Mikasa, oh Mikasa

Problem ?

Gahh mengapa sulit sekali mengalahkan boss ini. walaupun dia cantik tetapi mematikan fuck. Aku membantingkan joypadku dengan kesalnya. Mengapa ? ya tentu saja aku sangat kesal karena tidak dapat mengalahkan boss cantik nan berbahaya yang bernama Lady Maria. Yeah aku bermain bloodborne kali ini. Lady Maria of Astral Clocktower sangat membuatku frustasi.

Aku matikan ps4 ku dengan kesal sekali. Jika ditanya, hari ini adalah hari terakhir dari liburan musim panas. Besok aku mulai kembali hari-hariku di SMA Maria. Tak ada hal yang menyenangkan selama liburan selain pergi ke pantai Raibow Beach bersama Mikasa dan yang lain. Selebihnya hanya mmhh bermalas-malasan dengan bermain game. Ya sangat memilukan bukan? Sial mengapa aku tidak tahu jam sudah menunjukan pukul 02.45. aku menghela nafas berusaha tenang. Aku meloncat saja ketempat tidur. Tak lupa alarm kuset jam 05.30 agar tidak telat bangun. Walau aku tidak terlalu yakin akan bangun jam segitu.

BEEP...BEEP...BEEP...

Aku langsung mematikan alarm hpku yang sangat menganggu. Aku bangun mengusap kedua mataku sebelum melihat jam berapa sekarang. Dan ... HAH JAM 7.15 AKU TERLAMBAT! Aku sangat panik sekali karena hari ini adalah awal masuk semester 2. Aku pakai saja semuanya tanpa mempedulikan penampilanku yang mmhh sangat kacau tentunya. Seperti sebelumnya aku sangat menyesal begadang semalaman bermain game yang tidak memberikan manfaat sama sekali.

Aku turun menuju pintu depan semua sudah siap walau aku terlihat kacau. Ayah dan Ibu tidak ada karena mereka meninggalkanku seperti biasa. alasan yang sama, ayah membutuhkan dampingan ibu saat bekerja dikota. Aku tutup pintu kencang sekali, mengunci dan berlari tunggang langgang menuju SMA Maria yang cukup lumayan jauh.

Depan gerbang pukul 08.15...

Aku sangat lelah berlarian menuju sekolah sama seperti awal masuk dulu. Tentunya sekarang aku hanya sendiri tidak ditemani Connie. phiww aku harus menunggu sampai upacara selesai. Aku mengusap keringat yang sedari tadi mengucur. Tak lama aku mendengar suara langkah kaki yang begitu cepatnya. Penasaran kulirik kebelakangku dan... dia adalah Oluo yang terlihat lelah sama sepertiku. "woah mengapa kau ada disini [nama] apakah kau terlambat sepertiku?" dia bertanya terengah-engah. Aku menepuk jidatku sebelum membalas. "jika aku tidak terlambat pasti aku akan masuk kesana dengan santainya. Huf." Memang dia sangatlah bodoh sebagai kakak kelas.

Oluo duduk disampingku sambil mengamati jalannya upacara sama saat pertama aku bertemu dengannya. "jadi apa yang membuatmu terlambat?" tanya Oluo. "yeah kebiasaan yang tak bisa kuhilangkan. Bermain game semalaman." Balasku masih menatap lapangan upacara. "Woah aku juga terlambat karena bermain game. Sial aku sangat kesal pada boss yang bernama Laurence." Balas Oluo. "mmhh Laurence? Laurence The First Vicar?" tanyaku penasaran dengan game yang dimainkannya. "ya bagaimana kau tahu? apakah kau bermain Bloodborne juga?" Oluo kini bersemangat. "mmhh ya tapi aku melawan boss yang urgh sangat susah. Lady Maria of Anal Cocktower." Balasku sedikit kesal karena usahaku gagal mengalahkannya.

Dia memiringkan kepala seperti ada sesuatu yang salah. "mmhh Lady Maria of 'Anal Cocktower'? Aku belum pernah mendengar boss seperti itu." Dia berusaha berpikir dengan keras. Saat mendengar tanggapannya aku baru sadar bahwa itu bukanlah nama boss sebenarnya. Apa yang memasuki pikiranku kali ini. aku menggelengkan kepala. "maaf maksudku Lady Maria of Astral Clocktower." Aku sanggah pernyataanku tadi. Dia lalu ingat dan mulai tersenyum menyeringai. " 'anal dan cocktower'? kau benar-benar memiliki pemikiran yang kotor [nama]." Dia tertawa menggodaku. Mmhh yeah mungkin. XD

Aku dan Oluo pergi menuju tempat yang dulu sempat kita datangi. Tangga yang dulu bersandar masih ada. Aku dan dia langsung menaiki tangga tanpa menunda lagi. "yeap sampai jumpa [nama]. Oh iya sepulang sekolah Levi, Mike, Eld dan Gunther akan kerumahku untuk 'bermain' apa kau mau ikut?" Oluo berkata bersemangat. "ah mmhh kita lihat saja nanti. jika aku bisa aku akan memberi pesan. Ciau." Dan dengan itu kami berdua berlari menuju kelas masing-masing.