SAHABAT

7.6K 389 1
                                    

Kau itu istimewa, jadi terimakasih telah membantu ku

Zedria

*****

"Bagaimana, apa keputusanmu?"

Zedria pun tampak masih bimbang dengan keputusannya, " baiklah saya bersedia, tapi apakah saya bisa mendapatkan gaji saya itu sekarang madam?" Zedria bertanya ragu-ragu, dia merasa bimbang diantara dua pilihan.

Madam Diana menjawab dengan senyum misteriusnya,"tentu, kau bisa mendapatkannya sekarang,tapi tandatangani dulu kertas ini." ucap madam Diana sambil melepaskan tangan Zedria yang dia tahan tadi.

Zedria pun menandatangani kertas itu dengan kebingungan yang masih berada di hatinya.

"Ini gajimu, kau mendapatkannya sekarang, tapi ingat jika kau sudah mendapatkan uang ini maka kau sudah terikat dengan pekerjaanmu disini, mengerti!" madam Diana memberikan uang pada Zedria dengan diiringi nada ancaman yang dia lontarkan.

Zedria menerima uang itu sambil menganggukan kepalanya pertanda jika dia paham.

"Dan satu lagi, besok siang kau sudah harus berada disini, cukup kau bawa saja baju seperlunya." madam Diana kembali memberi penjelasan pada Zedria, Zedria kembali membalasnya dengan anggukan.

Zedria pun beranjak berdiri hendak pergi meninggalkan ruangan itu, sebelum berbalik ke arah pintu, dia terlebih dahulu membungkukkan sedikit badannya sebagai tanda dia pamit dan berterima kasih, namun madam Diana tidak memperdulikannya dan kembali ke aktivitasnya.

Zedria pun kembali melanjutkan langkahnya melihat tidak ada respon dari madam Diana.

"Ibu-ibu tua menyebalkan, aku sudah tulus memberinya salam tetapi dia membalasnya dengan memalingkan wajahnya itu."" Zedria menggerutu di dalam batinnya.

*****

"Baiklah buk, semua biayanya sudah lunas, ini tanda lunasnya buk," suster di bagian administrasi memberikan secarik kertas pada Zedria,sebagai bukti lunas pembayaran rumah sakit.

Ya, Zedria setelah mendapatkan uang, dia langsung ke atm mengambil tabungan yang sudah susah payah dia kumpulkan demi menutupi kekurangan uang pembayaran rumah sakit Zico.

Zedria mengambil kertas yang diberikan suster itu "Jadi saya sudah bisa membawa keponakan saya pulangkan sus?" Zedria bertanya kepada suster tersebut ingin memastikan semuanya karna dia takut kalau ini semua akan menjadi sia-sia.

"Bisa ibuk, anda sudah bisa membawanya pulang, silahkan anda menjemputnya ke ruang rawat bayi." ucap suster itu ramah pada Zedria.

"Baiklah, terimakasih sus." ucap Zedria dengan senyuman kelegaannya, dia merasa satu persatu masalahnya sudah mulai teratasi.

Suster itu menjawab ucapan terimakasih dari Zedria dengan anggukan dan senyuman.

Zedria pun melangkah pergi dari bagian administrasi, menuju ke ruang rawat bayi.

*****

"Nah sayang, ayo kita pulang ke rumah," Zedria berkata pada Zico yang ada di dalam gendongannnya dengan senyuman yang tak hilang dari wajah. Sedangkan si bayi yang di tatap hanya menunjukan cengiran kecil di bibir mungilnya seolah tertular dengan kebahagian yang Zedria rasakan.

Zedria pun melangkah meninggalkan rumah sakit itu dengan perasaan senang yang membuncah di hatinya saat ini.

*****

"Selamat datang di rumah Zico, kau terlihat mengantuk, aku akan membuatkan susu untuk mu dulu baru kita tidur, oke," Zedria berucap pada bayi zico, sambil mengusap lembut pipi sang bayi tak lupa senyuman menghiasi wajah cantiknya.

PERFECT MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang