Delon tidak menepati janjinya

575 11 0
                                    

1 bulan kemudian.....

Ternyata aku dan maze adalah sahabat baik, ohya kami sudah lulus loh. Tapi entah kenapa tubuh ini nyaman sekali didekat maze, dibilang sayang ya kami memang saling sayang, tapi dibilang cinta?

Entahlah, tapi aku masih memiliki Delon.

Dia yang selama ini aku pertahankan, tapi ternyata dia malah pergi meninggalkanku, sementara maze, rela berkorban demi aku yang hanya menganggapnya sahabat.

Kenapa begini perasaanku Tuhan? Siapa cinta sejatiku ini?
Perasaanku mulai bimbang.

Cinta....
Apa itu cinta?
Perasaan aneh yang membuat hati menjadi tak karuan.
Bahkan menurut orang orang cinta itu...
Semacam benci tapi rindu, semacam mau tapi ragu juga.
Dan yang pasti cinta itu buat kita buta.

Entahlah,
Sampai sekarang aku kurang yakin,
Apakah Delon cinta sejatiku?
Tapi katanya cinta sejati itu rela berkorban, cinta sejati itu tidak ingkar janji.

Tapi kenapa delon meninggalkanku, dan mengingkari janji kita?
Sekarang yang membuatku nyaman adalah maze, dia membuatku mengerti segala hal.
Dia rela berkorban untukku.
Dan sementara delon lebih memilih pergi bersama Liana dan membatalkan janji kita.
Entahlah, aku belum mau memikirkan cinta sejati untukku


Flashback-

Message

Delon,

Ta, maaf aku gabisa nemenin kamu ke acara pensinya devan. Mau jemput sepupu di bandara.
(diterima)

Anda,

Iya gapapa.
(dikirim)

Saat diperjalanan bersama devan, aku melihat delon bersama liana didalam mobilnya. Aku sedikit mendengar percakapan mereka.
Tapi mereka tidak menyadari ku dari tadi disebelah mobilnya

"Lo bilang apa sama nepta?" ucap liana yang setauku liana adalah mantan nya dulu yang pernah sekelas denganku.
"Mau jemput sepupu. Yaela, dia gampang dibohongin ko." balasnya sangat santai sekali
Dan yang kudengar selanjutnya hanya kata "cewe bodoh" yang terdengar dari mulut liana dan diiringi gelak tawa menyindirku.

Tess...tess...
Air hujan menetes satu persatu seakan hujan tahu apa yang sedang kurasakan. Lama kelamaan hujan menetes semakin deras.
Sekarang yang aku rasakan sakit,kecewa,merasa bodoh. Kini tatapanku kosong dan entah aku sedang mengapa apa dijendela taxi itu, sampai aku tidak menyadari devan sudah memanggilku sedaritadi.

"Ta...ta!!" ucap devan
"Hah?ada apa dev?" balasku  kaget
"Udah sampe ta, lo kenapa? Cerita sama gua" ucap devan
"Oh udah sampe toh,hehe. Gua gapapa ko" balasku sambil tertawa hambar
"Yaudah ayo ih..." devan langsung menarikku

Kami berlari menyusuri koridor yang terlihat tua, mungkin karna warna catnya agak sedikit memudar.

Langsung ku tarik lengan devan karena aku melihat ruang besar dan tertata panggung yang tak kalah besar juga disana.

"Dev,wait! Ini disini!" ucapku.
"Akhirnya ketemu juga." balasnya.
"Capek gila gua. Udah sana kedepan. Ada temen temen lu disana tuh. Gua disini aja." ucapku.
"Nggak, lu harus berdiri paling depan, gua gamau tau! Tolong hari ini lo pura-pura jadi pacar gua dan sekaligus jadi penyemangat gua oke, ka." balasnya sambil mengacak acak rambutku

(hal yang paling aku sebalkan).

"Tap..." ucapku terpotong.
"Udah ayok" devan menarik lenganku.
"Diem disini." ucapnya mencubit pipiku sambil menaiki panggung.

Yap, tepat sekali. Devan ingin ngeband.

Tiba tiba semua mata tertuju padaku. Entah kenapa mata-mata perempuan itu memandangku dengan tajam seperti ingin menusukku.

Lalu salah satu dari mereka menghampiriku.

"Lo pacarnya devan?" ucap perempuan sok fashionable itu tapi menurutku dia tidak tau fashion.

"Iya, kenapa ya?" balasku memasang muka sedatar dan sedingin mungkin.
"Yakin? Orang kaya gini tipenya devan? Gangerti fashion begini" ucapnya menyindir.
"Yakinlah, sorry. Itu bedak atau cat lukis?" balasku santai.
"Kurang ajar ya lo!" ucapnya sambil melayangkan tanggannya ingin menamparku, aku rasa.

Tiba tiba ada yang menahan tangan si perempuan norak itu.

"Jangan pernah berani nampar cewe gua, ngerti! Toh, bener yang dibilang cewe gua, kurangin bedak lo. Natural aja. Apa lo ga pede? Kasian. Yok ta" timpal devan.

Dia menarik lenganku hingga ke koridor depan.

"Sumpah lo gila, hampir aja itu tangan melayang ke gua. Nggak lagi-lagi deh gua" balasku.
"Selama ada gua disini, lo ngga akan kenapa-napa, kaka terbaik gua" ucapnya.

Apa Itu Cinta Sejati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang