...
Kevin sibuk menelfon seseorang dan memerintah segala macam hal yang berhubungan dengan Prilly.
Ali yang masih shock dengan hilangnya Prilly terbaring lemas di sofa kamar Kevin.
"Gua bodoh, Vin." Lirih Ali pelan.
Kevin menghela nafas beratnya dan mendekati Ali. Dia menepuk pundak sahabatnya pelan.
"Kita pasti bisa dapat info tentang Prilly."
"Gimana kalau ternyata Papa yang bawa dia pergi?." Tanyanya putus asa.
"Berjuang Li. Lo harus berjuang lagi buat dapatin Prilly. Ini terjadi karena kesalahan lo yang lebih percaya sama Andien."
Ali mengangguk. Memang ini adalah kesalahannya, dia sudah khilaf menduakan perhatiannya yang dulu hanya untuk Prilly.
Kevin dan teman-temannya sudah tahu dan mendengar cerita Ali, bagaimana Andien menahannya dengan berpura-pura sakit parah.
Mila yang sangat kesal ingin sekali menghajar wajah polos Andien yang menyebalkan menurutnya.
"Maaf Vin, gua belum sempat ngucapin selamat sama kalian semua. Selamat kalian udah resmi tunangan."
"Ali, lo istirahat aja deh. Biar Kevin yang cari info tentang Prilly, lo belum makan dari tadi."
Mila mengingatkan Ali yang terlihat seperti mayat hidup.
"Tolong, tolong bawa Prilly kembali Vin." Ucap Ali putus asa.
Semua orang menatapnya iba, inilah penyesalan yang sudah terjadi. Jangan menyia-nyiakan orang yang tulus mencintai kita.
...
Ali mengacak rambutnya kasar, tepat sebulan dia kehilangan Prillynya. Tidak ada kabar yang bisa memuaskannya. Bahkan Kevin dan semua sahabatnya sudah mengorek habis info dari orang suruhannya, dan semuanya nihil."Ali." Kevin bersedekap memandang miris kepada Ali.
"Ada kabar?." Ucapnya dingin.
"Gua gak tau mereka bawa Prilly kemana, dan gua rasa Om Athaya bawa mereka semua pergi jauh."
Ali mengangguk mengerti. Papa mertuanya itu memang sangat hebat bisa bersembunyi sampai sejauh ini. Bahkan Papanya tidak bisa menemukan keberadaan mereka.
"Kita cari lagi." Tekannya.
Kevin mengedikkan bahunya dan berlalu keluar. Dia mendekati meja sekretaris Ali.
"David, siapkan berkas kita yang kemarin. Bawa ke ruangan saya." Uxap Kevin.
David, sekretaris baru Ali itu segera menyiapkan yang disuruh bosnya. Dialah yang menggantikan Andien setelah Andien dipecat. wanita itu bahkan tidak ada kabar setelah merusak acara pertunangan Ali dan Prilly.
...
Gadis berkulit bersih itu tertawa lepas setelah memberi makan pada kelinci berbadan gemuk di depannya.
Sesekali dia menusuk perut gemuk si kelinci itu, kemudian tawa kecilnya kembali terdengar. Lelaki yang berada di belakangnya pun ikut tersenyum melihat tawa gadis itu.
"Asyik banget disini, gak mau ke depan?" Tanya lelaki itu. Dan gadis itu hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, lalu pandangannya jatuh kembali pada si kelinci gemuk.
"Kenapa?" lelaki itu bertanya lagi. Gadis itu mendelik kesal sambil mencebikkan bibir tipisnya. Ekspresi yang menggemaskan itu membuat sang lelaki tersenyum gemas.
"Baiklah, aku ke depan ya. Kamu kalau bosan langaung ke depan aja, ada Papa dan Kak Jordan datang."
Setelah mengatakan hal itu, lelaki tersebut beranjak pergi. Namun suara lembut gadis tadi menghentikan gerakannya.
"Mereka datang?" Tanyanya dengan mata berbinar. Lelaki itu mengangguk kecil dan mengulurkan tangannya yang disambut baik oleh tangan kecil si gadis.
"Kangen ya?" Gadis itu mengangguk antusias dan berjalan cepat.
Sesampainya di ruang tamu, dia berlari kecil lalu memeluk erat lelaki paruh baya yang tak lain adalah Papanya.
"Princess kecil Papa sudah makan?"
"Ayolah Pa, aku udah besar jangan dipanggil kecil terus."
"Bie, makan sana. Ajak pacar kamu."
Gadis itu memandang Jordan dengan hazelnya yang indah.
"Dia pasti bentat lagi ngajak aku makan. Dia kan bawel banget." Bibirnya mengerucut kecil setelah mengatakan hal itu. Tak lama lelaki tampan itu kembali dan membawa jaket kesukaan gadisnya.
"Ayo kita makan malam." Ajaknya.
"Tuh kan! Dia langsung dateng." Cibir gadis itu.
"Prilly mau digendong atau langsung di lempar ke dalam mobil, hm?"
"Pacar bukan sih? Gak romantis banget." Sungutnya kesal.
Gadis yang dipanggil Prilly itu segera bangkit dan berjalan mendahului ketiga lelaki yang selama ini sudah melindunginya.
"Kejar sana, ngambeknya lama ntar." Suruh Jordan pada pacar Prilly.
"Sayang, jangan marah dong." Lelaki tadi melangkah sejajar dengan Prilly. Prilly sibuk mengalihkan padangannya.
"Sayang, es krim?"
Prilly menggigit bibir bawahnya menahan senyum. Tepukan pelan dia lemparkan di bahu sang kekasihnya.
"Athan, jangan curang dong. Gak boleh nyebutin kelemahan aku."
Lelaki yang dipanggil Athan itu merangkul erat Prilly, dia mendaratkan ciuman di puncak kepala kekasihnya.
"Ayo, aku belikan eskrim yang banyak."
Prilly memeluk erat pinggang Athan, mencium ketiak Athan dan menghirup aromanya. Kelakuan yang tak bisa hilang dari dulu.
"Prilly geli."
"Wangi, Prilly suka." Jawabnya menggemaskan. Dan Athan hanya tersenyum menahan gejolak di dadanya.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Season 2
Fanfictionmereka memulai dengan kisah yang hampir sempurna. kebahagiaan , kesedihan sampai semua cobaan mereka hadapi. hingga kini mereka menemukan cobaan kembali saat pertama kalinya mereka mendapatkan kebahagian yang melengkapi kehidupan rumah tangga merek...