Chapter 20 ~ I Can Not

667 89 12
                                    

Cahaya matahari menelusup masuk melewati jendela kamar seorang gadis yang masih bersembunyi di balik selimutnya. Merasa terusik, gadis itu akhirnya mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.

Tangannya terulur untuk mengambil jam weker di meja nakas sebelah kasurnya. Seketika matanya terbelalak kaget.

08.00 KST

"Omo!!" Gadis bernama Haneul itu meloncat dari kasur dan berlari masuk ke dalam kamar mandi tak lupa membawa handuknya.

Setelah 15 menit berlalu, Haneul keluar dari kamar dengan terburu-buru lalu menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. Sesampainya di lantai dasar ia tak melihat eomma atau pun oppanya.

"Aish, aku pasti di tinggal." Rutuk Haneul.

"Ini semua gara-gara Sehun! Dia pasti lupa membangunk--

"Aku lupa kalau Sehun tak berada disini." Raut wajahnya berubah menjadi lemas.

"Mana ada bus sekolah yang lewat jam segini. Sepertinya aku benar-benar harus jalan kaki." Haneul menyeret kakinya malas keluar dari rumahnya lalu berjalan gontai tanpa semangat menuju sekolah.

"Ish!" Haneul menendang batu kerikil dengan geram.

"Aw! Ya! Siapa yang menendang batu krikil ke kapalaku!" Seorang pria menggeram kesal menoleh menatap geram Haneul yang terkejut setengah mati.

"Sial!" Umpat Haneul lalu sedetik kemudian dia kabur untuk menghindari kejaran pria yang terkema batu krikil yang ia tendang.

Kalah cepat, di depan Haneul kini telah berdiri pria tinggi. Karna takut, Haneul terus menunduk dan menutup matanya.

"Jadi ini kau rupanya. Satria J.Lie" Gumam pria itu dalam hati menatap gadis di depannya dengan taja.

"Siapapun tolong aku." Gumam Haneul dalam hati sambil meremas ujung roknya.

"Ya! Bocah! Berani-beraninya menendang kerikil ke kepalaku!" Umpat pria tinggi itu.

"M-mian ahjussi. Aku tidak tau kau berada disana." Tutur Haneul gemetar masih dengan posisinya.

"Ya! Sudah menendang krikil ke kapalaku, sekarang kau memanggilku ahjussi! Kau tak melihat seragamku!"

"Apalagi ini?" Gumam Haneul.

"M-mian ak--

Haneul mengangkat kepalanya menatap pria yang dipanggilnya ahjussi tadi dengan mata yang lagi-lagi membulat sempurna.

"Omo, bagaimana bisa? Tampan sekali ahjussi ini." Kagum Haneul dalam hati.

"Oke Go Haneul ingat, Kai adalah namjachingumu." Lanjutnya mencoba sebiasa mungkin.

"Ah, rupanya kita satu sekolah. Hehe." Cengiran Haneul membuat pria tampan tinggi semampai itu berdecak kesal.

"Kau tak mengenalku?" Tanya pria itu pada Haneul dan dijawab dengan gelengan oleh Haneul.

"Cih! Sini ikut aku! Kau harus bertanggung jawab." Pria itu menarik Haneul untuk mengikutinya.

"Ya! Ahjussi tampan kau mau menculikku hah!?" Rutuk Haneul mencoba melepas genggaman pria tampan itu.

"Jangan panggil aku ahjussi!"

"Ah, mian."

Haneul kini berada di dalam mobil sport merah 'Ahjussi tampan' yang mengemudi dengan kecepatan tinggi.

"Ya! Kau mau mati!" Bentak Haneul dengan segenap keberaniannya.

"Kau yang akan mati!" Balas pria itu dengan tajam dan sukses membuat Haneul bungkam.

REINKARNASI [Sehun Fanfiction-COMPLETED✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang