03. Comeback

18K 1.3K 61
                                    

Matahari sudah datang. Bersinar lebih terang dari mutiara. Cahayanya menghangatkan.

Kita tidak tahu sampai kapan kita akan terus bersama, tapi asal kita terus mengingat satu sama lain kita akan terus bersama. Selamanya.

Tanpa sadar Jane mengepalkan tangannya di atas paha, lalu dia mendesis dengan suaranya yang dalam.

Pembohong.

Jane merasakan sesuatu yang tajam dan lancip menusuk di pinggangnya. Saat tersadar dia mendapati raut wajah Mila yang salah tingkah. Sesuatu yang tajam itu ternyata sikut Mila.

"Halo, Nona? Nama gue Yogi." Cowok itu tersenyum lebar.

Ternyata tadi Mila berusaha menyadarkan Jane yang tidak bereaksi juga saat Yogi memperkenalkan diri pada mereka. Jane yang tidak sadar bahwa sedari tadi cowok yang duduk di depannya itu menoleh ke belakang.

"Nama gue Jane."

"Nama yang bagus." Puji Yogi sambil memainkan alisnya. "Salam kenal ya para ladies yang cantik-cantik."

Duh, gombal ya.

"Jane keluar yuk udah disuruh turun tuh," ucap Mila bersamaan dengan suara Pak Tri menyuruh anak murid yang di kelas agar turun ke lapangan upacara lewat speaker kelas.

**

Usai upacara Mila dan Jane berdiri di balkon depan kelasnya mengamati atau tepatnya lagi menonton anak kelas 10 peserta MOS sedang bermain games di lapangan. Sebenarnya Jane lebih suka duduk di dalam kelas, tapi Mila bosan berada di dalam kelas yang rata-rata pada sibuk sendiri.

"Hai, Mila!" Seorang cewek yang penampilannya tidak jauh berbeda dengan Mila datang menghampiri kedua cewek itu. Dia dan Mila bersorak girang.

Jane mengalihkan pandangan menghindari menjadi tontonan publik atas kehebohan yang biasa dibuat oleh Mila.

Gina dan Litha adalah anak kelas 12 yang kenal dengan Mila karena dulunya satu ekskul PMR, Gina dan Mila memiliki tingkat kehebohan yang sama, sementara Litha lumayan kalem mirip kayak Jane.

Mata Jane menangkap bayangan seorang cowok yang berjalan keluar dari pintu area parkiran, dia diiringi oleh segerombolan cowok yang suka berisik di kantin kelas sepuluh dulu. Dia hapal betul wajah-wajah kakak kelas yang pernah ada saat Mila tengah diusilin oleh Claudia di salah satu kelas 11 tahun lalu. Orang-orang itu adalah Vitto, Gilang, Firman, Reza, Pandu dll. Dan, dua orang cewek yang berjalan paling depan adalah si Bianca dan Bonita. Jane langsung setuju kalau mereka sekarang geng ter-hits di kelas 12.

Jane mengalihkan pandangan dari Bianca dan Bonita, tatapannya langsung terkunci oleh cowok yang jalannya paling belakang. Cewek itu mendadak menjadi sulit bernapas dan meneguk ludahnya, untungnya tidak tersedak.

Mata Jane tidak minus, tidak juga rabun, jelas banget cowok tadi melempar senyum ke arahnya.

Tunggu. Rasanya dia seperti pernah melihat sepasang mata tadi.

Astaga! Jane terperanjat, darahnya terasa berdesir hebat di pergelangan tangan dan ujung jempolnya. Mendadak kesemutan selutruh tubuhnya.

Gila! Cowok itu adalah tukang ojek yang kemarin Sabtu mengantar Jane sampai ke sekolah. Jane menggigit bagian dalam mulutnya sekencang mungkin. Cowok itu jelas saja bukan tukang ojek pesanan bundanya.

Jane langsung merasa ingin musnah saja, bisa-bisanya dia akan bertemu dengan cowok yang dikira tukang ojek itu. Setelah ini dia harus minta maaf atau kabur saja yah.

**

Sosok itu memang sengaja agar terlihat berhenti dan berjalan pelan-pelan agar cewek berkuncir satu yang berdiri di depan balkon lantai satu itu melihat ke arahnya.

WisdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang