part 19

24 2 0
                                        

Clara POV
sampai di tempat latihan, seperti yang gue duga, gue telat, semua udah pada kumpul. wawan yang biasanya latihan gapernah bawa hp nya, kini sibuk dengan hp nya

"hai ra, tumben telat" sapa sandi "kesiangan, semalem gue tidur lumayan malem" kata gue "ngapain? jalan sama cowok lo?" tanya sandi "hahaha, dinner sama keluarga gue, nyokap bokap gue baru balik soalnya" kata gue "oh gitu, yuk latihan" kata sandi

tim basket ini lumayan kuat, gue yakin pasti nanti kita menang, rafael cukup bagus mainnya, gak egois, gue masih memikirkan apa yang satya sama rafael omongin

"nih minum" kata sandi memberikan minuman "thanks, tapi rafael tadi bawain minuman tadi" kata gue, gaenak karena emang rafael udah bawain minum "raf, minum gue mana?" kata gue "udah gue kasih ke wawan, gue kira lo nerima minum yang dikasih sandi" kata rafael "lo tuh maunya apa coba, tadi bilang itu buat gue, sekarang dikasih ke orang lain, kalo emang gak ikhlas ya gausah ngasih" kata gue, lagi panas gini tingkahnya ngeselin

"yaudah ra, nih minum aja gapapa" kata rafael memberikan minumnya yang dia minum, berhubung gue udah nolak minuman dari sandi dan minimarket jauh dari sini mending gue minum punya rafael deh "sini" kata gue mengambil minuman di tangan rafael

"ra, masih bisa latihan sekali lagi? karena kan minggu depan kita udah tanding" kata sandi "bisa kok" kata gue

akhirnya latihan selesai, sandi kali ini sedikit lengah, apa yang dia pikirkan, biasanya dia selalu fokus saat latihan, akhir-akhir ini banyak yang aneh

"ra, gue anter ya" kata sandi "gak usah, clara sama gue" kata rafael, gue menatap rafael "gue sama rafael san, lain kali ya" kata gue, pasti rafael disuruh satya "oh gitu, okey" kata sandi

kenapa sandi akhir-akhir ini kayak berusaha deketin gue, kalo emang bener sandi deketin gue, yatuhan, lo buka tipe gue sandi, kayaknya gue harus pacaran deh

"ra, kita kerumah gue ya" kata rafael "ngapain? gue mau pulang" kata gue "sekarang kan udah sore, gue mau mandi, kan malem nanti mau ke serena" kata rafael, gue hampir lupa nanti mau ke serena "oke" kata gue

sampai dirumah rafael, gue pernah dua kali kesini tapi ini pertama kalinya ada mobil selain mobil rafael, mungkin mobil orang tuanya

"nyokap gue udah pulang, gapapa kan?" kata rafael "ya gapapa lah, ini kan rumahnya" kata gue "yuk masuk" kata rafael. sampai di dalam "hei rafa, kamu udah pulang" sapa mamanya rafa

DEG, rafa? kayak pangeran kecil gue, ah mana mungkin rafael itu rafa, rafa baik, gapernah usil, rafael? usil banget

"kamu pacar rafa ya?" kata mamanya "maaf tante, aku teman rafa hehehe" kata gue "oh gitu, ayo sini duduk, rafa gak pernah bawa teman perempuan kesini" kata mamanya "oh ya? padahal keliatannya rafael itu playboy loh tante hahahaha" kata gue mencoba akrab "kamu tuh suka gampang akrab ya sama orang, kita baru ketemu tapi kamu udah santai banget ngomong sama tante" kata mamanya rafael "gak sopan ya tante? maaf, aku dari dulu gapernah bisa jaim jaim gitu" kata gue "enggak kok, tante suka, oh iya kalian dari latihan basket kan? pasti laper, makan yuk" kata mamanya rafael

mamanya rafael baik tau aja gue laper "boleh deh tante, aku juga laper, oh iya kita kan belum kenalan" kata gue "oh iya, tante sampai lupa, nama tante laurel" kata mama rafael "aku clara tante, tante panggil aku rara aja, karena mamaku sama kakakku dulu suka panggil aku rara" kata gue "rara, kayak teman kecil rafael" kata tante laurel "hey ma, kok diajak ngobrol aja claranya, dia laper tau ma" kata rafael turun kebawah "eh iya, keasikan ngobrol, yuk ra makan" kata fante laurel

gak kaget kalo masakan tante laurel enak banget, karena masakan rafael juga enak, dirumah yang jago masak papa, cuma papa gapernah dirumah

selesai makan gue membantu tante laurel membereskan meja makan "kalian mau kemana?" kata tante laurel "mau ke pesta ulang tahun adiknya temen aku ma" jawab rafael "tante makasih makanannya enak, maaf gabisa lama-lama karena aku juga mau siap-siap dan mau cari kado dulu" kata gue "iya, kapan-kapan kamu ajak rara kesini lagi ya raf" kata tante laurel "eh, iya ma, rafa ajak rara kapan-kapan" kata rafael, kenapa mendengar tante laurel memanggil gue rara rafael jadi salting

love at first sight?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang