Part 34

9K 701 28
                                    

Genap sepuluh bulan aku berada di New York. Aku menjalani hidupku dengan lancar dan aman, begitupula dengan Stella. Dia menjalani hidupnya sebagai ibu muda dengan bahagia yang tidak pernah mengeluh dengan kehidupannya. Aku tahu dibalik semua itu dia merasa dirinya sangat lelah menjalani semuanya sendiri. Dia harus mengurus bayinya dan menjadi single parent di dunia yang keras seperti ini. Banyak pria yang menawarinya untuk berkomitmen, bahkan banyak dari mereka adalah kalangan orang atas. Tapi Stella adalah Stella, dia adalah gadis keras kepala yang hampir sama denganku. Dia hanya mencintai Mark, ayah dari anak kandungnya Nathan Mirocelli Smith.

Usia Nathan saat ini sudah memasuki bulan kedua. Nathan adalah bayi yang sangat penurut dan lucu. Aku senang sekali saat Stella memintaku untuk menjadi wali baptisnya. Aku ingat saat kelahiran Nathan, aku sangat tidak karuan menunggu bersama teman-temanku di rumah sakit. Namun, ketika dokter memberitahu keadaan sang bayi dan ibunya pada kami, kami semua akhirnya bisa bernapas lega. Stella melahirkan anaknya dengan cara normal tanpa operasi. Dia menjadi ibu yang sangat hebat. Aku bangga memiliki teman setegar Stella.

"Nate! Mommy Jane bawa boneka!" teriakku setelah aku masuk ke dalam apartementku.

Aku sudah berhasil merubah diriku sendiri menjadi gadis yang ceria, ramah dan murah senyum. Aku hanya merubah sisi gelapku menjadi sisi yang lebih baik, namun tetap memegang prinsip-prinsip yang aku terapkan sejak dulu. Tidak hanya sifat yang kini sudah berubah dariku, penampilan akupun kini sudah berubah. Rambutku saat ini sudah sebatas pinggang dan aku cat dengan warna dark brown bukan lagi hitam. Bobot tubuhku kini sudah mendekati angkat empatpuluh delapan kilogram. Aku tidak melakukan diet sama sekali dan hanya menjalankan pola makan yang sehat yang di ajarkan Ken padaku. Well, aku dan Ken memang masih bertukar pesan dan terkadang saling berkomunikasi.

"Berhentilah berteriak Jane, kau ingin membuat telinga anakku rusak heh?"

Stella memang selalu memprotesku untuk tidak berteriak jika berada di dekat Nathan.

"Maaf, aku lupa hehe," aku mengambil Nathan dari Stella dan mengambil duduk di samping Stella.

Mataku masih memandangi Nathan dengan sayang dan tanpa bosan sekalipun. Sesekali, aku memberikannya ciuman di wajah ataupun di tubuhnya. Dia benar-benar menggemaskan dan bagiku, Nathan benar-benar cetakan Mark. Dia memiliki rambut kecoklatan dan alis mata seperti Mark. Bibirnya dan matanya bahkan sangat mirip dengan Mark. Andai Mark melihatnya, dia pasti akan sangat bahagia memiliki junior yang sangat mirip dengannya.

Hari ini aku memberikan boneka berbentuk mobil pada Nathan. Aku tidak tahu berapa banyak boneka yang aku belikan untuk Nathan selama ini, tapi satu yang aku ingat. Di setiap hari gajianku, aku selalu membelikan Nathan mainan atau boneka. Stella seringkali mengomeliku untuk tidak membelikan barang-barang lagi untuk Nathan, tapi tetap saja aku melakukannya. Sungguh, aku sangat menyayangi anak Stella, bahkan aku sendiri sudah menganggap Nathan sebagai anakku sendiri. Terlepas dari rasa sayangku pada Nathan, aku memang suka sekali bermain ataupun sekedar berinteraksi dengan anak kecil sejak dulu.

"Lihat Nathan, mommymu ini sangat boros!"

Mommy, it's me.

Aku tidak menanggapi ucapan Stella dan terus saja mengajak Nathan bermain, "Jane, ayolah berangkat, bukankah acaramu sebentar lagi akan di mulai?" tanya Stella saat ia sibuk melipat baju-baju mungil milik Nathan.

Aku masih menggoda keponakanku yang lucu. Dia sangat wangi sehabis mandi sore ini dan tentu saja sangat menggemaskan. Ketahuilah sejak Nathan hadir di dunia, aku menjadi ingin cepat pulang, sampai-sampai teman-temanku juga ingin ikut bermain dengan Nathan.

"Ya, ya baiklah. Okay boy, mommy berangkat dulu ya! Doain mommy dapat pria tampan, nanti mommy cepat menikah lalu memberimu teman main yang lucu dan tampan sepertimu!" pamitku dan aku dengar Stella mendengus.

Jane [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang