Part 28

16 2 0
                                    

Clara POV

akhirnya bel juga, satya kok gak ngabarin ya, gue ke kafe sama siapa, tadi udah bilang kak abi buat ga jemput gue

"ra, yuk pulang" kata rafael "gue disuruh ke kafe sama satya, tapi dia belum ada kabar. serena pulang buru-buru lagi, jadi gabisa nebeng" kata gue "yaudah sama gue aja, rena mau jemput adam di bandara" kata rafael

rena? jemput adam? si adam mau di penggal sama satya apa gimana "adam kesini?" tanya gue "iya, sama dara kok" kata rafael "kok lo ga jemput?" kata gue "ini mau jemput, lo mau ikut enggak?" kata rafael "tapi satya" kata gue "eh lo disini ra, ayuk, satya nyuruh gue bareng lo ke kafe nya" kata randy tiba-tiba masuk "oh gitu, yaudah lo ke parkiran dulu aja" kata gue

sebenernya mau ngomongin apa sih, heran.

"yaudah raf, gue sama randy, salam ke dara ya" kata gue "hmm, yaudah take care, telpon gue kalo ada apa-apa" kata rafael

"satya udah disana?" tanya gue ketika udah di depan randy "udah, oh iya gue gak bawa helm dua nih, gue kira hari ini gue langsung pulang" kata randy "deket kan?" kata gue "deket kok" kata randy "yaudah gapapa gausah helm" kata gue

sampai di depan kafe, udah ada mobil satya "yuk ra" kata randy "eh iya" kata gue "hey, kok kalian baru dateng" kata satya "nih, cewek lo ngobrol dulu sama rafael" kata randy "oke, jadi apa yang mau kamu bicarain?" kata gue

mereka berdua diem, kenapa sih? kenapa begitu serius

"ra, ini tentang penculikan lo" kata randy "oh itu, gue udah lupain kok, kenapa kalian bahas lagi?" kata gue "jadi gini ra, aku semalem ngobrol masalah ini sama randy" kata satya "iya terus?" kata gue "ditra ga kerja sendiri ra" kata randy "sama siapa dia?" kata gue

gue menarim napas panjang sebelum randy bercerita "jadi sebenernya, ditra udah tau kalo rafael nanti mau nemenin lo jogging sama dia" kata randy "jadi dia nyuruh seseorang buat masukin obat tidur ke minuman" kata randy lagi "siapa seseorang itu?" kata gue, kini gue menangis

"yakin kamu kuat ra? kalo kamu belum siap kita gaakan kasih tau kamu dulu" kata satya "gapapa satya" kata gue "yang masukin obat tidur itu sandi ra" kata randy

WHAT, sandi? tapi kenapa? selama ini sandi baik sama gue, gak macem-macem "tapi apa tujuan sandi?" kata gue "dia suka sama kamu ra, dia cemburu ke rafael, dan lagi, dia itu sepupunya ditra" kata satya

semua ini gak bisa gue cerna, orang sebaik sandi bisa kayak gini. kenapa san, kenapa lo tega

"apa tadi lo liat sandi di sekolah? enggak kan? dia udah di penjara ra, tadi malem rumahnya di grebek polisi" kata randy "tapi apa buktinya? bisa aja kan ditra bohong, sandi orang baik sat" kata gue menangis

"waktu itu, gue mau ke rumah sandi buat minta tugas kelas lo, sebelum gue ketuk pintu rumah nya, gue denger dia lagi ngomong sama seseorang, dia bawa-bawa nama lo, gue record, apa lo mau denger?" kata randy "jangan di paksa ra" kata satya "gapapa sat, aku mau tau kebenarannya" kata gue

lo tanya kenapa gue tega ngelakuinnya? lo tau? selama ini gue suka sama clara tapi clara cuma anggep gue sahabatnya. gue gak sengaja denger dia mau jogging sama ditra, tapi rafael mau ikut, clara kayaknya udah curiga sama ditra. gue ikutin dia sampe kerumahnya, gue ikutin rafael sampe kerumahnya. disaat rafael keluar buat beli sesuatu, gue masuk ke rumahnya
gue masukin obat tidur ke air minumnya. gue sih berharap dia minum itu nanti, eh bener dia minum itu, sebenernya saat itu rafael udah bangun jam lima, tapi karena dia minum air itu, dia tidur lagi.

"cukup randy, gue udah gamau denger lagi" kata gue menangis di pelukan satya. kenapa sandi tega berbuat ini, kalo dia suka sama gue kenapa gak bilang aja "makasih randy, lo udah kasih tau ini semua, gue mau pulang" kata gue "aku anter ya" kata satya, gue cuma membalas dengan anggukan

love at first sight?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang