Rasa dingin itu tak hanya di hatimu.
Zedria
*****
"Apakah aku mimpi?" Zedria menepuk kedua pipinya, membuktikan apa tadi itu mimpi atau nyata?
"Hey Zeze kau kenapa?" Lerra datang tiba-tiba mengejutkan Zedria yang masuk ke dapur dengan pandangan kosong.
"Ya tuhan, kau mengejutkanku Lerra," Zedria mengusap dada terkejut karna tepukan Lerra di bahunya.
"Hahaha jangan salahkan aku Ze, kau ku panggil-panggil tak menyahut," jelas Lerra pada Zedria.
Zedria tak dapat menjawab, dia hanya tersenyum malu karna kembali mengingat kejadian tadi.
"Sudahlah ayo kita kembali bekerja, kau tau kan Lerra Madam Diana itu suka muncul tiba-tiba untuk memarahi kita," Zedria mencoba tertawa mengalihkan pembicaraan.
Mereka pun kembali sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
*****
"Siapa dia? Dan siapa anak itu?" Arga mengerutkan keningnya dan menatap tajam pada pengawalnya yang menyampaikan hasil dari tugasnya.
"Pria itu bernama Paras, dan anak itu adalah anak yang di asuh oleh nona Zedria tuan." Pengawal itu langsung memberikan jawaban seolah tau maksud dari tatapan tuannya itu.
"Anak? Siapa?" Arga kembali mengajukan pertanyaan kerutan di dahinya semakin bertambah.
"Itu anak dari sahabat nona Zedria tuan tapi entah kenapa sahabat nona Zedria itu pergi entah kemana dan meninggalkan anaknya, dan nona Zedria lah yang merawat anak itu sekarang tuan." Jelas pengawal itu lagi pada Arga.
Kerutan di dahi Arga pun mulai menghilang dan tanpa Arga sadari dia menghembuskan napas kelegaannya.
"Kau boleh pergi." Perintah Arga dingin pada pengawalnya itu.
Arga masih terdiam cukup lama,entah apa yang sekarang tengah di pikirkannya.
*****
"Zedria antarkan ini pada tuan Arga, dia meminta kau yang mengantarkan ini, aku sendiri heran kenapa harus kau? Apa kau telah menggodanya?" Madam Diana berbicara tanpa pikir panjang, sementara Zedria yang mendengar itu serasa ingin mencakar dan merobek mulut Madam Diana itu.
"Tidak Madam, saya tidak pernah menggoda tuan Arga," ucap Zedria masih berusaha menekan rasa kesal dan tersinggungnya.
"Ah sudah lah, cepat kau antarkan minuman ini ,tuan Arga tak suka menunggu." Ucap Madam Diana merasa tak peduli sama sekali dengan wajah Zedria yang jelas-jelas menunjukan kekesalan yang amat sangat.
Zedria pun menerima nampan berisi segelas air putih atau white wine? entahlah Zedria pun merasa ragu dengan pemikirannya sendiri dan beberapa pil obat yang diletakkan di atas piring kecil. Zedria pun pamit dan berlalu dari hadapan Madam Diana.
*****
Zedria sampai di depan pintu kayu besar yang kokoh, yang sekarang sebenarnya mulai berusa dihindarinya, bayangan ketika Arga mencium keningnya masih terus berputar di kepalanya, walaupun kejadian itu sudah berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT MAID
RomanceAku tak tau apakah aku harus bersyukur atau merutuki keadaan ini, tapi yang aku tau dia sangat manis -Zedria Dia datang dengan tiba tiba dan merubah semua ny -Argatha