Malam hari jam 12, dimana Akatsuki Family sedang tertidur pulas sampe ngiler, terlihat sosok putih yang membawa kentongan memasuki sumur-- /plak/ memasuki rumah Akatsuki Family yang baru aja diperbaiki.
"Sayang banget mereka jadi tinggal di dalem rumah. Ancurin ah nanti" kata sosok putih itu. Dia dengan enaknya membuka pintu dan masuk ke dalem rumah itu. "Anggap rumah sendiri" katanya.
Sosok itu pun memasang toa di tiap-tiap kamar keluarga gaje itu, dan memasang speaker di belakang toa itu. Kemudian ia memukulkan kentongan ke mic dan berkoar-koar di mic lainnya.
"SAHUR... SAHUR... MERDEKA!! SAHUR..... SAHUR..... BEBEKA!!" katanya sekaligus mengibarkan bendera Jerman.
Akatsuki Family yang shock pun bangun dengan keadaan mengenaskan. Iler mereka sudah memenuhi kasur dan rambut mereka. Beberapa ada yang sedikit luka karena kaca yang jatuh saat suara super keras dari sosok putih itu terdengar.
"APAAN SAHUR MASIH JAM 12 CUK!!" sahut Pein marah-marah keluar dari kamarnya.
"Lebih cepat lebih baik" kata sosok putih itu. Dia pun membuka kopeah yang menutupi kepalanya yang ubanan.
"Lah, elu kan pak Haji Hiruzen Sarutobi Grim Reaper?!" seru Kisame pas ngeliat sosok putih yaitu si bapak haji.
"Tolong!!! Setan bangkit dari kubur!!!" teriak Sasori yang entah dari kapan udah ngerebut kentongan bapak haji.
"Bazeng...." gumam pak haji mendengar koar-koarnya Sasori.
"Elu haji, onta. Mulut jaga" ujar Konan yang masih aja nguap.
"Iya, iya, sekarang kalian sahur gih" ajak si bapak Haji.
"Masih jam 12 malem bego!!!" Sahut Akatsuki Family berjamaah.
Akhirnya si bapak haji ngalah dan ikut mereka (yang udah gak bisa tidur lagi) nungguin jam 3. Jam 3, Konan sebagai IRT segera menyiapkan makanan untuk sahur. Jam setengah 4, mereka berkumpul di meja makan.
"Bu, sahurnya pake apa?" Tanya Deidara.
"Pake paket boros Hoki Hoki Bento" jawab Konan. Semuanya langsung sweatdrop.
"Gapapa lah, hari pertama puasa makan mewah. Lumayan..." komen Pein.
"Makan mewah, nanti tanggal tua mau makan mie instan kayak anak kos?" Tanya Itachi.
"Sampe tanggal tua juga gak akan sampe kak, kan namanya paket boros. 1 minggu juga udah habis kali duit kita" komentar Kakuzu yang tumben-tumben ikut ngobrol. "Dan aku akan menjaga duit supaya puasa kita lancar!!" Tambah Kakuzu.
'Omongannya aja sholeh, masalahnya tetep aja duit' batin yang lainnya.
"Duit duit duit!" Kata Tobi setuju. Tobi dan Kakuzu pun ber-tos ria karena kesepakatan menjaga duit terchintah.
"Ngomong-ngomong, Hidan mana ya?" Tanya Zetsu setelah melirik ke seluruh ruangan dengan mata tertutup (?).
"Oh, Hidan ya? Dia gak mau ikut puasa, pengen dapet angpau lebarannya aja" jelas Kisame. "Dia kan aliran jashin"
Mendengar kata 'jashin', Akatsuki Family pun kepikiran ide bejat.
"Duyu tingking wat aim tingking gaes?" Tanya Pein dengan bahasa Inggrisnya yang ngaco dan ngikutin gaya Bananas in Pyjamas (ada yang pernah nonton?).
"I ting ayem bapak!" Jawab sisanya lebih ngaco.
"Ada apa sih?" Tanya bapa Haji kepo. Zetsu yang paling deket pun berbisik ke bapak haji. Terdengar suara 'pst... pst... pst...' diikuti anggukan bapak haji.
"Yuk!" Ajak Itachi bersemangat.
"Tunggu, kita mau ngapain??" Tanya bapak Haji.
"Terus tadi ngangguk-ngangguk apaan coeg?!" Sahut Akatsuki Family.
"Woy, diem woy gue lagi ritual!!" Teriak Hidan dari lantai atas.
"Ekhm.... ekhm... ukm... uhk... uhuk uhuk....uhkuakh" Pein yang awalnya mau ngedehem langsung keselek. "Ekhm, jadi kita mau bikin si Hidan mau puasa!"
"Eh, bukannya kita mau babuk kak Hidan ya?" Tanya Sasori.
"Bukan, yang aku pikirin malak si Hidan biar puasa, terus pas udah puasa aku palak lebih banyak" ujar Kakuzu.
"Lah, kita kan mau ngancurin alat-alat ritual Hidan?" Ujar Konan.
"Enggak! Kita mau seret Hidan ke sumur terus bacain surat Yasin" bantah Zetsu.
"Yang bener yang mana sih?" Tanya bapak Hiruzen bingung.
"Yang pasti kita mau bikin Hidan tobat supaya mau puasa" ucap Akatsuki Family berjamaah.
"Ok, jadi begini rencananya, pst pst pst pst...." Pein pun menyusun rencana.
"Tapi ay, pst pst pst itu pst pst jadi pst pst.." kata Sasori.
"Tobat! Tobat! Tobat!" Kata Tobi menyemangati mereka semua.
"Kalo gitu pst pst pst aja, biar pst pst jadi pst pst pst pst gara-gara pst pst pst" usul Kisame.
"Yah, kalo pst pst itu kan pst nanti bisa pst pst pst dong?" Seru Zetsu.
"Yaudah, gimana kalo kita tarik kesimpulannya, kita pst pst pst dari pst pst biar pst pst dan pst pst jadi pst pst. Supaya lancar, kita pst pst pst jadi gak akan pst pst pst pst pst" Kata Konan, dan disetujui oleh seluruh Akatsuki Family.
"Kalian ngomong apa sih cuma pst pst pst aja?" Tanya bapak Haji.
"Yang gak ngerti mah gak usah ikutan lah" ujar Deidara ngusir.
"Lah, yang ngajak kan kalian?!" Kata bapak Haji.
"Jadi gini..." Konan pun menjelaskan panjang lebar di telinga bapak Haji sayangnya bukannya lurus ke otak malah mengkol ke perut. Anehnya bapak Haji itu ngerti.
"Oke deh!" Kata bapak Haji dengan semangat merdeka yang masih dipasang dari jam 12 tadi.
Mereka pun menjalankan rencana. Mau tau rencananya? Akiko juga gak tau /plak/. Mereka pun noong ke kamar Hidan dimana anak ajaib itu melakukan ritualnya. Kemudian mereka pun masuk ke kamar itu sambil bawa Al-Quran.
"Persimi..." ujar Pein ketika memasuki kamar Hidan. Mereka pun duduk mengelilingi Hidan kemudian tadarus tapi beda surat semua. Ada yang baca Al-Baqoroh, ada yang baca An-Nisa, ada yang baca Yasin, ada yang baca Al-Fatihah, ada yang baca Al-Balad, dsb.
Di kamar Hidan yang sempit dan pengap itu, Hidan jadi gak konsen ritual. Dia pun marah-marah, "woy, kalo mau baca Al-Quran di luar napa? Pengap bego!" Seru Hidan marah-marah. Mereka pun keluar.
"Hm... plan A gak berhasil, kita pake plan B!" Ujar Pein memberi komando. Sasori dan Deidara pun masuk ke kamar Hidan lagi.
"Woy, mau adzan di mesjid sana!" Seru Hidan. Mendengar sinyal itu, yang lain langsung masuk lagi bawa kopaeh /plak/ kopeah sama sarung bantal dan mukena buat Konan. Mereka pun sholat shubuh disitu.
Saat mereka lagi sholat, tiba-tiba terdengar suara bapak Haji kesakitan Grim Reaper yang kena jarum Hidan. Sebenernya itu cuma pura-pura aja, biar si Hidan tobat karena kasian.
"Makanya, jangan disini, pengap, sempit, banyak jarum, banyak bangke" ucap Hidan, kemudian kembali fokus ke ritualnya.
Bagaimana nasib mereka? Apakah Hidan akan tobat? Apakah plan mereka yang lain akan berhasil? Cekidot di chap selanjutnya!!
A/N
Akiko : Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan! Gak kerasa udah bulan puasa lagi, terhura sayah :v. Setahun terasa sangat cepat, hiksu :'v (Akatsuki : Lebay lu!!!). Betewe, ada yang mau nyaranin rencana gak buat mereka? Kalo mau komen aja. Akiko juga takut kehabisan ide. Yaudah segitu aja, Jaa, TTEBASA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Akatsuki Family [DISCONTINUED]
Fanfiction[DISCONTINUED] (read below) Bagaimana jika Akatsuki berkeluarga? Dapat kah Konan dan Pein mengurus anak-anak Akatsuki yang nakal dan tidak bisa diam? Apakah Itachi akan menikah dan memberikan cucu pada orangtuanya? Cekidot! Warning : Gaje, garing, O...