part 23

25 1 0
                                    

Clara POV
lengan gue perih, kepala gue pusing, gue mengerjapkan mata gue, putih, ini dimana? gue melihat kesamping ada satya yang tidur

"satya" kata gue lemah "clara? lo udah sadar? mau apa? minum?" kata satya "no, mau sama lo aja" kata gue "gue disini ra, gue selalu disini" kata satya "gue takut" kata gue "gue jagain lo ra" kata satya "lo sini" kata gue, kasur ini cukup besar, cukup untuk dua orang "nanti lo sempit" kata satya "gue mau lo disini satya" kata gue

satya akhirnya naik ke ranjang gue, memeluk gue, gue kangen, kemarin yang gue rasakan hanya perih, kini ada satya

"takut" kata gue "ada gue, gue selalu jagain lo" kata satya sambil mempererat pelukannya dan mengecup kening gue "jangan pergi" kata gue "gak akan" kata satya

pintu terbuka, rafael dan dara masuk ke ruangan gue, tunggu, kenapa ada dara?

"kak claraaaa, dara kangen sama kakak" kata dara berlari menuju gue "kakak juga sayang, kamu kapan kesini" kata gue "ketika kak clara belum sadar" kata dara "hmm, udah makan?" kata gue "udah, dara sama gue tadi" kata rafael "sorry ra, kalo gue gak ketiduran gue-" kata rafael yang terputus "sst, udah gapapa" kata gue

gue yang masih dipelukan satya tertawa mendengar cerita dara yang mengatakan kalo rafael salah menuang garam, harusnya dia menuang lada tapi malah garam yang dia tuang, alhasil kentang gorengnya asin

"clara lo seharusnya tidur, dan nanti kalo udah baikan gue ajakin jalan-jalan" kata rafael "janji ya" kata gue "iya clara" kata rafael "maaf, nona clara harus minum obat" kata suster "biar saya aja sus" kata satya sambil melepas pelukannya

"ayo minum, biar cepet sehat" kata satya, gue membuka mulut gue dan menelan beberapa butir obat "pait" kata gue "minum yang banyak" kata rafael

gue bahagia, rafael dan satya bisa sekompak ini "dara pulang ya kak, kak satya disini aja jagain kak clara" kata dara "tapi kamu pulang sendirian" kata gue "sama gue kok ra, tenang aja" kata rafael mengedipkan matanya

ahh i see, rafael suka sama dara? gapapa raf, dara pantes dapetin cowok kayak lo, perhatian walau kadang agak nyebelin

"bobo ra" kata satya mengusap kepala gue "hmm" kata gue yang sudah memejamkan mata gue

Satya POV
clara tidur, gue lega karena dia gak trauma kayak dara, gue yakin lo kuat ra

"sat, gimana clara?" tanya serena memasuki kamar clara "udah sadar tadi, makanya gue disuruh disini, sama siapa?" kata gue "adam, tapi adam masih beli makan di mekdi sebrang" kata serena "oh, kabarin ke yang lain gih, nanti mereka khawatir" kata gue "ini gue lagi chat nancy sama stella" kata serena duduk di sebelah ranjang clara

serena mengelus wajah clara, memegang tangan clara, selama ini gue merasa aman clara main sama serena, stella, nancy mereka selalu ada disaat clara dalam masalah, mereka baik sama clara

"gimana clara?" kata adam masuk "baikan, lo kapan balik?" kata gue "bulan depan" kata adam "eh, gue kebawah dulu ya, nancy dama stella udah ada di bawah" kata serena "mau ditemenin?" kata adam "yaelah dam, kebawah aja ditemenin, ini rumah sakit bukan kuburan" kata gue "yakan siapa tau serena di culik" kata adam "gausah dam, sendiri aja" kata serena

sejak kapan adam jadi care to much ke cewek gini, biasanya cuek "dam, serius sama serena?" tanya gue "you think? ga liat gue tadi" kata adam "hahahaha, ya i see, anyway, kapan mau itu" kata satya "gila lo ya, kuliah aja belom" kata adam "ya siapa tau aja ngebet" kata gue "otak lo buset, clara di samping woy" kata adam

gue dan adam asik mengobrol gak jelas, clara bergerak

(ya iyalah bergerak, clara kan makhluk hidup)

love at first sight?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang