Annie

197 18 0
                                    

Tak terasa bel pulang sudah berbunyi. aku berada di ruang uks selama 3 jam. tidak terasa sudah pulang kembali. Aku langsung berdiri dan membereskan ruangan uks.

Aku melangkah menuju kelas untuk mengambil tasku dan pulang. Keadaan sekolah sudah sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang masih berada disini, termasuk levi dan mike yang berada dilapangan.

Keadaan kelas sama saja, kosong dan sepi. Aku langsung membawa tasku dan berencana pulang. Saat di koridor, aku bertemu dengan annie. terlihat dari raut wajahnya dia kehilangan sesuatu.

"annie, kamu belum pulang?"

"[nama]?"

"sepertinya kamu kehilangan sesuatu ya?"

"i...iya [nama]. Aku kehilangan sesuatu."

Wajah annie memerah setelah menjawab pertanyaanku.

"baiklah aku akan membantumu mencarinya."

"terimakasih [nama]."

Setelah kutahu apa yang dicari annie, wajar saja dia menampakan wajah yang malu. Dia kehilangan buku diary.

Aku kembali kekelas untuk mencari diarynya. Dimeja, dikursi, dan lemari sudah kucari namun tidak ada. Sampai-sampai meja guru aku buka dan hasilnya sama saja. sementara itu, annie mencarinya dikoridor sampai kelapangan. Mungkin dia menjatuhkannya disana pikirku.

Aku duduk sebentar dikantin sambil minum. Aku langsung teringat dengan kejadian tadi pagi. Haha aku benar-benar ceroboh. Saat mengingat kejadian tadi, aku langsung pergi keperpustakaan untuk memastikan. Mungkin diarynya ada disini. Benar saja dugaanku. Aku melihat buku didepan meja resepsionis. Buku tersebut tidak bernama namun ada inisial a dibagian belakang. Mungkin jika ku buka sedikit tidak apa.

Saat aku akan membuka diary tersebut,tiba-tiba annie sudah berada didepan pintu perpustakaan. Aku panik dan bertingkah seakan-akan aku baru menemukannya. Annie perlahan jalan kearahku dan langsung mengambil paksa diarynya. Aku hanya diam dan tidak melakukan apa-apa. aku takut annie akan menghajarku.

Keadaan canggung mulai hilang. Annie tersenyum dan berterimakasih kepadaku karena telah menemukan diarynya.

"terimakasih [nama]."

"ya tidak apa-apa kok. Hehe. Oh iya bagaimna kalau kita pulang bareng saja."

"heh?"

Annie terdiam mendengar perkataanku. Apa ada yang salah dengan ajakanku? Dia kemudian menganggukan kepalanya. Kami berduapun meninggalkan perpustakaan dan pulang bersama.

Diperjalanan, tidak ada pembicaraan sama sekali. Keadaan canggung menyelimuti kami berdua. kami berjalan dengan jarak yang berjauhan. Seperti pasangan yang sedang bertengkar.

Aku tahu bahwa annie gugup berada disampingku. Mungkin baru pertama dia pulang bersama cowok. Dia selalu menatap kearah berlawanan denganku. Akhirnya aku pun memecah keheningan.

"mataharinya indah banget ya. Bagaimana menurutmu?"

"iya [nama] mataharinya sangat indah sekali."

"btw aku belum tahu kamu berasal dari smp mana?"

"aku dari smp trost."

Aku berhenti sejenak setelah mendengarnya. Smp trost? Mungkinkah dia. Aku kemudian berjalan kembali. Smp trost merupakan smp yang kebanyakan muridnya adalah pria berandal.

"kamu kenapa [nama]? Apa kamu takut denganku?"

"heh? Yang benar saja. aku tidak takut kok. Tapi bagaimana kamu lulus dari smp trost?"

"mungkin karena aku kuat. Aku bisa lulus dari smp trost."

Memang jika dilihat-lihat, annie memiliki aura yang sangat dingin sama seperti mikasa. kedua wanita itu benar-benar sangat misterius menurutku.

Kami berdua akhirnya dapat berbicara satu sama lain dengan baik. Setelah gebrakan yang aku buat tadi aku dan annie saling terbuka satu sama lain. Annie ternyata memiliki kemampuan mma yang sangat baik. Pantas saja dia dapat lulus dari smp trost.

"mmhh. Annie, aku ingin berterimakasih karena kamu telah menolongku tadi pagi."

"yeah. Jangan dipikirkan."

"oh iya annie, bagaimana kalau weekend nanti aku traktir kamu makan. Apakah kamu mau?"

"heh apa maksudmu?"

"anggap saja ajakanku ini sebagai rasa terimakasihku karena kamu telah menolongku. jadi bagaimana?"

annie terdiam dan wajahnya memerah setelah mendengarnya. aku juga menampakan wajah yang aneh. entah darimana aku mendapat kekuatan untuk mengajak annie pergi. setelah beberapa menit berlalu, annie kemudian menganggukan kepalanya sambil tersenyum padaku. 

"tentu saja, aku mau."

kami berdua pun melanjutkan perjalanan.

kami berdua akhirnya sampai dipersimpangan jalan. arah rumahku mengarah kearah kanan sementara annie lurus. 

"nah annie sampai jumpa besok. heh tunggu dulu coba kamu diam sebentar."

"memangnya ada apa [nama]?"

aku kemudian menyentuh rambut annie. annie hanya terdiam melihatku.

"wah ternyata ada laba-laba. coba lihat ini."

"AHHH!!!!"

annie berteriak dan langsung menghantamkan tangannya kearah wajahku. aku langsung tersungkur. 

"maaf [nama]. kenapa juga kamu melakukan hal seperti itu. AKU TAKUT LABA LABA TAU!"

"hehe maaf-maaf annie."

aku kemudian melambaikan tanganku seraya pergi meninggalkan annie.

Mikasa, oh MikasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang