Clara POV
disepanjang jalan menuju puncak, gue sesekali melirik satya "baru tau aku ganteng huh?" tiba-tiba satya sadar
BLUSH, malu kan ketauan ngeliatin satya
"lucu banget sih, pipinya merah" kata satya "duh, jalanan rame kali, pacaran mulu" celetuk adam "bawel ah, iri kan kamu, serena nya bobo" kata gue "ish" kata adam sontak semuanya tertawa
"satya, laper" kata gue "eh, dara bawa makanan loh kak, kakak mau?" tawar dara "boleeehh, dara kamu emang penyelamaaat" kata gue "tiati sayang, dia mah kalo ada maunya aja begitu" kata rafael "awas aja numpang sarapan di rumah gue lagi" kata gue "ampun nyonya" kata rafael
dara membawa spicy wings, dara emang tau banget deh, gasabar jadi kakak ipar nya, EH GUE NGOMONG APA
"masih jauh?" tiba-tiba serena bangun "bentar lagi kayaknya, supir lo bawa mobil pelan banget ren" kata satya "yah, pak tama kan taat banget sama peraturan bokap gue, kalo gaboleh ngebut ya gak ngebut" kata serena "sayang, mau makan" kata adam "najis, emang gue nyokap lo, sana makan lah" kata serena "HAHAHAHAHA, SABAR YA ADAM SAYANG" kata satya, satya yang paling senang ketika serena cuek ke adam
"ren, itu villa lo?" kata gue "yes yes, loh kok sopir lo udah berenti?" kata gue "loh, coba tanya sat" kata serena
"kenapa pak?" kata satya "kayaknya bensinnya abis den, tadi saya lupa cek, aden duluan aja, saya mau mencari pom terdekat" kata pak tama "gini aja, ra lo bisa bawa mobil kan?" tanya satya "bisa" kata gue
"bawa mobil gue, yang cowok turun, dorong mobil serena, lagian juga gak jauh, daripada pak tama harus nyari pom bensin sendirian" kata satya "lemes aku" kata adam "turun adam, manja" kata serena "cium dulu" kata adam
heran, disituasi kayak gini masih bisa-bisanya adam kayak begini, pipi serena memerah
"dih apaan" kata serena "cium aja sih ren, daripada nangis" kata rafael "takut rabies" kata serena, sontak semuanya tertawa
"kok berenti deh?" tanya randy yang mobilnya ada di sebelah mobil satya "abis bensin nih pak tama, agung sama faris suruh bantuin dorong aja" kata satya
satya, rafael dan adam pun turun, kini gue yang memegang kemudi
"kak adam di jerman gak gitu loh kak ren" kata dara "masa sih?" kata serena "iya, dia dingin ke cewek-cewek, cuma ke mamanya, aku, kak clara sama xena aja dia baik banget" kata dara "masa?" kata serena "iyaa, kakak tanya aja sama kak clara" kata dara
gue yang fokus melihat jalan menoleh
"iya ren, dulu awal gue ketemu adam aja dia songong banget, pas satya bisikin sesuatu eh dia tersenyum ramah" kata gue "bahasa lo, tersenyum ramah" kata serena "hahaha, biar kayak film-film gitu, eh ini udah sampe, taro mana mobilnya?" kata gue
setelah memasukkan mobil kedalam parkiran, gue turun, tepat seketika itu juga
"ADUHHH, BUKA PINTU LIAT-LIAT DONG" teriak faris "maaaaafff, yatuhaann gue ceroboh banget yak, maaafff faris" kata gue "sakit ra" sambil mengusap kepalanya "ra, kamu bawa minyak kayu putih?" tanya gue ke dara "bawa kak, nih" kata dara
gue menuang minyak kayu putih ke tangan gue, lalu mengusapnya di kening faris, faris hanya meringis dan....
"sini, aku aja yang kasihin ke faris, kamu masuk aja" kata satya mengambil minyak kayu putih di tangan gue
cemburu huh rupanya, lucu satya
"bengong aja" kata rafael yang udah duduk disamping gue "satya tadi cemburu sama gue, lucu banget minta di cium" kata gue "sini cium sayang" kata satya "salah denger lo sat, orang clara mau nyium gue, yakan ra?" kata rafael tersenyum jahil "gue bilangin dara" kata satya "idih, anceman" kata rafael lalu pergi meninggalkan kami berdua
KAMU SEDANG MEMBACA
love at first sight?
Teen FictionPernah merasakan sakit karena cinta, Clara sempat tidak mempercayai adanya cinta, tetapi karena kehadiran sahabat yang bisa merubah cara pandang Clara akan cinta membuat Clara kembali mempercayai apa itu cinta. Tetapi, jika seseorang mengatakan pada...