Kami bertiga masih berada dilapangan sambil beristirahat sejenak. Aku mengeluarkan hp untuk mendengar lagu. Connie dan jean sedang berbincang mengenai fisikku yang kuat. Mereka menyadari bahwa hanya aku saja yang benar benar berlari mengelilingi lapangan.
"HEI KALIAN!"
Terdengar suara dari arah bangku penonton. Connie dan jean panik mendengarnya. Mereka mengira bahwa yang memanggil adalah pak keith, sementara aku tenang-tenang saja karena sedang mendengar lagu.
"wush. Lumayan capek juga."
"hosh hosh. Apanya yang lumayan. Aku capek mengejar kamu eren."
"eren!"
Ternyata yang memanggil bukanlah pak keith, melainkan eren. Eren berlari dari arah bangku penonton menuju kami sambil membawa bekal makanan. Entah apa yang akan dilakukannya. Aku masih berbaring dan menutup mata sambil menikmati lagu.
"connie, orang yang berbaring disebelahmu namanya siapa?."
"oh dia namanya [nama]. Kenapa memangnya?"
"bisakah kamu membangunkannya?"
"tentu saja."
Aku bangun karena connie menaruh pasir dimulutku. Aku langsung meludah tidak karuan. Ingin rasanya memukul connie. aku melepaskan headset dan terdiam sejenak. Didepanku ada eren dan juga mikasa, wanita paling cantik yang pernah kutemui. Mikasa cantik sekali. Tapi aku tidak mengenal yang satunya lagi. Dia memiliki rambut berwarna kuning.
"namaku eren salam kenal. Oh iya kita bertemu tadi pagi dipertigaan kan? Kelihatannya kamu tidak membawa bekal makanan ya? Silahkan ambil punyaku."
"maaf untuk kejadian tadi pagi, eren. namaku [nama] salam kenal juga. heh? kenapa kamu memberikan bekalmu kepadaku?"
"kamu telah menyelamatkan kami semua dari pak keith sadiss. Dia tidak masuk pelajaran pertama karena mengurus kalian yang terlambat."
Eren langsung memberikan bekalnya kepadaku. Tanpa pikir panjang aku menerimanya. Mikasa menatapku dengan tatapan dingin. Entah apa yang dipikirkannya.
15 menit kemudian...
"terimakasih banyak eren."
"hihihi. Ya sama sama. Oh iya [nama] maukah kamu melatihku?"
"apa maksudmu eren? Melatih untuk apa?"
"aku melihat dari tadi kamu mengelilingi lapangan tanpa henti. Aku ingin sekali masuk tim sepakbola sma maria tapi fisikku belum cukup kuat sepertimu. Bagaimana apakah kamu bisa melatihku?"
"yah apa boleh buat. Baiklah aku akan melatihmu."
Eren tampak senang mendengar jawaban yang aku berikan. Mungkin bila aku melatihnya, aku bisa lebih dekat dengan mikasa. ya semoga saja.
TET...TET...
Bel masuk berbunyi. kami semua langsung meninggalkan lapangan dan menuju kelas 104. Aku duduk dibelakang armin, orang yang berambut kuning tadi. Aku melihat sekeliling kelas. Connie berada disebelahku sementara jean berada disebelah cewek penyuka kentang. Eren dan mikasa tampak duduk bersebelahan. Dibelakang ada orang yang tinggi dan disebelahnya ada orang yang bertubuh kekar.
Didepan ada seorang wanita yang cantik dan juga lucu. Dia selalu memberikan senyuman kepada semua orang yang berada dikelas, tanpa terkecuali aku. Dia duduk disebelah wanita tomboy yang sangat garang.
Aku beruntung mendapatkan meja yang strategis. Mejaku berada disebelah jendela yang menghadap langsung kelapangan sma maria. Bila bosan dengan pelajaran, aku dapat menikmati pemandangan sma maria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikasa, oh Mikasa
FanfictionCerita kamu yang baru saja masuk sma maria dan bertemu dengan mikasa, wanita pendiam yang kamu kagumi. bagaimanakah kamu mendapatkan mikasa? featuring seluruh karakter AOT. (REBUILDING FINISH)