RINDU?

5.1K 289 15
                                    

Sebelumnya Olan mau ucapin maaf yang sebesar-besarnya kepada kakak semua 🙇🙇🙇

Maafin Olan yang menghilang selama ini yang bisa dibilang udah lama banget ya 🙇🙇🙇

Dan Olan juga mau minta maaf jika seandainya kelanjutan cerita yang Olan buat ini ada kejanggalan atau agak nggak nyambung dengan part sebelumnya, sejujur nya Olan tak terlalu ingat dengan jalan cerita ini sebelumnya. Maafin Olan ya 🙇🙇

Kalau seandainya kakak semua nemuin kejanggalan mohon kasih tau ke Olan ya kak, supaya Olan bisa memperbaikinya 😘😘😘

Makasih buat yang masih setia nungguin kisah absurb ny Arga dan Zedria 😘😘😘

*****

Apa hanya aku yang merasakannya? Apa ini rindu?

Zedria

*****

Pria itu pun tersenyum "Aku tak mau terima kasihmu yang aku inginkan adalah aku ingin tau siapa namamu?"

Zedria hanya mendengus dan berlalu pergi dari hadapan pria itu.

Namun tiba-tiba pria itu menarik tangan Zedria "Aku Zildan siapa namamu?" ucap pria itu sambil tersenyum.

Zedria hanya diam dan berlalu pergi dari hadapan pria yang bernama Zildan itu.

"Dasar pria aneh." ucap Zedria berlalu pergi.

Zildan yang mendapatkan sikap cuek dari Zedria hanya tersenyum dan mengeleng-gelengkan kepalanya.

"menarik," ucap Zildan sembari masih menatap kepergian Zedria.

*****

Di sore hari menjelang malam Zedria selalu disibukkan dengan kegiatan rutinnya yang baru, yaitu menutup setiap jendela kaca di rumah ini.

Entah kenapa sudah seminggu Zedria di tugas kan oleh Madam Diana untuk selalu menutup jendela kaca di rumah ini.   Dia juga tak pernah ditugaskan lagi di saat sarapan ataupun makan malam, entah kenapa Zedria merasa dia seperti dijauhkan dari Arga. Dia merasa Arga sengaja memerintahkan Madam Diana untuk ini.

Jauh didalam hati Zedria ada secuil rasa sedih terselip disana, Dia merasa rindu, rindu kepada Arga, tapi bukan Zedria namanya kalau dia selalu berusaha menyangkal perasaannya itu.

*****

Makan malam pun sedang berlangsung suasana hening menyelimuti ruangan itu, tak ada satupun makhluk di ruangan itu yang berani mengeluarkan suaranya. Sementara pria dengan wajah dingin dan tampannya itu duduk dengan damai dan tenang dikursi rodanya. Tampak tak berniat mengeluarkan suara sedikit pun.

Arga mengelap mulutnya dengan serbet yang tersedia," Aku sudah selesai." hanya itu kalimat yang terdengar sedari tadi.

"Baik tuan," ucap Madam Diana sembari memberikan isyarat kepada Lerra dan Luna untuk membersihkan meja makan.

Arga pun memutar kursi rodanya dan berlalu pergi begitu saja dari ruangan itu.

Entah kenapa akhir-akhir ini Arga selalu merasa kesal dan marah tak tentu, dia merasa tak tenang karena sudah hampir dua minggu tak melihat seorang wanita yang selalu saja berputar di dalam otaknya.

"Kenapa kau selalu ada dipikiran ku Zedria, " ucap Arga seraya menggeram kesal, dia kesal dengan dirinya sendiri.

Bagaikan ada perasaan yang sama yang dirasakan Zedria, dia dengan sendirinya melangkah menuruni tangga untuk menuju lantai satu, menuju ke kamarnya entah kenapa dia memilih untuk melewati tangga ini, padahal dia sudah lama tak pernah menggunakan tangga bagian ini lagi.  Dan dari atas tangga itu lah Zedria melihat dia, seseorang yang tanpa Zedria sadari sudah mengisi hatinya yang kosong selama ini.

Arga yang melihat Zedria pun terdiam, jauh didalam hatinya ada perasaan senang dan ada helaan nafas yang menggambarkan kesenangan di hati Arga dapat melihat wanita itu dalam keadaan yang baik-baik saja.

Lama mata itu saling menatap, terdiam tak tau harus melakukan apa.

Zedria yang terlebih dahulu sadar langsung membungkukkan badannya kepada Arga dan langsung berlalu pergi ke arah belakang, dimana ada tangga yang lain yang bisa langsung membawanya ke lantai satu area belakang.

Arga yang melihat Zedria berlalu pergi ada perasaan kesal didalam hatinya, dia kesal kenapa wanita itu bersikap seperti itu. Tapi apalah daya ego yang terlalu besar lebih menguasai diri Arga. Arga pun memutuskan untuk mendorong roda kursi rodanya menuju lift yang ada disamping tangga, dia hendak menuju ke lantai dua.

*****
Zedria yang berada di lantai satu langsung menuju kamarnya, menutup pintu dan terduduk di tempat tidurnya, terdengar helaan nafas keluar dari bibir Zedria.

"Ada apa denganku, kenapa jantungku ini tuhan... " ucap Zedria sambil memegangi dadanya dimana letak jantungnya yang sedari tadi berdetak dengan cepatnya.

"Apa aku rindu?" pertanyaan itu keluar dengan tiba-tiba dari bibir tipis wanita cantik itu.

*****

Maaf  kalau kependek an ya kak
Soalnya Olan masih berusaha membangun kisah ini lagi.

Makasih buat yang udah baca 😘😘

Olan sayang kalian
Jangan lupa vote dan commet ny ya 😉😉

Olan \(^°^)/

PERFECT MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang