MENARIK ULUR HATI

5.2K 240 31
                                    


Aku hanya mencoba mengikuti perasaan ini, kita lihat bagaimana Akhirnya

Arga

*****

Arga hanya membalas ucapan Zedria dengan senyuman tipis dibibirnya.

"Mulai sekarang kau itu teman tidurku." Ucap Arga dengan santainya , sembari melanjutkan menarik tangan Zedria lagi.

Zedria yang merasa emosinya tidak bisa ditahan lagi langsung saja menghempaskan tangan Arga dengan keras sambil berkata "Hentikan ini Arga, jangan rendahkan aku, kau tidak berhak atas diriku." Ujar Zedria dengan emosi yang sangat besar.

Arga hanya terkekeh kecil sambil memandang remeh kepada Zedria.

"Jangan terlalu besar kepala Zedria, aku tidak ada keinginan untuk mempermainkanmu, hanya ingin memilikimu, karna aku mulai membutuhkanmu, hanya itu saja." Ujar Arga dengan dingin sembari menatap lurus ke dalam mata Zedria.

"Apa maksudnya ini Arga, aku bukan barang yang bisa kau miliki, aku bebas, aku bukan milik siapa-siapa." Ujar Zedria dengan sorot kesakitan.

Sakit dihati yang Zedria rasakan, dia pikir Arga memandangnya spesial ternyata dia hanya dianggap seolah olah barang yang memang harus dimilikinya.

Batin Zedria menolak dengan keras semua yang dikatakan Arga.

"Sejak kau masuk ke rumah ini, sejak kau bersedia menjadi pelayan disini dan semenjak uangku masuk ke rekeningmu, kau itu tidak punya hak atas dirimu lagi Zedria, kau itu milikku dan memang seperti ini seharusnya." Ujar Arga dengan menunjukan sorot sedingin es.

"Jika memang seperti itu, aku akan memilih keluar dari rumah ini, aku tidak sudi menjadi milikmu, aku bukan barang. " Ujar Zedria dengan garang tidak menutupi sedikit pun kemarahannya kepada Arga.

"Oh ya, jangan terlalu sombong Zedria, kau ingin keluar dari rumah ini, tak semudah itu gadis bodoh."

"atau kau memang sudah tidak peduli lagi pada anakmu?" ucap Arga dengan menyinggung Zico di dalam percakapan mereka.

Zedria diam membeku, dia tak ingat sekarang dia memiliki Zico yang menjadi tanggung jawabnya.

"Sudahlah jangan membantah lagi Zedria, aku mulai habis kesabaran berdebat denganmu." Ucap Arga sambil menarik tangan Zedria kembali.

Zedria hanya diam membeku tidak mencoba untuk berkonfrontasi lagi dengan Arga, Zedria hanya pasrah menerima tarikan tangan Arga.

*****

Sesampainya di kamar Arga, Zedria bingung harus berbuat apa, dia tidak tahu harus bersikap seperti apa, pikiran-pikiran buruk telah berkecamuk di dalam otaknya, apakah Arga akan menidurinya?

oh ayolah......... Zedria bukan lah gadis polos dan lugu yang tidak tahu dengan arti maksud dari kata-kata teman tidur yang di katakan Arga tadi padanya.

Tapi Zedria buka pelacur, dia bukan wanita murahan, dan dia tidak seharusnya mengikuti langkah bodoh Arga tadi.

Arga yang tadi setelah sampai di dalam kamarnya memutuskan untuk membersihkan diri dan berlalu pergi kedalam kamar mandi telah selesai dengan kegiatannya melihat Zedria dan melihat kerutan dalam di kening Zedria.

Hal sekecil itu mampu membuat seorang Arga tersenyum lembut.

"Buang semua pikiran mesum yang sekarang sedang kau pikirkan di otak kecilmu itu Zedria, aku hanya mengatakan kau itu teman tidurku, bukan teman seks ku jadi maksud dari kata teman tidurku itu benar benar hanya tidur Zedria tak lebih, kecuali jika kau menginginkan lebih." Ucap Arga dengan seringai ke aeah Zedria. Tidak sedikit pun berniat untuk lebih memperhalus kalimat frontal yang di ucapkannya tadi.

"A..Aku tidak memikirkan hal mesum, dan siapa juga yang menginginkan lebih, jangan mimpi Arga, aku hanya menjalankan pekerjaanku, jadi jangan berpikir aku ingin berbagi kehangatan bersamamu, itu tidak akan mungkin terjadi." Ujar Zedria tergugu, berucap dengan nada tinggi di setiap kata-katanya.

"Ya sudahlah jika kau tidak mau lebih, aku juga tidak memaksa, setidaknya untuk sekarang." Arga berucap sembari memberikan tatapan tajam ke arah Zedria.

"A...Apa maks...."

"Sudahlah jangan menguji kesabaranku lagi Zedria, aku lelah. Sekarang saatnya untuk tidur." Ucap Arga sembari memutar kursi rodanya menuju tempat tidur, Arga berusaha untuk turun dari kursi rodanya untuk berpindah ke kasur.

Zedria yang melihat itu reflek melangkah mendekati Arga dan membantu Arga untuk pindah ke tempat tidur.

"Wah kau memulai lebih dulu Zedria." Ucap Arga meremehkan Zedria dengan kalimat yang bermaksud menggoda Zedria .

"Aku hanya membantumu tuan Arga, TIDAK LEBIH." Ucap Zedria dengan menekankan ucapannya di ujung kalimat.

Arga hanya diam tidak menanggapi ucapan Zedria, hanya diam ketika Zedria telah memindahkannya ke tempat tidur.

Zedria berdiri membatu di tepi tempat tidur. Bingung sekarang dia harus bagaimana.

Arga yang melihat Zedria diam membatu, menarik tangan Zedria dengan tarikan yang cukup kuat, hal itu membuat Zedria kehilangan keseimbangannya dan jatuh ke tempat tidur tepat di jatuh dalam pelukan Arga.

Zedria terdiam, kaget dengan yang dilakukan Arga padanya. Zedria sampai menahan napasnya karna terlau gugup berada di dekat Arga, dalam posisi dia berada di pelukan Arga.

"Benapas Zedria, bernapas." Ucap Arga sembari mengelus punggung Zedria dan mulai memejamkan matanya.

Zedria pun dengan reflek langsung bernapas dengan normal kembali, walaupun jantungnya tengah berdetak dengan sangat cepatnya.

Arga yang merasakan detak jantung Zedria yang keras terdengar di telinga nya, membuat senyuman kecil tertarik di bibirnya, Arga menarik tangan Zedria yang semula berada di dalam pelukannya, mengarahkan ke dadanya, membuat Zedria bisa merasakan detak jantung Arga yang juga berdetak dengan cepat dan keras.

"Kau merasakannya? Bukan hanya kau yang gugup disini, aku pun juga." Ucap Arga pelan, berbisik di telinga Zedria.

Zedria sendiri diam fokus menatap ke arah tangannya yang tengah berada di dada Arga.

Arga semakin merapatkan pelukannya pada Zedria sembari berkata ditelinga Zedria "Sekarang tidurlah Zia, malam masih panjang." Arga pun memejamkan matanya.

Zedria diam membeku dengan nama panggilan yang ucapkan Arga. Kata- kata itu memunculkan sorot sedih di kedua mata indah Zedria.

Setelah beberapa waktu Zedria masih terus berpikir, dia tidak bisa memejamkan matanya, menatap lurus ke arah wajah tenang Arga yang terlelap.

"Kenapa seperti ini ? Sebenarnya apa maksudmu Arga?" Zedria masih memikirkan dua pertanyaan yang masih setia berputar-putar di dalam pikirannya.

******

Hai hai hai

Olan lagi seneng hari ini

Jadi update deh, hehe 😄

Apa emoticon untuk part ini? Isi di kolom komentar yaa 😍

Vote dan coment ny yaa

Terimakasih

PERFECT MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang