Rencana...

206 12 2
                                    

Akhirnya kalian berdua sampai dilapangan. Mikasa masih memegang tanganmu dengan erat sepertinya dia tidak mau melepaskannya. Tangannya melingkar dipergelangan tangan yang dingin dan juga kaku. Sambil memakan cokelat, kamu tidak memalingkan pandangan dari mikasa. Rambut sebahu yang indah dan juga sempurna tergerai didepan mata. Armin yang dari tadi duduk bersama connie dan sasha kaget melihat kalian berdua. Armin tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Mikasa duduk disebelah armin dan masih memegang tanganmu. Kelihatannya dia tidak menyadari hal tersebut. Armin masih bingung tentang apa yang sedang terjadi dengan kalian berdua.

"[nama] kenapa kamu bisa terlambat seperti ini?"

"aku kemarin malam habis bermain game, mikasa. hehe"

"aku kira kamu sakit. Kamu jangan melakukan hal seperti itu lagi. bermain game sampai malam hanya akan membuatmu sakit."

"i...iya mikasa aku janji gak akan begadang lagi kok. [tersenyum]."

Armin sangat bingung mendengar perkataan yang dikatakan oleh mikasa. Dia belum pernah melihat mikasa memberikan advice kepada orang lain selain eren. Armin semakin tambah bingung setelah melihat tangan mikasa yang masih memegang kuat tanganmu.

"mikasa tangan kiri kamu sedang memegang apa?"

"apa maksudmu armin?"

"lihat saja sendiri mikasa. Apa kamu tidak menyadarinya?"

Mikasa melihat tangan kirinya yang sedang memegang erat tanganmu. Terlihat wajahnya memerah dan juga malu. Dia akhirnya melepaskan pengangannya dan langsung lari kearah eren untuk memberikan dia minuman.

Kalian berdua duduk dipinggir lapangan. sambil memakan cokelat, kamu melihat mikasa dari kejauhan. Mikasa sedang memberikan minuman kepada eren yang terlihat sedang capek. Armin sepertinya akan mengatakan sesuatu, tapi dia mengurungkan niatnya. Jean dan marco yang dari tadi asik bermain bola menghampirimu. Jean menagih janji untuk makan gratis dikantin. Dia juga kaget melihat bahwa cokelat pemberiannya ada ditanganmu. Jean semakin kesal saja melihatnya tapi dia bisa menahan amarahnya. Kamu tersenyum melihat eksprei jean.

10 menit kemudian...

Pak hannes tiba dilapangan. Hampir semua siswa sudah mulai berbaris menuruti perintah pak hannes.

"maaf bapak terlambat. Hehe. Yasudah kita mulai saja dengan pemanasan. Oh iya seksi olahraganya silahkan maju kedepan."

Kamu dan annie langsung menuju kedepan untuk memulai pemanasan. Kamu tersenyum ke annie saat berpapasan didepan. Nampak annie membalas dengan senyuman juga. Mikasa hanya menatap dingin kalian berdua. kalian berdua mulai untuk melakukan pemanasan.

15 menit kemudian...

Pemanasan sudah selesai. eren, jean, connie dan sasha tampak kelelahan. Sementara mikasa tampak tidak mengeluarkan keringat sedikitpun. Terlihat diwajahnya yang penuh aura iri karena melihat kamu dan annie yang berdampingan berada didepan. Pak hannes menyuruh kalian berdua untuk berbaris. Kamu berada di belakangnya Thomas dan annie berada disebelahnya mikasa.

"oke. Hari ini bapak akan melakukan pertandingan antar kelompok."

"pertandingan seperti apa pa?"

"ya bapak belum tahu sih. Hehe"

"HOO ! HOO ! gimana sih pa."

"haha. Kalian semua jangan marah dong. Yasudah, Jadi kalian semua akan dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok akan diberikan satu bendera. Satu orang dari kelompok tersebut harus mengelilingi lapangan dan memberikan bendera tersebut ke orang kedua yang menunggu di garis start. Kurang lebih sama kaya marathon lah. Hehe."

Mikasa, oh MikasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang