Kau pergi meninggalkanku sendiri.
Argatha
*****
Arga hanya bisa duduk diam di kursi rodanya, tak ada air mata lagi, tak ada wajah putus asa lagi, yang ada hanya wajah diam kaku tanpa ekspresi dengan hati yang mati di tinggal pergi.
Dia hanya menatap lurus proses pemakaman tiga orang yang paling disayanginya, tempat pembaringan terakhir kebahagiannya.
*****
"Arga mari kita pulang, sudah terlalu lama kita disini,hari pun sudah mulai gelap Arga," ucap Altav hati-hati pada Arga.
Arga tak menjawab, dia pun tak memberikan respon apapun, tak ada anggukan ataupun gelengkan.
Tapi tak lama Arga pun menggerakan roda kursi rodanya, untuk beranjak dari sana, sebelum dia benar-benar pergi, dia menatap lama pada kuburan Zia, itu tak luput dari penglihatan Altav, dia melihat wajah takut sendiri yang di tunjukan Arga.
Altav pun mengikuti Arga dari belakang yang kini tengah beranjak pergi.
*****
"Arga apa tak apa kau tinggal sendiri disini? Kalau kau tak mau aku bisa tak mengambil pekerjaan itu." Altav kini tengah ragu, dia akan pergi ke california dikarenakan dia dipindah tugaskan kesana, untuk mengurus cabang baru dari perusahaan tempatnya bekerja, tetapi yang dulunya itu adalah sebuah kabar gembira, tapi sekarang itu menjadi hal yang membuat Altav ragu, dia merasa tak tega untuk meninggalkan Arga sendiri di Indonesia.
"Aku tak apa, kau pergi saja, aku bisa sendiri." Begitulah gaya bahasa Arga sekarang, tak ada sedikit pun ekspresi, hanya intonasi datar dan terkesan dingin. Altav sebenarnya terkejut dengan perubahan Arga ini, tapi karna dia sudah mulai terbiasa jadi dia bisa memakluminya.
"Baiklah kalau begitu, jaga dirimu baik baik Arga," Altav pun beranjak pergi dari rumah Arga dengan pandangan yang masih saja menunjukan keragu-raguan.
Arga sendiri hanya menatap kepergian Altav dengan ekspresi yang tak terbaca, dan kemudian beranjak pergi ketika Altav telah keluar dari pintu utama rumah itu.
*****
"Cepat mulai pelajarannya, aku tak ingin membuang waktuku," nada ketus sangat kentara sekali terasa dari Kata-Kata Arga, dia merasa kesal karna guru yang mengajarinya di rumah telat datang.
Benar, mulai saat itu Arga memutuskan untuk berhenti sekolah formal dan lebih memilih belajar di rumah dengan guru profesional yang di datangkan khusus untuknya.
Kejadian itu sangat berdampak bagi hidup Arga.
Segalanya berubah, tak lagi sama.
Argatha yang dulu telah pergi, yang ada sekarang hanya Argatha yang tak peduli dengan orang lain.
*****
"Roman, apa kau tak becus mencarikan guru yang profesional, guruku sekarang sangat mengesalkan, dia selalu saja datang terlambat." ARGA masih saja marah-marah karena gurunya yang terlambat datang, namun sekarang yang jadi tempat pelampiasannya adalah asisten pribadi ayahnya yang sekarang menjadi asisten pribadinya.
"Maaf tuan, saya akan menegurnya nanti, maafkan atas kelalaian saya," Roman membungkukkan badannya sambil mengucapkan permohonan maaf.
Arga pun tak menanggapi perkataan Roman, dia hanya melirik tajam dengan sekilas dan langsung berlalu pergi menuju kamarnya.
*****
Di malam yang dingin Arga tak bisa tidur, hal ini mulai terjadi sejak kejadian itu. Arga hanya menatap lurus ke perapian yang ada di sudut ruangan, menatap api itu yang menari-nari, yang berusaha menghangatkan malam yang dingin itu.
"Aku telah mati bersamamu Zia." Kata-kata itu lah yang selalu di ucapkan Arga sebelum dia terlelap dalam tidurnya.
*****
Oke flashbacknya Arga done ya kakak.
Semoga teka teki yang kemaren itu ketemu jawabannya ya
Mohon vote dan komentarnya kakak
Maaf kalau ada typo bertebaran ya kakak, soal nt belum sempat di edit ^^
Terima kasih telah membaca
Olan (^°^)/
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT MAID
RomanceAku tak tau apakah aku harus bersyukur atau merutuki keadaan ini, tapi yang aku tau dia sangat manis -Zedria Dia datang dengan tiba tiba dan merubah semua ny -Argatha