Dimana buku sketchku?

528 12 1
                                    

Aku baru menyadari ada yang hilang dari tasku.

Buku sketsaku atau buku sketch punyaku hilang!
Apa terjatuh saat aku terkena bola kemarin?

Aku harus segera menemukannya. Benda itu sangat berharga bagiku. Tanpa buku sketsa itu aku tidak bisa menumpahkan seluruh masalahku.

Ya, bisa dibilang aku ini aneh. Masa menumpahkan semua masalah ke buku sketsa itu?
Itulah keahlianku.

Ya, aku sangat menyukai gambar. Entah berapa banyak aku menggambar semua keluh kesahku di buku itu, yang jelas saat ini aku membutuhkan buku itu.


Oh god, dimana buku itu? Buku kesayanganku. Baiklah hari ini aku harus mulai mencarinya!!

Pertama aku harus bertanya kepada kinto.

---------------------
Dikelas.....

"To, kemaren pas gua jatuh kena bola, ada yang jatuh ga dari tas gua?" ucapku.
"Gua liat sih, ada buku yang jatoh dari tas lu. Tapi pas gua balik nemuin anak anak, itu buku udah gaada." balasnya.
"Buku itu warna apa?"
"Torquise, emang kenapa? Buku lu ilang?"

"Iya nih buku sketsa gua ilang."
"Temen hidup lu ilang."

Ya begitu menurut semua temanku. Mereka menyebutnya temen hidupku.

"Yakin lo ngga mati kehilangan itu buku?" ucap kinto.
"Gasegitunya juga to" balasku sebal.

"Ya, secara itu kan temen hidup lu. Kemana-mana kudu ditemenin itu buku. Gambar mulu setiap hari , ngga pegel apa itu tangan? Kali kali mupe on dari buku itu ta." ucapnya panjang lebar.

"Boam" balasku dan segera meninggalkannya.

Kinto n' the gengs hanya menggelengkan kepalanya sambil melihat aku pergi jauh.

Sekarang aku duduk di kantin sendirian, dan masih memikirkan kemana buku itu hilang.

Biasanya ada litisha yang setia menemaniku tapi mungkin hari ini dia tidak masuk sekolah karna hari ini sudah free class.

Tiba-tiba aku melihat ada yang duduk disebelahku sepertinya wajah itu familiar bagi ku.

"Lo nepta kan?" ucap lelaki misterius itu.

"Ohiya gua nepta, ada apa ya dan maaf siapa ya?" balasku polos.
"Gausah kaget gitu, gua MAZE gua nemuin ini dilapangan basket kemaren. Sorry udah gua buka buku sketsa lu. Dan gua temuin nama lu disini." ucapnya sembari memberi buku kesayanganku.

"Oh god, buku sketsa gua!!! Thank you so much ya. Dan gatau lagi hidup gua gimana kalo buku ini gaada." balasku dengan senyuman terindah mengembang diwajahku.

"Oh jadi buku ini bener bener temen hidup lo ya ta? Gua liat gambar lu bagus-bagus banget. Btw gua juga suka art, cuma gua bisanya melukis," Sambil menunjuk buku sketch miliku, 

"Dan kuas serta kanvas udah jadi temen hidup gua seperti lo dan buku sketsa itu" ucap maze.

"Wah ternyata gua ketemu sama penggemar art lainnya ya, jago melukis toh. Kapan-kapan boleh ngga gua liat lukisan lu? Udah dari dulu pengen belajar lukis tapi bisanya malah gambar sketsa gajelas gini." balasku memohon.
"Engga jago sih cuma sering ngabisin waktu dengan ngelukis. Tentu boleh, dateng aja ke Jl.Cendara 2 nanti gua jemput dari situ. Boleh minta nomer lu?" ucapnya.

"Oh ya tentu saja boleh, ini 08190****0." balasku.
"Save ya nomer gua." ucapnya sembari miss call.

"Udah dulu ya, mau ke perpus. Btw thanks" balasku.
"Wah berarti tujuan kita sama. Boleh bareng? Gua juga mau nyari sesuatu di perpus." ucapnya.

Apa Itu Cinta Sejati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang