Sudah sebulan setelah kejadian itu. Entah kenapa beberapa hari ini dia merasa badannya meriang dan mual. Dia tidak berpikiran kalau dia hamil. Karena dokter sudah memvonisnya kalau dia tidak akan bisa hamil lagi.
Ellisa datang dengan membawakan bubur ayam. Dia tahu mominya sedang sakit.
Karena penasaran dia mengambil tespack yang ada dilacinya. Dia ingin mencobanya tapi dia ragu. Dimasukkan lagi alat itu. Dia kembali berbaring.
"Mom, ayo makan dulu buburnya. Ini sudah aku siapkan. Dan aku akan menyuapi momi"
"Tidak usah, sayang. Momi bisa sendiri kok. Nanti biar aku makan sendiri."
"Tidak mom, momi harus makan sekarang. Ayo" dibantunya bu Anita bangun. Lalu Ellisa menyendok buburnya dan menyuapkan ke bu Anita.
Dengan malas bu Anita menangkup buburnya dan menelan. Tapi tiba-tiba rasa mual itu muncul. Bu Anita bergegas kekamar mandi dan memuntahkan makanan itu kewastofel. Dia merasa sangat lemas dan wajahnya pucat.
Ellisa yang melihatnya merasa bingung. Dibantunya dia kembali kekamar.
"Momi tudak apa-apa?"
"Tidak sayang. Mungkin momi masuk angin jadi perut momi tidak mau menerima apa pun. Sudahlah besok biar momi periksa saja"
"Gimana kalau Ellisa antar?"
"Tidak usah. Kamu berangkat sana kuliah. Kamu harus pintar dan rajin belajar"
Ellisa sebenarnya tidak tega meninggalkan mominya sendirian. Apa lagi dalam keadaan tidak sehat. Tapi mominya terus memaksa.
*******
Dia mengambil tespack itu lagi. Dengan ragu dan gugup dibawanya kekamar mandi. Dilakukan pengetesan itu sesuai aturan. Setelah dicelupkan dia menunggu semenit kemudian. Dia tercengang mendapati tespack itu positif. Dia sangat sangat tidak percaya kalau dia hamil. Bergegas dia ganti baju dan pergi kerumah sakit menemui dokter kandungan langganannya. Setelah masuk keruangannya dia menceritakan tespack itu. Ditunjukkannya dua tespack yang hasilnya sama.
"Bagaimana ini bisa dok? Bukankah saya mandul? Bagaimana saya bisa hamil?"tanyanya tak percaya.
"Baiklah. Kita priksa dulu. Setelah itu kita cek kesuburan dan perkembangan janinnya lewat laborat"
Sesuai pentunjuk bu Anita mengikuti semua prosedur. Dimulai dari USG yang benar-benar sedang ada janin yang berdetak disana. Lalu melakukan cek kesuburan yang ternyata 99 persen positif subur. Dan saat dilakukan Ultrasono Grafis kantung telur memang sangat sehat dan bagus. Kini janinnya tumbuh dengan sehat didalam rahimnya.
Bu Anita merasa lemas keluar dari rumah sakit. Dia masih tidak percaya kalau dia benar-benar hamil. Sebenarnya dia senang tapi juga sedih. Bagaimana tidak?sudah empat tahun dia menginginkan anak tumbuh lagi didalam rahimnya kini telah terjadi. Tapi sedihnya, anak siapa dia? Dalam keadaan janda mana mungkin hamil.
Dengan lunglai dia datang kerumahnya Alex. Disana Ellisa sudah menunggu dengan sangat kawatir. Saat mendengar suaranya terdengar ditelpon. Mominya menangis. Pasti ada sesuatu yang terjadi.
"Sudahlah sayang, momi Anita pasti baik-baik saja"ucap Alex yang meredamkan kegelisahan kekasihnya.
Namun Ellisa tak menghiraukan dia masih berjalan mondar-mandir sambil sesekali menggigiti kukunya.
Terdengar suara ketukan. Ana bergegas membuka pintu. Terlihat bu Anita berdiri dengan air mata bercucuran. Ellisa berlari meraih tubuh mominya. Dan diajaknya masuk.
"Mom, momi kenapa? Kenapa momi menangis seperti ini?"bu Anita tak menjawab hanya mengulurkan kertas.
Ellisa membuka kertas yang terlipat. Dibacanya dengan seksama. Mata Ellisa melotot saat mengetahui tanda positif. Diraihnya foto USG yang diselipkan didalam amplop.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Boat
RomanceTerima kasih pada teman-teman yang sudah mau menyempatkan membaca karya novelku. Semoga senang dengan ceritanya. Ini karya pertamaku. Bagi saya membaca novel itu menyenangkan. Bisa melambungkan hayalan untuk melupakan penat sesaat. Saya dwi isa meng...