Aku bukan pengkhianat, hanya saja hati ini sedikit goyang karnamu.
Argatha
*****
Arga terlonjak, bukan bunyi pintu dibuka yang dia dengar tapi bunyi benda terjatuh.
Arga menolehkan kepalanya dengan cepat ke sumber suara tadi. Meskipun diruangan itu minim cahaya, dia masih dapat melihat tubuh Zedria yang tergeletak tak sadarkan diri di depan pintu.
Arga terlonjak kaget, dia berusaha turun dari tempat tidur "Ah kaki sialan," ujar Arga kesal.
"Zero!! Cepat ke kamarku." teriak Arga dari kamarnya.
*****
Perlahan kelopak mata Zedria terbuka, dia menyipitkan matanya dengan kerutan yang ada di dahinya.
"jika kau sudah merasa baikan cepat pergi dari kamarku, aku tak suka berbagi ranjang dengan siapapun." ucap Arga tiba-tiba, sontak Zedria menolehkan kepalanya ke sumber suara di sampingnya, kerutan di dahi Zedria semakin dalam dia masih belum sepenuhnya sadar.
Zedria mulai meraba-raba kasur yang di tempatinya, ketika suatu kesimpulan terlintas di benaknya, dia langsung berusaha berdiri dengan tiba-tiba, sontak itu membuat Zedria kembali limbung karna gerakan mendadak yang dia lakukan.
Arga yang melihat Zedria akan jatuh ke lantai sontak langsung menarik tangan Zedria sehingga Zedria terjatuh di kasurnya.
"Dasar gadis bodoh, jangan kau buat aku semakin repot karnamu." ucap Arga dengan kesal di sertai dengan geraman yang keluar dari mulutnya.
Zedria pun yang mendengar kata-kata kasar dari Arga langsung saja berusaha berdiri kembali dan langsung menatap Arga dengan sengit.
"Siapa juga yang meminta bantuanmu, kalau kau merasa aku merepotkanmu dan kau berharap ucapan terimakasih dariku, jangan harap. Karna aku tak akan mengucapkannya." ucap Zedria sengit dan langsung berusaha berjalan walau terkadang dia masih berjalan dengan sedikit limbung.
Arga yang mendengar ucapan Zedria sontak membuat emosinya muncul, "Jaga ucapanmu, ingat dengan siapa kau berbicara," ujar Arga tiba-tiba dengan nada dinginnya.
Zedria yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya. Namun itu tak berlangsung lama, Zedria kembali melangkahkan kakinya dengan terburu-buru.
Zedria yang tak memperhatikan langkahnya tiba-tiba terhuyung kedepan karna tersandung dengan kakinya sendiri, beruntung dia masih sempat berpegangan pada tiang ranjang.
"Hati-hatilah sedikit Zedria." ucap Arga dengan nada yang terdengar khawatir.
Zedria yang mendengar itu entah kenapa emosinya langsung muncul.
"BERHENTI BERSIKAP ANEH!!!" ucap Zedria dengan lantang.
"Jangan bersikap seolah-olah kau peduli padaku, dan di saat nanti aku percaya dengan kepedulianmu itu, kau tiba-tiba langsung berubah menjadi dingin dan kaku, sikapmu itu membuatku bingung tuan. " ucap Zedria dengan dada yang naik turun karna napasnya yang menunjukan emosinya.
Arga yang mendengar itu hanya menanggapinya dengan kebisuan, dia tak mengeluarkan suara sedikit pun untuk menjawab ucapan Arga itu, hanya menapat Zedria dan kemudian membuang muka ke samping ranjang, tak menghadap kembali pada Zedria yang berdiri tepat di depan kaki ranjangnya, Zedria yang tadi berusaha untuk berjalan dan karna perdebatan Mereka, membuat Zedria belum selesai memutari ranjang King size itu.
Zedria yang masih berdiri dan menatap lurus ke arah pintu, kembali melangkah, karna dia tak mendapat balasan dari ucapan yang di lontarkannya tadi kepada Arga. Zedria dapat melihat dari sudut matanya ketika Arga membuang muka ke samping menghadap ke jendela kaca yang masih tertutup rapat. Karna merasa semakin kesal Zedria berusaha mempercepat langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT MAID
RomanceAku tak tau apakah aku harus bersyukur atau merutuki keadaan ini, tapi yang aku tau dia sangat manis -Zedria Dia datang dengan tiba tiba dan merubah semua ny -Argatha