Chapter 14 ~ Crystal Third Have Been Found

800 100 0
                                    

Jam telah menunjukkan pukul 8 KST. Semuanya telah berkumpul di luar tenda mengenakan jaket tebal mengelilingi api unggun.

"Oh Sehun lepaskan tanganku!" Perintahku pada Sehun yang daritadi menggenggam erat tanganku. Aku sangat risih dibuatnya.

"Go Haneul, aku tak akan melepasmu. Kau sahabatku!" Sehun makin menggenggam tanganku.

"Kau bukan pacarku!" Aku mendorongnya sehingga dia menjauh dari ku dan aku berlari ke arah oppaku berada.

"Wae?" Tanya Kyungsoo oppa saat aku berada di sebelahnya.

"Sehun membuatku kesal lagi." Kataku

"Sudahlah, dia memang seperti itu. Kau ini seperti baru mengenalnya saja." Ujar Kyungsoo oppa menceramahiku.

"Dia aneh akhir-akhir ini oppa." Ucapku.

"Benarkah?" Tanya Kyungsoo oppa seakan meledekku.

"Ish." Aku memukul lengannya dan memalingkan wajahku kesal.

Kami duduk mengelilingi api unggun. Chanyeol dan Lay memainkan gitarnya dan kami bernyanyi. Seluruh guru juga ikut bernyanyi bersama kami.

Saat ini Chanyeol berada di seberangku. Sesekali aku menatap wajah tampan yang serius memainlan gitar itu. Senyum manis yang keluar dari bibirnya akan membuat siapapun jatuh hati padanya.

Aku lalu melihat kearah Kai yang bernyanyi riang sambil tertawa dengan Suho dan Baekhyun membuat aku sedikit heran. Aku menatapnya bingung. Bagaimana tidak? Bagai kelangkaan, akhirnya aku bisa melihat senyum yang selama ini disembunyikan.

Jika aku yang terbiasa melihat senyum Chanyeol setiap harinya, tidak dengan Kai. Kai yang kukira memiliki sikap dingin dan angkuh ternyata bisa tersenyum dan tertawa sebahagia itu.

Tanpa sadar, sudut bibirku tertarik keatas membentuk senyum. Entah perasaan apa ini? Aku merasa senang bisa melihat senyum itu. Tawanya yang manis. Ah, apa-apaan ini? Apa aku gila? Dia alien. Bagaimana bisa aku menyukai alien.

--

Tiba-tiba mataku ditutup oleh sebuah tangan besar yang kuyakin adalah tangan Sehun si idiot itu.

"Sehun lepaskan." Lirihku malas.

"Jangan melihatnya lagi." Ujar Sehun padaku. Aku menanggapinya dengan memutar malas bola mataku.

"Kau bukan pacarku. Aku berhak menatap siapapun yang aku mau." Balasku.

Kulihat dia yang menatapku marah lalu dia beranjak dari sampingku dan pergi berpindah tempat jauh dariku dan duduk di sebelah Kang Min Jo. Ketua tim basket di sekolahku. Sejak kapan dia berteman dengan ketua tim basket itu?

Akhir-akhir ini Sehun memang terlihat aneh. Tidak seperti Sehun biasanya. Jika dulu Sehun adalah Sehun yang manja dan periang, sekarang dia adalah terposesif. Oppaku memang posesif tapi dia lebih dari posesif.

Bersikap seakan dia adalah pacarku. Padahal dia adalah sahabatku sejak kecil yang sudah kuanggap saudara. Bahkan menatap orang lain saja aku dilarang. Aneh-aneh saja.

Tapi jujur, aku tak akan tahan jika harus berjauhan dengan lelaki yang ku sebut idiot itu. Entah apa? Aku merasa ada yang kurang. Aku tak terbiasa jika dia tak ada di sebelahku. Mungkin ini hanya efek aku yang sejak kecil bersamanya.

Lagipula, aku juga berhak memiliki pacar agar aku tak selalu bergantung pada oppa dan Sehun. Aku yakin suatu saat nanti oppa dan Sehun akan menikah. Dan jelas, mereka tidak akan sering mengurusku seperti sekarang.

.
.
.

Pagi ini aku terbangun dan langsung keluar tenda dengan mata yang masih mengantuk. Aku membawa sikat gigi, sabun muka dan handuk kecil untuk sekedar sikat gigi dan mencuci mukaku. Dan aku adalah orang pertama yang bangun di pagi buta seperti ini.

REINKARNASI [Sehun Fanfiction-COMPLETED✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang