Selamat malam sayangku ❤
Happy reading!
..Prilly mengusap air matanya pelan. Dia melihat bayangan yang terlihat berbeda.
"Mbak, cantik sekali loh! Jangan nangis dong mbak."
Perias itu memekik pelan saat Prilly menghapus air matanya sedikit kasar hingga membuat riasannya kembali rusak.
"Bisa keluar sekarang? Percuma saya dipercantik hari ini."
Prilly memejamkan matanya lelah. Dengan ragu perias gemulai itu meninggalkan Prilly sendirian.
"Harusnya gua gak perlu hidup sampai hari ini."
Prilly menggigit bibir bawahnya kuat menahan isakan kecilnya. Harusnya hari ini dia bisa berbahagia bersama kedua sahabatnya. Karena hari ini adalah hari penting untuk mereka.
Iya hari pertunangan mereka sudah tiba, namun lelaki yang berstatus kekasihnya itu sampai saat ini belum menghubunginya bahkan menghilang seperti di telan bumi. Dan Prilly benci bahwa kabar menghilangnya dia harus terdengar bersamaan dengan kabar menghilangnya Andien.
"Kenapa kamu harus sakitin aku seperti ini Li."
Tok.tok.tok
Ketukan pintu ruangan itu membuyarkan lamunan Prilly. Dilihatnya lelaki gagah ber jas putih di depannya. Dia tersenyum lembut melihat lelaki itu berjalan mendekat.
"Kak Kev."
Suaranya mencicit pelan, serak.
"Maaf, Kak Kevin belum dapat kabar apapun sampai sekarang."
Tangan kekarnya mengelus pelan puncak kepala Prilly yang dihiasi bunga berwarna putih.
"Gak apa-apa kak. Mungkin Prilly belum ditakdirkan bahagia hari ini."
Prilly menunduk bersamaan dengan bulir air mata kekecewaan.
"Kakak janji, kamu akan bahagia setelah ini. Tidak akan ada Ali lagi di hidup kamu."
Prilly menegakkan kepalanya.
"Maksud Kak Kevin?"
"Cari orang lain Pril, Ali sudah berubah. Dia bukan Ali yang dulu."
"Kak, Prilly bakal nunggu Ali. Setidaknya sampai 20 menit terakhir ini. Sebelum acara dimulai."
"Kalau Ali gak dateng?" Kevin bertanya pelan.
"Berarti kisah kita memang ditakdirkan sampai disini Kak. Kisah Aliando dan Prilly harus berhenti."
Kevin mengangguk pelan. Dia pamit keluar menemui para tamu undangan yang sudah mulai berdatangan.
Prilly memilih diam, sebenarnya sahabat-sahabatnya sudah menghiburnya sejak tadi. Tapi kesedihannya kali ini bukan kesedihan yang biasa.
"Berhenti Bie, kalau yang kamu kejar makin jauh berlari. Ayo kita pulang."
Jordan masuk ke dalam ruangan khusus milik Prilly. Mendekat dan memeluknya dari belakang. Erat bahkan sangat erat sampai Prilly benar-benar merasa hangat.
"Sakit Kak, Prilly hampir gak kuat lagi."
Tangisnya pecah begitu saja, Jordan semakin mengeratkan pelukannya.
"Kita pulang sekarang. Sudah jangan berjuang lagi. Sudah cukup."
Dengan pasti Prilly menganggukkan kepalanya dan berjalan keluar. Di depan pintu sudah ada Ayah Prilly membawa koper besar.
"Kita pergi Nak, Maaf Papa membiarkan kamu menderita sendirian lagi."
Ayah Prilly mencium kening Prilly lembut, merangkul kedua anaknya dan beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Season 2
Fanfictionmereka memulai dengan kisah yang hampir sempurna. kebahagiaan , kesedihan sampai semua cobaan mereka hadapi. hingga kini mereka menemukan cobaan kembali saat pertama kalinya mereka mendapatkan kebahagian yang melengkapi kehidupan rumah tangga merek...