Matahari membangunkanku dari tidur. Jendela terbuka dan cahayanya menerangi kamarku yang gelap. Kemarin bisa dibilang hari yang sangat menyenangkan bagi diriku. Tapi aku melihat mikasa tidak ada disampingku.
Kucium bau yang sangat enak yang berasal dari dapur. Aku langsung pergi kesana untuk melihat siapa yang sedang memasak. Ternyata yang memasak adalah mikasa.
"kau sudah bangun rupanya."
"bau masakanmu enak sekali. Mmhh omelet ya."
"iya. Aku juga sudah membuatkanmu kopi."
Mikasa memberikan secangkir kopi kepadaku. Teringat kembali saat mikasa membuatkanku kopi. Tidak enak dan sangat pahit sekali. Aku rasa aku tidak akan meminumnya.
"kenapa tidak diminum? Padahal aku sudah membuatnya."
Dia berkata dengan tatapan tajamnya. Apa boleh buat aku meminumnya. Ternyata rasa kopi buatan mikasa kali ini sangat enak. Rasa manis serta pahitnya seimbang. Membuatku fresh diawal pagi hari ini.
Aku membantu mikasa mempersiapkan sarapan. Dua omelet dan dua kopi menu sarapan kali ini. aku coba omelet buatan mikasa dan rasanya sangat lezat. Aku tidak menyangka dia bisa memasak masakan sederhana dengan kualitas luar biasa seperti ini.
"apa kegiatanmu hari ini?"
"Aku juga tidak tahu. Mungkin aku akan bermalas-malasan disini atau juga pergi kerumah Levi."
"huh. Kenapa kau selalu dekat dengan orang pendek itu. Aku tidak suka dengan dia."
"kenapa kau tidak suka mikasa?"
"aku tidak suka saja dengan sikap dia yang dingin. Kalau kau tidak ada kegiatan, bagaimana kalu kita pergi ke taman hiburan yang baru dibuka."
"wah ide bagus mikasa."
Mikasa tersenyum mendengarnya. yosh sudah diputuskan. Hari ini aku dan mikasa akan pergi ke taman hiburan. Yeay.
Jam 14.00
Aku menunggu mikasa datang di halte bis sambil mendengar musik. Kupakai kaos serta jeans dan sepatu vans. Tidak lama kemudian aku melihat mikasa datang dengan annie.
"lama menunggu?"
"tidak juga. annie kau ikut ?"
"i..iya [nama]. mikasa yang mengajakku. Kalau kau tidak berkenan aku tidak akan ikut."
Mikasa langsung menatap tajam serta menepuk pundakku.
"kau harus ikut annie!"
Aku membalas perkataan annie dengan sedikit berteriak. Huh bisa dibilang mikasa sangat menyeramkan bila sedang marah. tapi tidak apa-apa jika annie ikut juga. aku jadi ingat perkataan dia dulu bahwa dia belum pernah diajak jalan oleh seseorang. tak lama kemudian bis datang. Kami semua lalu masuk kedalam bis menuju kota.
1 jam kemudian...
Kami sudah sampai ditempat hiburan. Royal Paradise Park namanya. Bisa dibayangkan bahwa banyak sekali permainan yang sangat menyenangkan disini. ya pastinya. Kulihat banyak sekali orang yang datang. Mikasa menggenggam tanganku dan membawaku kewahana rollercoaster. Annie mengikutiku dibelakang.
"Roller coaster? Ini hanya permainan bagi anak kecil."
"mmhh. Rasa percaya dirimu sangat meyakinkan. Ayo cepat naik."
"sudah kubilang kan. Ini permainan bagi anak kecil. Jadi sebaiknya kita tidak menaikinya. Bagaimana kalau kita cari wahana yang lain?"
"heh? Jangan banyak alasan. Cepat naik! Annie pegang tangannya dan suruh dia naik."
"baik mikasa."
"tu...tunggu du...lu."
Mereka menarik tanganku seerat mungkin agar aku tidak kabur. Annie dan mikasa memaksaku untuk duduk dikursi paling depan. Sebenarnya aku memiliki trauma menaiki wahana ini. itu terjadi saat kecil dulu. Tapi aku tidak bisa melawan kedua wanita kuat ini. aku pasrah saja dengan semua ini.
Setelah menaiki roller coaster itu, aku merasa mual dan pusing. Aku langsung berlari ke toilet terdekat untuk muntah. Cih mereka benar-benar mengerjaiku. Kalo begini jadinya aku lebih baik tidak pergi. aku kembali dengan keadaan yang masih pusing akibat tadi. mereka berdua tertawa melihatku.
"hei! Kalian jangan tertawa diatas penderitaan orang lain."
"mikasa, lihat wajahnya. Tampak lucu sekali. Hahaha"
"benar sekali annie."
aku diam saja dengan ekspresi kesal. Kali ini mereka mengajakku menaiki wahana ekstrim lainnya. Twisted tornado namanya. Aku kaget setelah melihat wahana ini. aku akan naik dan diputar diatas ketinggian yang cukup tinggi untuk 2 menit. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi kepadaku. Dengan setengah tenaga aku menaikinya dengan kedua wanita kuat ini.
"a...aku akan pergi membeli minuman. Kalian tunggu saja disini."
Aku meninggalkan mereka setelah menaiki twisted tornado. Ini hanya alasan saja agar aku tidak dipaksa menaiki wahana ekstrim lainnya. Saat aku membeli minuman, aku bertemu dengan orang yang kukenal. Dia levi dan petra.
"wah kak levi dan petra datang juga ya."
"tidak disangka kita bertemu disini. kamu datang bersama siapa [nama]?"
"eh... mikasa dan annie kak."
"cih. Mikasa ya?"
Levi berkata dengan ekspresi dinginnya. mungkin ini yang mikasa tidak suka dari levi. tidak lama, mikasa dan annie datang. bisa kulihat, ekspresi mikasa langsung menatap tajaim levi. sementara annie sedikit tersenyum melihat pertikaian antara mikasa dan levi. kami semua memutuskan untuk pergi bersama.
tak kusangka, ditempat ini ada rumah hantu. feelingku merasa akan terjadi sesuatu yang buruk. dan benar saja. setelah berusaha untuk menghindari rumah hantu, para wanita itu malahan ingin memasukinya. aku berusaha untuk lari, tapi mikasa dan annie menggenggam erat tanganku. aku dipaksa untuk masuk kedalam rumah hantu ini. didalam, aku hanya menutup mataku. hal yang menakutkan menantiku disini.
"dasar lemah."
perkataan mikasa sangat menyakitkan. walaupun disini hanya hantu bohongan, tapi tetap saja semua ini mengagetkanku. tapi aku akan malu jika hanya berada dibelakang wanita ini. aku putuskan untuk berada di depan.
aku berusaha menutupi rasa takutku di depan semua orang. dibelakangku ada annie, mikasa, petra dan levi. aku sesekali melihat levi dibelakang dan terlihat dari ekspresinya dia sedikit cemas. tangannya memegang erat petra. aku baru tahu sekarang, bahwa levi takut dengan hantu, sama sepertiku.
15 menit kemudian...
aku dan levi mengalami mimpi buruk didalam sana. kami keluar dengan wajah bercucuran keringat. apalagi setelah melihat mummy yang muncul tiba-tiba entah dari mana, itu membuat jantungku berhenti berdetak.
"le...levi sepertinya kita harus lari dari para wanita itu."
"benar sekali. mereka sangat mengerikan."
aku dan levi berusaha kabur dari kepungan wanita itu. tapi, mereka menggenggam tanganku kembali dan petra menarik levi. sepertinya mimpi buruk ini tidak akan berakhir dengan cepat. shit
"[nama] kau lucu sekali."
"benar mikasa dia sangat imut."
"levi ! senyum."
kami melakukan kembali apa yang mereka inginkan. sekarang aku dan levi dipaksa berfoto dengan maskot serta memakai aksesoris telinga kucing. sebenarnya aku merasa malu memakainya, tapi demi melihat senyuman dari mikasa dan annie aku melakukannya. ya semua ini kulakukan demi melihat mereka berdua senang.
1 jam kemudian...
"[nama] terimakasih telah membuat kami sesenang ini."
"maafkan kami memaksamu untuk melakukan semuanya."
"sudah tidak usah dipikirkan. walaupun sedikit tersiksa dengan apa yang kalian lakukan, tapi dengan melihat senyuman dan tawa dari kalian, rasanya semua penderitaan ini telah hilang. hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikasa, oh Mikasa
FanfictionCerita kamu yang baru saja masuk sma maria dan bertemu dengan mikasa, wanita pendiam yang kamu kagumi. bagaimanakah kamu mendapatkan mikasa? featuring seluruh karakter AOT. (REBUILDING FINISH)