Rafael POV
gue kesiangan, hari ini gue janji mau jagain clara dari ditraclara: lo dimana
clara: rafff
clara: rafaaapa ini darurat perasaan gue gak enak
me: ra lo dimana?
clara gak bales chat gue, perasaan gue gak enak, gue telpon satya deh
"hallo, satya, gue ketiduran dan clara joging sama ditra doang berdua" kata gue "oh tuhan, kenapa lo seceroboh itu? gue balik ke indonesia sekarang, kabarin adam please, dia tau apa yang harus dilakukan" kata satya "sorry, gue akan cari clara sekarang" kata gue menutup telponnya
gue on the way kerumah clara, siapa tau clara udah dirumah. sampai dirumahnya terlihat sepi, apa ada clara "hey raf, kok lo disini? tadi clara sama ditra" sapa kak abi "jadi clara belum pulang kak?" kata gue "belum tuh" kata kak abi
"adam, bantu gue, clara hilang, tadi sama ditra" kata gue ketika telpon gue tersambung ke adam "fine gue bantu, gue coba kasih tau rena ya siapa tau bisa bantu" kata adam
clara lo dimana? semoga lo gak kenapa-kenapa
satya: gue udah ke bandara dan gak bisa ke indonesia sekarang, tapi gue coba minta papi gue buat kirimin jet pribadinya, doain aja
me: goodluck"gimana? gue udah bilang ke rena, rena nyoba usahain nyari clara" kata adam ketika sampe di depan rumah clara "perasaan gue gak enak" kata gue "gue gak tau lagi, pasti satya bakalan marah sama gue" kata adam "salah gue, kenapa gue kemarin gak biarin lo jagain clara" kata gue
gue sama adam sekarang sedang menuju acara car free day, siapa tau melihat clara
"halo? gimana? okey, kamu hati-hati ya dijalan, love you more" kata adam menutuo telponnya, pasti dari serena
handphone adam berbunyi lagi "berapa jam lagi? empat? okey, gue juga berharap gitu, lo gak salah? lo titipin ke rumah serena, tau kan? ya gue kira disitu aman" kata adam menutup telponnya "satya sampe empat jam lagi, bokapnya punya saham di bagian transportasi jerman, makanya dengan mudah dia bisa kesini" kata adam
Clara POV
ini dimana.....
kenapa tangan gue di ikat.....
"hai sayang, udah bangun" kata ditratuhan tolong, kenapa gue mau aja sih diajak kerumahnya, dan ini dimana? satya, tolong gue, dari kejauhan gue liat handphone gue "gimana? masih ngantuk?" kata mulut bajingan itu
"lepasin gue ditra, gue gak pernah buat salah sama lo" kata gue "lo sih gak buat salah, cuma satya? dia udah nonjok gue sampe gue gak bisa sekolah karena orang yang paling di sayang satya itu lo, maka lo harus rela gue jadiin korban" kata ditra tertawa licik
gue salah sempet ngira lo berubah, lo gak beda jauh sama bajingan, rafael, satya tolongin gue, kak abi, mama....
gur mulai menangis, "waw, seorang clara menangis, gue izinin lo ngomong sama satya nih" kata ditra memberikan handphone nya ke gue yang udah di sambungkan ke satya
"hallo" kata suara di sebrang sana, satya "satya tolongin gue sat, gue takut" kata gue sambil menangis "tenang ra, gue gak lama lagi kesana gue akan nemuin lo, lo tenang aja" kata satya dengan suara bergetar "hai superhero, emang lo bisa jangkau gue? selama ini lo cuma tau gue sebagai ditra temen lo, lo gapernah tau gue sepenuhnya" kata ditra yang tiba-tiba mengambil handphone nya "kalo gue ketemu lo, lo abis sama gue, jangan pernah sentuh clara" kata satya terdengar seperti membentak
ditra melempar handphonenya "liat? dia gak ada disini aja sok banget mau ngabisin gue, hahahaha pacar lo itu gak lebih dari seorang pecundang" kata ditra "lepasin gue bajingan, jauh jauh dari gue" kata gue
ditra mengambil sesuatu disana entah apa..... tunggu..... itu pisau, buat apa....
"lo panggil gue apa? bajingan?" kata ditra sambil menunjukkan pisaunya ke wajah gue "please jangan bunuh gue ditra, please" kata gue sambil menangis "siapa yang mau bunuh lo cantik, gue cuma mau kadih tanda disini" kata ditra sambil menggoreskan pisaunya di lengan gue
yang gue rasakan sakit....
amat perih.....
apa ini yang dara alamin? yatuhan tolong jauhkan lah dia
gue hanya bisa menangis membiarkan darah gue mengalir...."kalo lo ngomong macem-macem lagi, gue akan beri tanda ditempat lainnya, jadi diem aja" kata ditra sambil menghapus air mata gue
kak abi dimana? clara takut kak, tolong clara, sakit.....
dan semuanya menggelap....Kak Abi POV
udah jam sepuluh malam tapi rafael belum menemukan clara, gue udah coba mencari di jalanan tapi gak ada clara, angga juga udah minta tolong sama saudaranya yang FBI, clara please lo kasih tanda ke gue, biar gue bisa cari lo"bi, lo gak dapet bukti apa-apa" kata angga tiba-tiba udah ada disamping gue "gue gak dapet apa-apa, gue takut clara kenapa-napa" kata gue "clara cewek kuat bi, gue juga udah bilang ke nancy supaya bilang ke temen-temen buat bantuin kita" kata angga
"gimana? satya udah kesini" kata mama "bentar lagi mungkin sampai ma" kata gue "kak, kata satya clara barusan telpon dia dan dia di sekap sama ditra" kata rafael terlihat terengah-engah.
mendengar hal itu mama menangis sejadi-jadinya "tante tenang yaa, sama rena yuk" kata serena yang merangkul mama
diruangan ini sudah ada angga, rafael, adam, dan serena. terdengar suara mobil di depan, pasti satya, dan benar itu satya
"maaf gue baru sampe, kak, temen lo yang kenal sama FBI mana?" kata satya ketika datang "ini angga" kata gue "gini, tadi clara telpon, gue yakin kenalan lo bisa tau lokasi clara sekarang" kata satya "oke, secepatnya gue kabarin" kata angga lalu pergi
"kan udah gue bilang jagain clara, lo mau dia kenapa-kenapa" kata satya ke adam "bukan salah adam, kemarin adam mau jagain clara cuma gue larang, dan gue malah ketiduran" kata rafael "BISA GAK SIH GAUSAH DEBAT, CLARA TUH GAK ADA KABAR" kata serena tiba-tiba muncul
ra lo dimana, siapapun yang culik lo bakal nyesel, geram gue
Clara POV
luka ditangan gue masih terasa perih "tolong" gue berusaha meminta pertolongan "lo mau minta tolong kesiapa? disini terpencil" kata ditra yang baru datang "mau lo apa sih? lepasin gue" kata gue "gue mau satya bersujud dan mengatakan kalo gue lebih unggul daripada dia" kata satya "LO GAK LEBIH DARI SEORANG PECUNDANG" kata guePLAK, ditra menampar gue "ternyata nyali lo gede juga ya" kata ditra mengambil sebilah pisau. di goreskan pisau itu di paha gue
perih.....
aku hanya bisa menarik napas dan menangis
dimana kalian semua...."semakin lo menghina gue, semakin banyak luka yang akan lo terima" kata ditra "LEPASIN GUE, GUE GAK ADA URUSANNYA SAMA LO, GUE MAU PULANG" kata gue terisak
"tenang sayang, gue mau satya ngelakuin syarat yang gue kasih" kata ditra "satya gak akan mau sujud ke lo makhluk jahat, mungkin penjahat lebih baik daripada lo" kata gue
PLAK, satu tamparan lagi gue terima, satu sayatan lagi gue terima
perih...
tuhan tolong...."sekarang gue kasih lo telpon satya, bilang apa aja yang gue lakuin ke lo" kata ditra. setelah tersambung suara satya terdengar
satya....
"clara, lo gak gapapa?" kata satya terdengar panik "perih satya, sakit" kata gue menangis "clara kuat, gue pasti nemuin lo" kata satya "apa? nemuin? lo gaktau gue satya" kata ditra "BAJINGAN LO LEPASIN CLARA, URUSAN LO SAMA GUE" kata satya
ditra menyayatkan pisaunya lagi, kali ini kebagian perutku...
aku menjerit, sakit...."LO DENGER? SEMAKIN LO BILANG YANG ENGGAK-ENGGAK, CLARA AKAN MENDERITA, ABIS INI GUE KIRIM GAMBAR CLARA KE LO, BIAR LO MERENUNGKAN PERBUATAN LO" kata ditra lalu mematikan handphone nya
ditra memoto gue, gue hanya bisa menunduk, gue gak tau kalo mama tau keadaan gue...
"liat? gue gak main-main sama ucapan gue" kata ditra
gimana nasib clara nanti? apa satya bisa menemukan clara? sabar dulu yaaa
haiii rada psikopat yaa si ditra, terimakasih sudah menunggu updatean kuu, maaf kalo banyak typo, vote dan komen di tunggu...
much love~

KAMU SEDANG MEMBACA
love at first sight?
Roman pour AdolescentsPernah merasakan sakit karena cinta, Clara sempat tidak mempercayai adanya cinta, tetapi karena kehadiran sahabat yang bisa merubah cara pandang Clara akan cinta membuat Clara kembali mempercayai apa itu cinta. Tetapi, jika seseorang mengatakan pada...