Finally

141 7 1
                                    

Sekarang aku pergi kerumah mikasa untuk mengerjakan tugas yang begitu banyaknya. Aku harus mengumpulkan tugas itu selama seminggu. Sial tugas yang paling banyak adalah tugas matematika dan juga fisika. Pak keith benar-benar mengerjaiku kali ini. tapi aku sudah bertemu dan berbicara mengenai kejadian yang dulu. Dan memang benar dia yang membawaku kerumah sakit. aku sangat berterimakasih kepadanya.

Masalah dengan bertholdt dan reiner sekarang sudah terselesaikan. Reiner dan bertholdt telah meminta maaf kepadaku. Awalnya memang sulit memaafkan reiner, tapi aku luluh juga. dia melakukan semua itu karena ingin temannya bahagia. Aku salut dengan upaya yang dilakukan reiner tapi tidak dengan caranya.

TIMESKIP...

Aku sudah berada didepan rumah mikasa. aku tersenyum sepanjang jalan. Aku yakin kali ini dia akan memberikan kejutan seperti biasa. Apakah sebuah ciuman? atau hal yang lebih menegangkan? Haha aku tertawa saja didepan pintu.

Aku mengetuk pintu dan seketika ada orang tua yang membukanya. Dia tidak tampak seperti ayah mikasa. wajahnya lebih tua dibandingkan dengan ayahku.

"oh kamu temannya mikasa ya? Silahkan masuk."

Aku masuk setelah orang tua itu mengijinkanku masuk. Dia mempersilahkanku duduk diruang tamu sambil memanggil mikasa. aku melihat diruang makan ada seseorang gadis yang mirip dengan mikasa. dia pun langsung menghampirku.

"aku baru lihat kamu? Apakah kamu temannya kakak?"

Aku mengangguk saja sambil tersenyum. Dia lalu memperkenalkan dirinya. Namanya Arminia Ackerman tentu saja dia adiknya mikasa. aku pun memperkenalkan diriku kepadanya.

10 menit kemudian...

Aku masih menunggu diruang tamu sambil memainkan handphone. Paman mikasa lalu datang menghampiriku dan menyuruhku naik kekamar mikasa yang berada dilantai dua.

"mmhh paman apa tidak apa apa aku pergi ke kamar mikasa?"

"tidak apa apa kok. Tampaknya mikasa masih tertidur."

Arminia mengantarkanku kekamar mikasa. Sikap arminia bertolak belakang dengan mikasa (sebelum dekat dengan kamu). Dia periang dan mudah diajak bercanda. Aku teringat kembali dengan ekspresi mikasa saat pertama bertemu denganku. Dingin abis. Hahaha

"nah ini kamarnya kakak. Have fun ya"

Dia kemudian meninggalkanku didepan pintu kamar mikasa. Aku perlahan membuka pintu agar tidak membangunkan mikasa. namun dikamar tersebut tidak ada mikasa. kemana perginya mikasa. Aku masuk saja dan melihat lihat isi kamar mikasa. ada sebuah computer dan yang paling membuatku kaget ada sebuah playstation 3. Apa mikasa seorang gamer sepertiku?

Aku duduk saja dikursi dekat computer. Aku mengeluarkan handphone dan langsung mendengar music sambil melihat keluar jendela. Playing Bring Me The Horizon - Follow You.

SP MIKASA.

Saat ini aku sedang berada dikamar mandi untuk membersihkan diri. Kegiatan wajib yang harus aku lakukan dan sangat penting sekali. Aku mendengar suara pintu kamarku yang terbuka. Pasti arminia yang masuk pikirku. Aku tidak menghiraukannya karena dia selalu saja masuk tanpa memberi izin terlebih dahulu.

Aku segera mengeringkan badanku dengan handuk. Terasa sangat segar dan fresh. Aku membuka pintu kamar mandi dan aku sengaja tidak memakai handuk untuk menutupi badanku yang indah ini. pasti tidak ada orang yang masuk pikirku. Tapi saat aku keluar dari kamar mandi, aku melihat [nama] sedang duduk dikursi. Dan aku langsung saja berteriak "AHHH!"

SP KAMU...

Aku sedang mendengarkan music dan sesekali bersenandung. Tiba-tiba saja terdengar suara teriakan dari belakangku. Reflex, aku langsung melihat kearah belakang. Aku tidak dapat berkata apa apa. Mataku terbelalak melihat didepanku ada mikasa yang telanjang bulat tanpa mengenakan apapun. Perlahan darah pun mulai keluar dari hidung ini.

Mikasa, oh MikasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang