part 20

21 2 0
                                    

Clara POV
"hai girls, kenalin ini adik gue" tiba-tiba kata vivi, gue, serena, stella, nancy saling berpandangan

"kenapa? kok pada bingung?" kata vivi "gapapa kok, katanya lo anti sama genk gue, kenapa lo kesini? gatau malu banget" kata serena "gue kesini juga karena adek gue diundang sama pacarnya" kata vivi "yang diundang kan adek lo, kenapa lo ikut" kata gue sinis "ya gue kepo aja seberapa sih kemampuan lo buat bikin pesta" kata vivi dengan sombongnya "udah liat kan? kayaknya lo cukup malu" kata nancy "kenapa ra?" kata rafael tiba-tiba datang "hai rafael, kok nyapanya clara duluan sih kan ada gue" kata vivi "sorry, kita juga baru kenal, lagian juga gue dateng kesini sama clara" kata rafael, nancy tertawa "lo ngapain jalan sama clara? lo gatau? dia tuh murahan, jalan sama semua cowok yang gajelas statusnya, maklum sih yah, clara kan kekurangan kasih sayang orangtuanya" kata vivi

gue merasakan getaran dalam diri gue, vivi gak sepantasnya bilang kayak gitu..... kepala gue pusing.....

"ra lo gapapa?" kata adam "i'm fine" kata gue sambil memegang kepala gue
PLAK, tamparan itu mengenai pipi vivi, nancy yang menamparnya "JANGAN PERNAH BERANI BILANG CLARA KAYAK GITU, LO YANG MURAHAN" kata nancy "dan jangan pernah ngedeketin gue lagi, gue udah muak tiap hari lo ngejar-ngejar gue terus" kata rafael "oh satu hal lagi ya vivi, randy gapernah ngejar-ngejar lo, gue udah ceritain semua ke randy tentang apa yang lo bilang ke gue ketika randy nembak gue" kata stella

merasa di permalukan, vivi akhirnya meninggalkan kami "are you okay?" kata rafael "gapapa, mau minum" kata gue, rafael mengambilkan air untuk gue "ra, gue telpon satya ya" kata adam "jangan nanti dia cemas, dia disana kan lagi nemenin dara" kata gue "rena? gapapa aku urus clara dulu? clara cewek yang paling disayang satya setelah keluarganya" kata adam meminta persetujuan serena, sweet

"ngomong apa sih, boleh lah, clara kan sahabat aku juga" kata serena "lo bawa obat di mobil? mau gue ambilin?" kata adam "gak bawa, lagipula gue kesini sama rafael jadi gak bawa mobil sendiri, gapapa kok, ada rafael" kata gue "minum dulu ra, pulang aja yuk, gue takut lo malah sakit nanti" kata rafael "iya ra, mending lo pulang dulu" kata stella "iya gue mau pulang, gapapa ya ren, gue gak sampe acara selesai" kata gue "gapapa kok, sorry ya ra" kata serena

gue memberikan kado kepada teresa, setelah itu menemui nancy, stella, randy, kak angga, serena dan juga adam

"gue balik ya, sorry gak sampe selesai" kata gue "iya ra, istirahat, jangan di pikirin si vivi" kata nancy "iyaa" kata gue "ra, selama satya pergi gue yang jagain lo" kata adam "no, udah ada gue jadi gausah repot, lagian satya bilang lo ke indonesia mau ngabisin waktu sama serena" kata rafael, wajah serena memerah

"wait, jadi lo yang dibilang satya bakalan liatin gue? yatuhan, satya tuh emang gangertiin banget ya sepupunya mau pacaran hahaha" kata gue "yaudah gue cabut ya" kata gue lagi

dijalan menuju mobil rafael merangkul gue "ra?" kata rafael "ya?" kata gue "nyampe rumah nanti istirahat ya, jangan ngerjain apa-apa, besok mau gue bawain apa?" kata rafael "gausah, lagian juga besok pagi gue lari pagi" kata gue "gausah dulu, nanti malah sakit" kata rafael, rafael perhatian juga

"gue udah janji sama orang, gaenak mau batalin" kata gue "siapa? ditra? gue temenin ya" kata rafael dia tau darimana gue mau lari bareng ditra

"tapi lo jauh-jauh ya, gue gamau ditra tau kalo ada lo" kata gue "iya" kata rafael. dijalan rafael terus saja memegang tangan gue, entah kenapa gue gak protes, nyaman

sampai dirumah gue langsung tidur, tapi sebelumnya udah ganti baju.

**************************************

pagi ini terasa berbeda, apa karena gue mau ketemu ditra ya? "ra, temen lo nih" kata rafael "siapa? rafael? suruh nunggu aja" kata gue "bukan, katanya sih namanya ditra" kata kak abi

what? ditra tau darimana rumah gue. setelah mandi dan berpakaian gue turun ke bawah "sarapan dulu ra" kata mama "minum susu aja ya ma, clara gaenak kalo kelamaan" kata gue "okey, oh iya besok mama ke papa ya, kasian papa kalo sendirian" kata mama "santai ma, kita udah biasa" kata kak abi "jangan gitu sayang, kan mama ngelakuin ini karena mama sama papa sayang kalian" kata mama "iya ma, tenang, kak abi kalo pagi emang kayak gitu" kata gue

selesai minum susu, gue menemui ditra yang dari tadi menunggu di ruang tamu "maaf lama, by the way tau rumah gue darimana?" kata gue "gapapa, dari randy" kata ditra "yaudah yuk" kata gue

sepanjang jalan ditra menceritakan tentang kehidupannya yang gue gatau itu benar atau enggak, gue mencoba mencari tau tentang dara

"dit, lo pernah pacaran?" kata gue "pernah, kenapa?" kata ditra "gapapa sih, pasti mantan lo cantik cantik ya" kata gue "cantikan lo lagi" kata ditra

BLUSH, dia membuat gue malu "berapa mantan lo" kata gue menyembunyikan rasa malu gue "berapa ya? tiga kayaknya" kata ditra "siapa aja? boleh tau?" kata gue "kenapa? gue gak mau mengingat masa lalu" kata ditra

yaiyalah, masa lalu lo kayaknya kelam semua "ra" kata ditra "yes?" kata gue "gue sayang lo, gue gak mau lo sama satya" kata ditra "kenapa emangnya satya?" kata gue "lo gak tau? lo temenan sama satya emang udah berapa lama?" kata ditra "dari smp sih, belum lama juga" kata gue bohong, karena gue udah temenan sama satya dari tk

"kata temen gue sih sekarang dia ke jerman, nemuin adiknya yang gila" kata ditra

LO YANG BUAT DARA BEGINI BAJINGAN

"oh ya? satya gaoernah cerita kalo dia punya adik" kata gue "gue juga gatau sih, cuma kata temen gue punya, satya juga gapernah bilang siapa namanya, gue sih mau nanya juga gaenak sama dia, gue takut dia sedih" kata ditra mendramatisir "kalo gitu dia pembohong dong" kata gue "yagitulah, tapi gue gak mau lo beranggapan buruk sama satya, gimanapun juga dia temen gue" kata ditra

pinter juga ya lo mempromosikan diri lo, seakan-akan diri lo sempurna "lo baik banget, satya yang kayak gitu aja masih lo bela" kata gue "namanya juga sahabat ra, gamau sahabatnya dianggap buruk sama orang" kata ditra "gue beruntung bisa kenal sama lo" kata gue

ditra bener bener pembohong yang cukup handal, gue kok daritadi gak liat rafael ya, apa dia lupa katanya dia mau jagain gue dari makhluk gajelas ini

"ra lo kenapa?" kata ditra "gapapa kok" kata gue "ke rumah gue yuk, gue udah minta jemput sopir gue" kata ditra "gimana ya, gue mau langsung pulang aja" kata gue "istirahat dirumah gue aja" kata ditra "gimana ya" kata gue

rafael mana sih, gue takut kejadian dara menimpa gue, rafael lo dimanaa

"udah ikut aja, itu mobil gue" kata ditra menarik tangan gue

diem diem gue chat rafael

me: lo dimana
me: rafff
me: rafaa

rafael dimana, dia gak bales chat gue "ra" panggil ditra "ya?" kata gue "gue sayang lo, lo mau gak jadi cewek gue" kata ditra

god, apa yang harus gue bilang, ini di mobilnya, kalo gue nolak, kalo tiba-tiba gue dibunuh? di mutilasi? yatuhan tolong hambamu

"ra, kenapa? lo masih mau mikirin? gapapa kok" kata ditra "gue emang sekarang cuma temen lo, inget ya sekarang" kata ditra lagi "iya hehehe, gue pikirin dulu ya, hehe bisa aja lo" kata gue

ini bukan jalanan ke rumah ditra kan? kayaknya kemarin waktu sama rafael gak lewat sini deh

"mau minum? tadi kan kita belum minum abis lari, gue takutnya lo dehidrasi" kata ditra, bener juga gue aus dari tadi

"thankyou" kata gue, gue melihat jalanan sekitar, gue gak tau ini dimana, kayaknya gue gak pernah lewat sini deh

rafael: ra lo dimana?

rafael kenapa lo baru chat gue, kok gue ngantuk gini ya, apa capek karena abis olahraga?

me: gue lagi sam

semuanya gelap....

"clara"...... suara itu yang terakhir gue dengar.

clara gimana? diapain? sabar dulu yaaaa

halloooo lama update hehehe, terimakasih masih setia menunggu, semoga kalian terhibur dan maafkan juga kalo masih banyak typo, vote dan komen kalian sangat kutunggu

much love~

love at first sight?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang