Kamu season 2 - 6

3.8K 401 39
                                    


- Kesalah pahaman adalah hal yang sudah biasa terjadi. namun bagaimana kita menghadapi kebiasaan itu, apakah dengan biasa atau serius ? ataukah kita menganggap salah paham itu menjadi kesalahan yang benar. Kita pernah mengalami hal itu. bersikaplah layaknya orang dewasa saat hal itu terjadi. -

Mereka berdua sampai di depan rumah Mila. Prilly memang berniat menginap disana, karena sang Papa yang berada di luar kota. Sedangkan Kakaknya sedang berada di rumah mertuanya. Ali membuka pintu mobil untuk Prilly. Tak menunggu lama Prilly sudah keluar dengan muka lelahnya. Melihat itu Ali merasa sangat bersalah, tak seharusnya dia membuat Prilly menunggu di hari penting untuk mereka.

"Ali ayo. Katanya mau ketemu sama yang lain." Ujar Prilly membuyarkan lamunan Ali.

"Eh iya bie." Ali segera menutup pintu dan mengikuti Prilly di belakang. Dan dia baru sadar kalau Prilly hanya memanggilnya Ali bukan dengan sebutan honey. Entah kenapa Ali merasa ada yang hilang saat itu juga.

"Milaaaaaa." Suara teriakan Prilly mengusik ke empat orang yang tengah serius menonton film horor. Gritte berdecak kesal.

"Bie, bisa gak sih lo itu nggak ganggu kita sehari aja." Ucap Gritte dengan bibir mengerucut. Yang diomeli menyengir kuda dan mengangkat kedua jarinya tanda minta maaf.

"Hah ! Ya ampun Prilly." Teriak Gritte kemudian. Dia baru sadar kalau dirinya sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu. Mila dan Gritte reflek berlari dan memeluk erat Prilly.

Prilly membalas pelukan keduanya. Prilly menganggap kalau Gritte dan Mila hanya khawatir padanya. Tapi jauh di lubuk hati keduanya, mereka takut kalau Prilly akan mengalami sakitnya jatuh cinta untuk yang kedua kali.

"Duduk yuk, kita nonton." Mila menarik tangan Prilly. Suasana di menit itu penuh dengan canda tawa dari mereka berlima.

Kedatangan seseorang yang tak lain adalah Ali membuat suasana yang tadinya ramai menjadi sunyi. Tersisa suara tawa renyah Prilly. Yang tertawa pun mendadak mengerutkan keningnya. Merasa aneh kenapa semua temannya menjadi kaku.

"Eh hai." Sapa Ali dari belakang Prilly. Dan wanita mungil ini sadar kalau ada sesuatu yang sudah terjadi. Dan dirinya yakin saat melihat Kevin menatap jengah pada Ali.

"Kok pada bengong sih, kalian nonton apaan. Kok gak nungguin gue sih." Bibir Prilly mengerucut, dia mencoba mencairkan suasana.

"Lo kelamaan sih Bie." Sambar Gritte yang sudah menggiring Prilly untuk duduk di atas karpet bergambar bunga tulip.

"Bukan Prilly yang kelamaan, tapi ada yang lupa diri." Ucap Kevin dingin, dan selanjutnya dia memilih masuk ke dalam kamar tamu. Dia hanya merasa kecewa pada Ali, sahabatnya sendiri.

"Maksud lo apaan hah !" Ali berteriak keras saat dia hanya bisa menatap punggung Kevin yang tak jauh darinya. Kevin menoleh santai dengan pandangan dinginnya. Sedangkan Prilly masih terus melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Karena dia sudah mengenal mereka begitu lama, dan dia tahu kalau sesuatu yang besar sedang terjadi. Hatinya sudah berdenyut nyeri tapi rasa percayanya masih tetap dia pertahankan.

"Sorry, kenapa ?" Kevin mengangkat sebelah alisnya dan bersedekap dada. Ali yang tak tahan segera menghampiri Kevin dan menarik kerah bajunya.

"Lo." Telunjuknya diarahkan tepat di wajah Kevin yang masih bermimik santai. Sedangkan Barka sudah menghampiri mereka berdua berniat melerainya. Namun tangan kecil yang lembut sudah memegang lengan Barka, ya Prilly menahan Barka. Dia menggelengkan kepalanya pelan dan sedikit memohon agar Barka tidak ikut campur. Jujur saja dia begitu penasaran apa yang sedang terjadi.

"Gue, kenapa ? gak ada masalah kan sama gue, jadi kenapa lo semarah ini." Ucap Kevin santai. Ali semakin mengeratkan tangannya di kerah Kevin.

"Maksud perkataan lo itu apa hah. Gua gak lupa diri jadi jaga omongan lo." Desisnya tajam. Kevin terkekeh sinis. Sedangkan Prilly semakin erat memegang lengan Barka. Gritte dan Mila menatap cemas pada sahabatnya.

Kamu Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang