Ngabuburit di Mesjid Konoha -Puasa Edition-

1K 80 6
                                    

Setelah 1 minggu anak-anak Akatsuki belajar di bulan puasa, Konan dan Pein menyerahkan (?) anak-anaknya untuk ngaji di mesjid untuk selamanya (?). Tentu guru ngajinya Hinata, Naruto, Kakashi, sama bapak Haji Hiruzen yang baru bangun dari kuburnya karna inget kalo jantung dia harus berdetak dan dia harus nafas.

 Pagi-pagi, mereka berangkat ke Mesjid karena pengen jadi yang paling awal. Mereka lari-lari sampe jatoh dan masuk jurang (?) saking semangatnya. Itachi yang ikut buat nganterin Tobi pegangan ke akar pohon sambil megang Tobi, dan anak-anak lain pegangan terus kayak rantai.

"Woy, lepasin kasian si Tobi tangannya ketarik!!" teriak Itachi.

"Woy, yang dibawah lepasin gue!! Gue bukan tali tambang 17 Agustusan!!" teriak Deidara.

"Heh, dibawah lu tuh gue! respectnya mana?" kata Kisame yang emang dibawah Deidara. "Zetsu, kaki gue ngapain lu makan?"

"Sorry kak, cara terakhir biar gak jatoh. Tangan gue gak nyampe" kata Zetsu dari dalem venus flytrapnya yang lagi nutup karena pegangan ke kaki Kisame.

"Bang, Hidan boleh naik duluan?" tanya Hidan kepada abangnya tershayank (Hidan : Huekkk).

"Aku dulu ah kak!" protes Sasori.

"Pangeran kenapa lu cuma dateng pas gue gak butuh aja?!" Hidan ngomel-ngomel sendiri nyalahin Pangeran yang pernah bilang kalo dia adalah pangeran berkuda putih (baca : Berkunti putih)nya Hidan.

Tiba-tiba, si Gaara lewat dengan enaknya pake pasir. Dengan santainya dia berhenti deket anak-anak Akatsuki. "Selamat menikmati olahraga di bulan puasa" katanya terus jalan lagi. 

"Olahraga jidatmu! Bantuin kita dong, keadaan kritis gini!" protes Kisame. Diikuti dengan suara Tobi mewek.

"Tuh kan Tobi mewek" kata Sasori nyalahin Gaara.

"Oke, gue...." Gaara menahan kalimatnya, bikin mereka ke GR-an dan muter-muter gak jelas karena seneng, bahagia, gembira, dan berbunga-bunga. Gaara kembali melanjutkan kalimatnya, "pergi duluan ke mesjid ya" katanya menyelesaikan kalimatnya, menyebabkan anak-anak yang mendadak sakit jiwa itu jadi lesu, lemas, dan gak bergairah.

"Kalian disini aja sampe maghrib. Kan enak pas nyampe langsung makan" usul Gaara, kemudian pergi.

"Sialan lu Gaara!!" teriak Itachi marah-marah.

"Kak, masih pagi jangan batal dulu!" ujar Sasori yang sholeh mengingatkan kakaknya.

"Astagfirullah kakak, aku jadi ingin batal juga" kata Hidan.

"Tobat kak" kata Deidara pake sweatdrop.

"Heh, Zetsu, batal lu makan kaki gue!" komentar Kisame.

"Gue bukan makan kak, tapi nyawa gue bergantung pada kakak" ujar Zetsu.

~$~

Mereka pun berhasil menyelamatkan diri dengan selamat pas sore hari (mereka kuat banget lagi puasa bertahan selama itu ngegantung *sweatdrop*)

"Cape ya Allah" kata Itachi sambil peregangan. 

"Kaki kakak bau" komentar Zetsu.

"Suruh siapa makan kaki gue?!" protes Kisame.

"Kan gak ada pilihan lain kata aku juga" ucap Zetsu membela dirinya sendiri.

Mereka pun berjalan (baca : ngesot) ke mesjid. Sesampainya di mesjid, lautan santripudin memenuhi mesjid itu. Ada yang lagi nyapu teras, ada yang lagi main ucing-ucingan, ada yang jalan-jalan, ada yang wudhu duluan, ada yang anyang-anyangan, ada yang tiduran, pingsan, kejang-kejang, ayan, stroke, kolestrol, dehidrasi, diabetes, sampe yang kesurupan ada juga kali.

Akatsuki Family [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang