Jangan usik hidupku,urus saja urusanmu.
Argatha
*****
"Apakah kau tidak bisa lebih cepat, gunakan kaki mu itu dengan benar, dasar tidak berguna." ujar seorang laki-laki di belakang Zedria yang langsung membuat Zedria mengalihkan pandangannya kesumber suara,telinganya terasa panas karna tak nyaman mendengar kata-kata kasar dari pria itu.
"Apa pria itu tidak memiliki kosa kata yang lebih sopan untuk di ucapkan, dasar pria tak punya sopan santun."cicit Zedria pelan,mengutarakan pemikiran yang terlintas di otaknya.
Pria itu langsung menoleh ke arah Zedria dengan tatapan mata marah tetapi dengan ekspresi wajah yang sulit dibaca. Sementara Zedria membalas tatapan pria itu dengan ekspresi wajah tanpa rasa bersalah.
Sejenak pria itu terdiam menatap ke arah Zedria, lalu Pria itu langsung memalingkan wajahnya ketika pria yang dia teriaki tadi mendekat kearahnya.
"Maafkan saya tuan," ucap pria yang di teriaki tadi dengan aksen bahasa yang formal dan pakaian seragam serba hitam seperti seorang pengawal. Terlihat bahwa dia sangat hormat kepada pria tak sopan itu. Ya, Zedria telah mencap pria tadi sebagai pria yang tak sopan.
"Sudahlah cepat selesaikan semuanya, aku muak berlama-lama disini."ucap pria tak sopan itu kepada bawahannya si pria berseragam tadi sambil kembali menatap ke arah Zedria, seolah-olah kata-kata itu di tujukan untuk menyindir Zedria.
"Baik tuan." ujar pria berseragam itu dengan sedikit menunduk dan langsung berlalu pergi menuju bagian administrasi.
Tak lama kemudian pria berseragam tadi kembali menghampiri pria tak sopan itu "Semuanya sudah beres tuan." ujar pria berseragam itu Melapor kepada si pria tak sopan.
"Baiklah ayo pergi." ujar pria tak sopan itu, namun dia kembali berucap dingin ketika si pria berseragam hendak membantu mendorong kursi rodanya. Ya, pria tak sopan itu duduk dikursi roda, duduk dengan pandangan dingin dan mimik wajah yang penuh dengan keangkuhan.
"Jangan coba-coba membantu ku, aku tak butuh belas kasihan dari mu, aku benci dikasihani,jangan pernah kau berfikir untuk merasa kasihan padaku, hidup mu itu milikku jadi cukup ikuti apa yang aku minta." ujar pria tak sopan itu dengan tanpa melihat kearah pria berseragam yang berdiri dibelakangnya, dengan suara rendah yang tersirat ada kemarahan di dalamnya.
"Maaf tuan."ujar pria berseragam itu pelan dengan menundukan kepala.
"Kau cukup berdiri di belakangku dan ikuti kemana aku pergi." ucap pria tak sopan itu kepada pria berseragam dan langsung memutar roda kursi rodanya, tanpa perlu mendengar jawaban dari pria berseragam yang berdiri di belakangnya.
"Memang dasar pria tak sopan." ucap Zedria spontan dan pasti dapat didengar oleh pria itu.
Pria tak sopan itu pun tiba-tiba berhenti ketika pria berseragam yang ada dibelakangnya hendak menghampiri Zedria.
"Sudah biarkan saja, tak ada untungnya bagi ku jika kau menghampiri wanita itu." ujar pria tak sopan itu dengan suara rendah dan ekspresi wajah datar dengan tatapan mata seolah-olah kosong.
Pria itu pun pergi, Zedria tetap menatap pria itu sampai pria itu hilang dari padangannya ketika pria itu berbelok di lorong rumah sakit.
Zedria pun kembali memfokuskan pandangannya kepada suster yang ada didepannya, kembali mencoba berfikir dengan keras bagaimana caranya dia bisa mendapatkan uang segera. Karna Zedria pun sadar kalau Zico tidak di perbolehkan keluar dari rumah sakit segara, maka uang yang harus dia cari untuk melunasi biaya rumah sakit pasti akan semakin banyak.
"Oh tuhan bantulah aku." ujar Zedria meluapkan kebingungannya.
*****
Holla
Olan update selamat membaca
Semoga menghibur
Tanggapan dan respon olan harapkan loh kak
Terimakasih
Olan (^•^)/
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT MAID
RomanceAku tak tau apakah aku harus bersyukur atau merutuki keadaan ini, tapi yang aku tau dia sangat manis -Zedria Dia datang dengan tiba tiba dan merubah semua ny -Argatha