"Hyung! Ada kabar darurat!!" Teriak Sehun dari seberang telfon dengan nada bicara yang panik.
"Mwo? Mwoya?" Tanya Kyungsoo mencoba sebiasa mungkin agar Haneul tak curiga.
"Hyung, turunlah kebawah dan lihatlah ke rumah kosong sebelah rumah hyung. Palli kajja!!" Perintah Sehun kepada Kyungsoo.
"Haneul-ah, oppa keluar sebentar ne?"
"Ne oppa"
Kyungsoo berjalan menuruni anak tangga lantai 2 ke lantai dasar rumahnya dan keluar dari pintu utama. Kyungsoo keluar dari gerbangnya dan terlonjak kaget saat melihat 7 pria misterius itu berkemas barang.
"Hyung! Hyung!" Ternyata sambungan telfonnya masih nyala dan Sehun berteriak keras dari balik telfon.
"Sehun, apa mereka pindah di rumah kosong itu? Darimana kau tau berita ini?" Tanya Kyungsoo saat telah kembali masuk ke dalam rumahnya.
"Iya hyung, mereka pindah disana, aku mengetahuinya setelah mendapat telfon dari teman sekelasku yang lewat disana"
"Aish, bagaimana ini? Aku khawatir dengan keadaan Haneul"
"Nah maka dari itu aku menelfonmu, mungkin setelah ini aku akan sering ke rumahmu karna aku juga akan ikut menjaga Haneul"
"Baiklah, aku tutup"
PIP
***
Haneul memutuskan ke super market untuk membeli cemilan. Awalnya, Kyungsoo menentang keras keinginan Haneul, namun Haneul mengancam Kyungsoo akan melaporkannya ke eomma bahwa ia tak membolehkan Haneul keluar rumah.
Kyungsoo telah menyuruh Haneul menunggu Sehun untuk menemaninya. Tapi, Haneul lagi-lagi memberontak dan mengancam Kyungsoo bahwa ia akan mogok makan. Jadi, Kyungsoo pasrah dan membiarkan adik bungsunya itu pergi sendirian dengan perasaan yang was-was.
*Chanyeol POV*
Aku mengangkat kardus di depan teras, tak sengaja aku melihat seorang gadis berjalan santai melewati pagar depan rumah baruku. Aku seperti mengenal seseorang itu. Kuurungkan niatku untuk mengangkat barang, aku berlari ke depan pagar dan melihat Haneul.
"Haneul-ssi!" Teriakku memanggilnya.
Dia menoleh dan terlonjak kaget saat menatapku. Ia lalu berjalan cepat menghindariku yang mengejarnya dari belakang.
Kuratarik tangannya agar ia membalikkan badan.
"W-wae?" Kudegar suaranya bergetar ketakutan.
"Jangan sakiti aku, jebal" dia menundukkan kepalanya.
"Menyakitimu?" Tanyaku dengan nada bingung.
"Kau, kau kan alien. Kau bukan manusia. Kumohon lepaskan aku" lirihnya masih dengan kepala yang menunduk.
"Aish, kau ini" aku menariknya ke sebuah lorong kecil dekat sana.
"Jangan bunuh aku" dia berseru ketakutan.
"Ish, tonggakkan kepalamu, aku tak akan menyakitimu" kataku mencoba menenangkannya.
Ia masih saja menunduk. Aku yang mulai kesal dengan tingkahnya segera menarik dagunya agar menatapku. Aku memajukan wajahku tepat di depan wajahnya dan berseru "sampai kapanpun aku tak akan pernah menyakitimu".
Matanya membulat saat aku mengucapkan kalimat itu.
"Aku memang alien, tapi kami semua tak menyakiti manusia. Kekuatan kami di bumi hanya untuk kami bermain dan keadaan darurat saja. Bukan untuk menyakiti manusia. Kami tak mau kami dianggap makhluk jahat" jelasku padanya setelah aku menjauhkan wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINKARNASI [Sehun Fanfiction-COMPLETED✅]
FanfictionMereka yang datang entah darimana membawa 1000 misteri yang selalu berkaitan denganku. Apa yang sebenarnya terjadi? Sampai dimana saat mereka pergi dan aku kehilangan sahabat, cinta dan kebahagiaanku bertahun-tahun. Waktu aku menemukan kembali cinta...