Bab : 13

76 3 0
                                    

Pesta telah tiba. Seperti janjinya bu Anita telah kembali. Dia sedang dalam perjalanan. Apa lagi perjalanannya sangat macet. Dia pasti akan terlambat.

Ellisa berkali-kali menelponnya tapi tetap tidak ada jawaban. Alex menghampirinya. Diraihnya pinggang Ellisa dengan mesra. Dibawanya dia berbaur dengan teman-teman Alex. Semua teman-teman Alex sangat terkagum-kagum dengan kecantikkan Ellisa. Apa lagi keramahan Ellisa membawa suasana menjadi menyenangkan.

Disisi lain Joni sedang asik dengan minumannya dan rokok yang melengkapinya. Angel yang juga anak dari pemilik perusahaan yang bergabung dengan Alex. Jadi dia juga datang.

Angel tahu kalau Joni pasti akan ada disana. Dia sudah merencanakan sesuatu padanya. Malam ini dia akan memiliki Joni seutuhnya. Dia akan membuat dirinya hamil anaknya.

Dengan melenggang Angel mendekati Joni. Malam ini dia sangat sexy. Dress yang dikenakan sangatlah mini yang memperliharkan kakinya yang mulus dan jenjang.

"Sayang, kok sendirian?"ucapnya merayu. Dibelainya pipi Joni dengan lembut. Lalu meraih gelas Joni. Diteguknya minuman yang masih ada hingga kandas.

Joni mengernyitkan keningnya kesal. Angel yang menatapnya hanya tersenyum.

"Baiklah aku akan ambilkan lagi untukmu. Dan aku akan menemanimu seperti biasa"dia berdiri lalu melangkah menuju tempat pengambilan minum.

Saat dia menuang anggur itu dia memasukkan obat perangsang yang akan membakar tubuhnya untuk minta dipuaskan. Sehingga dia tidak akan sempat memakai pengaman. Sehingga dia akan hamil.

Selesai menuangkan minumannya. Dia kembali melenggang menuju Joni dengan membawa sebotol anggur dan dua gelas. Tapi gelas yang satunya telah diisi dan disodorkan kearah Joni.

"Ini sayang. Malam ini aku juga akan minum bersamamu"katanya sembari menuangkan anggur digelasnya. Disesapnya sedikit. Sementara Joni langsung menenggaknya sampai habis.

Tiba-tiba ponsel Ellisa berdering. Bu Anita sudah menelponnya. Bergegas dia pergi keluar untuk menghindari kebisingan.

"Iya mom, sekarang sudah nyampai mana?"

"Momi baru sampai diperempatan. Tapi momi belum ganti baju nih. Belum sempat"

"Gak pa-pa. Nanti momi ganti disini saja."ponselnya pun terputus.

Tak lama bu Anita datang. Ellisa turun kebawah untuk menemuinya. Dilobi bu Anita sudah menunggu. Ellisa berlari dan memeluknya.

"Momi, Ellisa kangen banget"bu Anita membalas pelukkannya.

"Momi juga"

Mereka naik kelantai 4. Ellisa membawa bu Anita kekamar paling ujung. Disana bu Anita sedang ganti baju dengan dibantu Ellisa. Dia sangat cantik dengan gaunnya. Kemudian Ellisa meminta bu Anita menunggu sebentar disana. Ellisa membawa pakaian bu Anita kemobilnya Alex. Karena mobilnya mengalami kebocoran waktu sampai dipertigaan dekat rumahnya. Jadi dia memutuskan naik taksi saja.

Entah nasib apa malam ini. Baru beberapa saat Ellisa pergi tiba-tiba ada yang mengetuk pintunya. Bu Anita membukakannya. Dia sangat terkejut waktu melihat lelaki mabuk berada didepannya. Lelaki itu mendorongnya masuk kedalam dan mengunci pintunya.

"Malam ini aku sangat ingin dipuaskan sayang"bu Anita membelalak menatap lelaki itu. Dia sangat panik dan mau melarikan diri. Tapi tubuh lelaki itu menahannya. Diangkatnya tubuh bu Anita yang ramping. Dibaringkan dengan kasar.

Mata Joni memerah. Rasa panas didalam tubuhnya merasukinya. Dia mengerang kesalitan. Dengan brutal tangannya mengoyak pakaian bu Anita menjadi berkeping-keping.

Dia mencoba melawan tapi tangan lelaki itu terlalu kuat. Dengan rakus dia meciumi seluruh tubuh bu Anita. Bahkan ciuman itu meninggalkan bekas kemerahan disekujur tubuhnya.

Ellisa yang kembali lagi mencoba mengetuk dan memanggilnya. Tapi tangan lelaki itu memegangi mulut dan kedua tangannya disaat miliknya dimasukkan dengan kasar. Karena tidak ada jawaban dan terkunci Ellisa beranggapan kalau ibunya telah lebih dulu keatas. Lalu dia juga menyusulnya.

Sementara Angel yang datang kekamar yang dipesannya merasa kaget karena tidak mendapati Joni didalam kamar. Dia kembali keatas untuk mencarinya.

Bu Anita hanya bisa menangis saja. Kini semuanya menjadi hitam. Rasa pedih yang menusuk hatinya membuatnya ingin berteriak. Namun tidak bisa karena berkali-kali mulutnya dilumat dengan kasar. Karena terlalu terangsang obat. Joni tidak sadar. Dihentakkan miliknya dengan keras yang membuat bu Anita berkali-kali memejamkan matanya.

Jujur saja bu Anita juga sudah terangsang dan basah tapi hentakannya yang terlalu keras membuatnya sangat kuwalahan mengimbanginya.

********

Angel berjalan mondar-mandir mencari sosok Joni itu. Tapi dia tidak menemukannya. Hingga akhirnya dia duduk disofa dekat tempat minum.

"Pasti dia sudah pulang"gumamnya

Ellisa juga mencari ibunya tapi tidak ketemu. Alex yang melihat kekasihnya terlihat sedang mencari sesuatu segera dia menghampirinya.

"Sayang ada apa?"

"Alex, aku sedang mencari momi. Tadi aku tinggal sebentar dikamar tapi waktu aku kembali pintu kamarnya terkunci dan aku panggil tidak menjawab"jelasnya dengan agak emosi karena kawatir.

"Mungkin dia disini tapi kamu tahu kan disini banyak orang. Jadi nanti saja kalo sudah selesai kita cari dia. Dan bentar lagi pestanya selesai"katanya meredamkan suasana hati Ellisa yang galau.

Satu jam berlalu. Pergulatan itu selesai. Joni berbaring disamping bu Anita. Diraihnya pakaian yang sudah robek-robek itu. Dia menangisi nasibnya.

Sementara lelaki yang ada disampingnya sudah tertidur sangat lelap. Bu Anita mencoba untuk mencari ponselnya tapi dia kembali tidak mampu memberitahunya dengan kondisi seburuk ini. Maka dia putuskan disini sampai laki-laki itu terbangun.

*********

Pagi sudah tiba. Sinar matahari yang sudah meninggi telah menyusup dijendela kaca kamar ini. Bu Anita sudah terbangun sejak pagi buta dan duduk bersandar dikepala ranjang. Air matanya berderai membasahi pipinya. Matanya sembab karena tangisannya yang hampir semalaman.

Joni menggeliat. Badannya terasa sangat pegal. Dia merasa seperti habis lari 1000 meter. Dia membalikkan badannya yang semalaman tengkurap. Direntangkan tangannya. Namun dia kaget waktu merasakan tangannya menyentuh seseorang. Ditolehkan kepalanya kekanan. Dia berjingkat terduduk melihat seorang wanita yang sedang menangis dengan menggenggam erat selimutnya. Joni terperangah melihat memar merah dilengan dan leher wanita itu. Dia membuka selimutnya. Astagah!apa yang sudah aku lakukan semalam.

Disentuhnya tangan bu Anita dengan lembut. Tubuh bu Anita terlonjak kaget.

"Maafkan aku. Tidak seharusnya aku lakukan ini padamu. Aku tidak ingat sama sekali"

"Bi-bi-bisakah aku mendapatkan pakaian untukku"Joni menatap pakaiannya yang hancur berserakan.

"Tentu. Tapi aku akan cuci muka dulu setelah itu aku akan membelikanmu baju."

Joni turun dari ranjang. Diambilnya pakaiannya. Dikenakannya lalu masuk kekamar mandi. Tak berapa lama Joni keluar dengan wajah yang agak segar karena sudah dibasuh.

"O ya. Mandilah dulu. Setelah aku kembali kamu bisa mengenakannya dengan nyaman"bu Anita mengangguk.

Diulurkan handuknya. Bu Anita turun dari ranjang dalam keadaan telanjang bulat. Sesaat Joni terpesona dengan lekuk tubuh yang sangat indah ini. Dia sangat cantik dan ramping. Dadanya yang tidak terlalu besar menggantung dengan sangat indah. Tapi melihat luka-luka yang dibuatnya dia kembali menunduk.

Ketika Joni menatapnya bu Anita juga sedang menatapnya. Tangan Joni meraih tubuh bu Anita dan memeluknya. Rasanya sangat berbeda. Perasaannya menjadi hangat memeluk wanita ini.

"Mandilah. Aku akan membeli pakaian dulu"ucapnya sambil melangkah pergi

Setelah lelaki itu keluar bu Anita pergi mandi. Sesaat dia mengingat lelaki itu. Sebenarnya dia tampan tapi tidak seharusnya dia lakukan ini padaku! Kenapa dia harus memperkosa aku? Apa salahku!

**********

My Heart BoatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang