Memilih itu hal yang sulit bagiku, apakah kau tau itu?
Zedria
*****
Zedria berhenti di pemberhentian bus, dia masih merasa kesal pada Paras.
"Maafkan aku ze, aku tak bisa mengantarmu ke tempat temanku itu, aku sedang ada urusan yang sangat penting dan tidak bisa aku tinggalkan, ini aku berikan alamatnya padamu, kau kan pintar ze pasti kau bisa menemukan alamatnya, ini." ucap Paras dengan tergesa-gesa ingin segera pergi.
"Tapi kau kan sudah janji akan menemaniku Paras, kalau aku tersesat bagaimana," Zedria menggerutu pada Paras, dia sangat kesal sekarang.
"Zedria, kau jangan terlalu mendramatisir, percaya padaku kau tidak akan tersesat." Paras berusaha menenangkan dan meyakinkan Zedria.
"Tapi aku be.....,"
"Sudah ya ze aku harus segera pergi, bye." Paras seenaknya saja memotong kalimat Zedria dan dia pun langsung melangkah setengah berlari, tidak melihat ke belakang lagi.
Zedriapun tersadar dari lamunannya, dia lupa kalau dia harus segera menemukan alamat teman Paras ini.
"Baiklah coba kita liat, jl. Sudiro komplek Delta rumah nomor 24," ucap Zedria membaca secarik kertas yang di berikan Paras tadi padanya.
"Aku tau alamat ini, baiklah hayoo semangat zeze." ucap Zedria menyemangati dirinya sendiri.
Zedria pun melangkah di tepian jalan, dia lebih memilih berjalan kaki, bukannya dia pelit atau bagaimana tapi dia memang sudah tidak punya uang lagi, sekarang saja dia sudah pusing berpikir bagaimana nanti caranya dia pulang.
*****
"Akhirnya aku menemukan rumah ini juga,"ucap Zedria kelelahan karna dari tadi dia sudah berjalan mencari rumah ini.
Sejenak Zedria tertegun dengan rumah yang ada di depannya, rumah bergaya klasik dengan pagar tinggi yang kokoh, dari luar pagar Zedria dapat melihat di sepanjang tepi jalan masuk menuju rumah itu di tumbuhi pohon cemara kecil yang di susun dengan sangat rapi.
Zedria tersadar dari keterpanaannya dan langsung memilih untuk mencoba menekan bel yang ada di samping tembok pagar.
Tiga kali Zedria menekan bel itu dan kemudian ada sahutan dari interkom disamping bel.
"Siapa itu? Anda mencari siapa?
" tanya seseorang yang ada di balik interkom itu."Hmmm saya Zedria, saya ingin bertemu dengan Lerra," jawab Zedria dilingkupi rasa gugup.
"Baiklah tunggu sebentar." balas orang di balik interkom itu, terdengar dari suaranya orang itu pasti seorang pria karna suaranya yang terdengar berat.
Tak lama Zedria melihat ada seorang wanita muda yang setengah berlari datang menghampirinya, yang kalau di perkirakan umurnya tak jauh berbeda dari Zedria melihat dari perawakannya yang masih muda.
"Maaf, anda siapa, kenapa mencari saya?" Ucap wanita itu yang Zedria tebak itulah temannya Paras.
"Aku Zedria temannya Paras, kau Lerra kan, Paras bilang aku bisa mendapatkan pekerjaan disini." jawab Zedria menatap Lerra.
"Iya aku Lerra, kau temannya Paras, oh tuhan, aku pikir siapa yang mencariku," ucap Lerra, sekarang dia berbicara lebih terlihat santai dibandingkan tadi.
"Maaf kan aku membuatmu kaget dan bingung, jadi apa benar aku bisa mendapatkan pekerjaan disini?" Zedria langsung bertanya pada Lerra, dia sudah sangat gugup dan takut jika tidak jadi mendapatkan pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT MAID
RomanceAku tak tau apakah aku harus bersyukur atau merutuki keadaan ini, tapi yang aku tau dia sangat manis -Zedria Dia datang dengan tiba tiba dan merubah semua ny -Argatha