok harus ngurus berkas-berkas. Aku kan pindah tugas ke rumah sakit papa kamu."
"Aku ikut ya?"
"Jangan. Kamu di rumah aja, aku cuma sebentar kok sayang."
Prilly cemberut dan masuk ke dalam rumah dengan langkah kesal. Menghela nafas, Athan masuk dan harus mencari alasan agar Prilly tidak marah padanya.
"Princess, es krim matcha malam ini kalau kamu gak marah."
Prilly mencebikkan bibirnya kesal, dia masuk ke dalam kamar yang bertuliskan namanya. Aroma laveder menusuk ke dalam hidungnya.
Prilly melihat sekeliling kamarnya, dia merasa ada banyak yang berubah. Dia berjalan menuju meja belajar, terdapat tumpukan buku tebal tentang kedokteran di atasnya.
Prilly mengerutkan dahinya, dia membolak-balik halaman di buku itu. Ada namanya tertera jelas disana.
"Lah, gua dokter apa gimana sih?"
Prilly menggumam tak jelas. Terdengar suara pintu di buka, tanpa menoleh dia bersuara pelan.
"Kenapa? Mau ngerayu aku lagi?"
Athan terkekeh geli, dipeluknya pinggang Prilly dari belakang.
"Maaf deh sayang, besok aku ajak jalan-jalan setelah urusan aku selesai di rumah sakit."
Prilly mengangguk mengerti, toh dia harus memahami pekerjaan tunangannya itu.
"Athan."
Tubuhnya berbalik dan memandang Athan yang kini duduk manis di ranjangnya. Mata mereka bertemu menimbulkan getaran aneh di dada mereka. Semburat merah muncul di pipi putih mereka, membuat keduanya berpaling menetralkan rasa yang tiba-tiba muncul begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Season 2
Fanfictionmereka memulai dengan kisah yang hampir sempurna. kebahagiaan , kesedihan sampai semua cobaan mereka hadapi. hingga kini mereka menemukan cobaan kembali saat pertama kalinya mereka mendapatkan kebahagian yang melengkapi kehidupan rumah tangga merek...