MEMBEKUKAN

7.5K 421 9
                                    

Bermain main denganmu, Membuatku lupa menjaga hatiku

Argatha

*****

"Kau mencoba menceramahiku?" Arga terdiam sesaat dengan ekspresi sinis, "Atau kau mengkhawatirkanku?" Dalam sesaat ekspresi Arga berubah dari kesinisan berubah menjadi senyuman misterius.

Zedria hanya diam membeku, dia langsung membulatkan matanya, tersadar kalau dia sudah berkata salah.

*****

Dengan reflek Zedria langsung membungkukkan badannya sambil mengucapkan maaf "maafkan atas kelancangan saya tuan," Zedria menegakkan tubuhnya kembali.

Arga hanya menanggapinya dengan senyuman sinis di sudut bibirnya dan hal itu tak luput dari mata Zedria, hal itu langsung menyulut kekesalan dalam hati Zedria muncul.

"Dasar pria aneh, sudah tak sopan menciumku tiba-tiba, dan sekarang memperlihatkan senyum yang menyebalkan seperti itu, rasanya inginku tampar rahangnya yang kokoh itu, yang tadi menekan daguku dan membuat ku terbuai akan sensasinya" ujar Zedria dalam hatinya.

Namun tiba-tiba Zedria langsung menggelengkan kepalanya dengan keras "apa yang sedang aku pikirkan ini, buang semua pikiran mesum mu itu Zedria"  ujar Zedria sambil tetap menggelengkan kepalanya.

Tingkah aneh Zedria itu tak luput dari mata tajam Arga "kau kenapa?" Ucap Arga dengan nada mendesak menuntut jawaban dari Zedria.

"Sa...saya tidak apa apa tuan, baiklah kalau begitu saya permisi tuan," Zedria berucap gugup, entah kenapa dia langsung merasa gugup ketika melihat mata Arga yang tajam menatapnya.

Zedria pun yang masih dengan kegugupannya langsung berjalan mendekat ke meja kecil disamping Arga tempat nampan yang dibawanya tadi diletakan.

Zedria mengulurkan tangan untuk mengambil nampan itu, namun dengan sigap Arga langsung menarik tangan Zedria dan menariknya cukup kuat, Zedria yang tidak dalam posisi tegap langsung terhuyung jatuh terduduk di pangkuan Arga.

Zedria langsung menatap ke arah mata Arga dan langsung terpaku dengan mata Arga yang juga melihat tajam tak terbaca ke arahnya.

Arga tanpa diduga-duga bergerak perlahan mengarahkan wajahnya mendekat pada Zedria dengan tetap menatap mata Zedria.

Zedria yang masih terpaku tak bisa berbuat apa-apa, hanya terfokus ke mata Arga yang tajam itu.

Arga yang merasakan tidak ada penolakan dari Zedria semakin berani mengarahkan wajahnya turun ke arah leher Zedria, mendaratkan bibirnya yang dingin pada kulit leher Zedria yang lembut. Namun sontak Zedria tersadar dan langsung berdiri dari pangkuan Arga dan tanpa memperdulikan Arga lagi langsung berjalan cepat ke arah pintu luar dan langsung keluar tanpa menoleh kebelakang lagi.

*****

Arga terdiam di kursi rodanya dengan pandangan mengarah ke pintu besar kamarnya yang tertutup, setelah beberapa saat tadi di hempaskan dengan keras oleh seorang wanita yang berstatus sebagai pelayannya.

Arga mengerutkan dahinya merasa ganjil dengan dirinya, merasa perasaan sesak yang aneh yang tiba-tiba di rasakannya ini, tidak sepantasnya ada.

"Arga sadarkan dirimu, ingat kau hanya bermain-main dengan dia," ucap Arga pada dirinya sendiri.

"Dan dia bukan Zia, ingat itu hanya Zia yang ada di hatimu tak ada yang lain, ya hanya Zia dan selalu Zia," Arga masih berusaha tetap meyakinkan dirinya dan hatinya, yang entah mengapa terasa mulai terusik dengan keberadaan wanita itu di sekitarnya.

PERFECT MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang