Menjelang Kepergian Delon

569 14 0
                                    

Bagi kalian para pembaca yang mempunyai saran untuk cerita ini bisa langsung coment di sini....
.
.
.
.
.

Besok hari terakhir kami menjalankan UN ini....

Bel pulang pun berbunyi...

Aku duduk di taman sekolahku menunggu Delon datang karna dia bilang mau bertemu denganku.....

"Hei.." ucapnya.

"Iya, ada apa kamu menyuruhku menunggu disini?" balasku.
"Ada yang ingin aku bicarakan. Ini sangat penting putri." ucapnya
"Ada apa?" balasku.

"Sehabis kelulusan aku ingin melanjutkan kuliah di Brooklyn. Jadi nanti promnight adalah malam terakhir kita bertemu." ucapnya sangat hati-hati.

"Apa? Kenapa kamu baru bilang sekarang? Kamu udah janji akan terus bersamaku." balasku meneteskan air mata.

"Tolong jangan menangis. Maafkan aku, selama ini aku ga jujur ke kamu ta. Jadi aku minta hari ini kita habiskan waktu kita seharian yap! nanti aku jemput kamu." ucapnya enteng.
"Iya. Yaudah aku pulang dulu ya" balasku datar.

Dijalan, aku memikirkan omongannya tadi. Dia mau meninggalkan aku jauh disana, padahal dia janji akan tetap bersamaku dan menjagaku.

Tapi apa kenyataannya? Arghhhhhh.....
Sudahlah, aku sudah tidak peduli dengannya. Ternyata semua lelaki itu sama saja. Hanya memberi janji dan nantinya dilupakan begitu saja.

(Sesampainya aku dirumah)

ku duduk di sofa browny kesayanganku dengan wajah datar dan tak percaya.

Tiba-tiba.....

"Dorr...."

"Devannnnnn..... Ngagetin aja sih!!" balasku.
"Lo kenapa ta?" ucapnya.
"Minjem pundak lo bisa?" balasku.
"Uuuu tayangg... Sini ke kakak. Eh maksudnya ke adek." ucapnya.
"Dev, delon mau ngelanjutin kuliah di brooklyn." balasku sambil tidur di pundaknya.
"Ya bagus dong, pinter berarti dia ka." ucapnya enteng
"Terus dia bakalan ninggalin gua dek." balasku sembari menteskan air mata lagi.
"Serius ta? Udah ya, lo gausah nangis ka. Liat aja kalo sampe dia berani ninggalin lo dan ngga ngebolehin lo ikut." ucapnya mulai meninggikan suara.

"Udahlah gapapa dev, dia kan mau ngelanjutin cita-citanya. Ini kesempatan emas yang ngga dateng 2x." balasku sambil tersenyum garing.

"Nepta... Walaupun lu selalu coba tersenyum seakan ngga ada apa-apa itu tetep aja, ngga bakal bisa bohongin gua.  Bertahun-tahun gua hidup sama lo, kan? Coba deh, nanti gua omongin ke dia." ucapnya lembut menenangkan dan memelukku.
"Yaudah terserah lo deh dek." balasku datar.

"Eh cantik! gua numpang tidur yak." Ejekku dan langsung tidur di dada bidang milik adikku.

Dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Nepta-nepta. Emang ya, simpenan gua manja banget." ucapnya.

"Jadi pacar lo aja gua males, apalagi jadi simpenan lo. Eww!" balasku mengejek.

"Berisik!! Udah diem! Tidur atau gua tinggal ke kamar?!" Kesalnya.

Aku membenamkan wajahku lebih dalam lagi. Harum parfum cengkeh dicampur dengan citrus miliknya menyengat hidungku. Seketika, aku mulai tertidur.

(Pukul 07.00)

"Permisi." ucap delon di depan pintu.
"Masuk ka. Ada apaan ka?" balas devan.
"Pengen ngajak nepta jalan dek, boleh?" ucapnya.

"Dia lagi tidur nih dari tadi. Nanti aja nunggu dia bangun ka. Gua mau ngomong." balas devan dingin.
"Ngomong aja." ucapnya.
"Lo mau ninggalin kaka gua ke london? Tega lo buat nepta nangis terus? Kenapa ngga ajak Nepta?" balas devan.

"Gua gabisa nolak kesempatan ini, dev. Jujur gua juga bingung." ucapnya menyesal.
"Lo ngga tau kan ka? kalo sedari tadi dia netesin air mata mulu pas lagi tidur. Gua takut dia depresi karna kepergian lo." balas devan.

Dia terdiam sejenak.

"Gua ngerti dev, gua ngerti. Gua janji setelah kuliah gua akan balik ke indonesia buat nemuin dia. Biar nepta sama lo disini. Gua takut dia ga aman kalo ikut gua kesana." ucapnya.
"Terserah lo." balas devan.

Aku mendengar sebuah perdebatan yang membuyarkan semua mimpi-mimpi burukku. Aku terselamatkan. Dan terbangun.

"Dev, kenapa ngga bangunin gua kalo delon udah dateng?"
Dia menggeleng, "Abisnya lo keliatan capek banget ta" balasnya.
"Gua gapapa. Bentar ya, delon. Aku siap siap dulu." ucapku.
"Yaudah." balas delon.

Aku langsung bangun, dan bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Lalu, aku merasa sangat pusing sekali. Dan, semuanya gelap....

Apa Itu Cinta Sejati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang