"Berbi akuuuu!" Teriak Sasori saat melihat kaki itu. Dia langsung memeluk kaki itu.
"Maafkan aku yang terlambat berbiku sayang" Pein dan Konan yang melihat ini terhura, Tobi pun keluar dari tempat persembunyian dengan watados.
"Gwa hya ku man em" oceh Tobi dan kedengeran seperti preman yang minta tebusan untuk anak yang diculik.
"Dedek ngomong apa sih? Gak ngerti!" Kata Sasori. "Mana berbi aku?"
Tobi tidak beranjak dari posisinya. Dia tetap meminta tebusan untuk berbi itu pada Sasori.
"Duit?" Tanya Sasori. Tobi mengangguk, semua sweatdrop.
Sasori pun berlari ke kamarnya, mengambil uang tabungan. Saat keluar kamar dia berpapasan dengan Kakuzu.
"Dek, minta duit dong" kata Kakuzu enteng sambil menyandar ke tembok, tapi ia jatuh.
"Gak mau! Aku mau bayar tebusan berbi aku!" Tolak Sasori kemudian berlari turun tangga.
"Woy! Tunggu lu jangan kabur kampret!" Teriak Kakuzu sambil berlari membawa pot--curian dari Zetsu-- mengejar Sasori. Sasori mempercepat langkahnya dan akhirnya kepeleset ditengah tangga kemudian jatuh terguling-guling.
"Tuh kan kualat, gak mau nurut sih" kata Kakuzu sambil merampas uang yang dipegang Sasori. Tanpa menolong adiknya itu, dia langsung naik tangga tapi sayangnya dia kejatohan sambit Hidan dan senasib dengan Sasori.
"Duit, duit, duit..." Kakuzu sekarat dan duit berputar-putar diatas kepalanya. Hidan pun turun ke tangga untuk mengambil sambitnya.
"Wih, ada mayat nih" kat Hidan saat melihat Kakuzu dan Sasori. Dia langsung menyeret kakak dan adiknya itu ke kamarnya, kemudian mempersiapkan ritual untuk dewa Jashin.
Tiba-tiba Kisame masuk ke kamar Hidan. "Dan, lu liat Juju kagak? Ituloh, pacar gue" kata Kisame, tanpa mempedulikan kedua mayat (?) yang telah siap dijadikan tumbal.
"Udah gue jadiin tumbal" kata Hidan dengan entengnya.
"Oh, yaudah, kamu ganti rugi ya" kata Kisame dengan enteng juga. Hidan melihat kamarnya yang dipenuhi barag-barang yang berkaitan dengan Jashin. Tidak ada celengan, maupun dompet. Tiba-tiba Hidan melihat uang yang dipegang Kakuzu, dia pun mengambilnya dan memberinya pada Kisame.
"Nih, semoga cukup" kata Hidan. Kisame menerima uang itu dengan tangan terbuka. "Siip"
Kisame pun berjalan ke kamarnya, kemudian menaruh uang itu dimeja belajarnya. "Besok harus beli ikan baru" ujar Kisame. Dia pun keluar kamar.
Dei pun masuk ke kamar Kisame, nyari barang yang bisa dijadiin seni (baca : bom) karena persediaan lempungnya udah abis. Dia pun menemukan segepok duit di meja belajar Kisame dan mengambilnya tanpa permisi kemudian pergi ke kamarnya.
Di jalan, dia menabrak Zetsu. Duit-duit itu terbang dan nyangkut di kepalanya Zetsu. Zetsu yang tidak sadar itu berdiri dan berjalan pergi ke kamar mandi. Dia menunduk dan duit itu jatuh dari kepalanya. Dia langsung melempar duit itu keluar dan mengunci pintu kamar mandi.
Itachi lewat di depan kamar mandi. Melihat segepok duit, dia mengambilnya segera, kemudian turun kebawah.
"Bu, ini duit ibu?" Tanya Itachi pada mama Konan.
"Bukan. Simpen gih di celengan keluarga" kata Konan. "Oh iya, kamu mau makan apa buat makan malem? Nasi goreng atau telor?"
"Nasi goreng deh" jawab Itachi.
"Tapi kalau nasi goreng gak ad bumbunya, gak ada bawangnya. Telor aja ya" tawar Konan.
"Yaudah gimana ibu aja" kata Itachi kemudian berjalan ke ruang tamu, menaruh duit itu di celengan keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akatsuki Family [DISCONTINUED]
Fanfic[DISCONTINUED] (read below) Bagaimana jika Akatsuki berkeluarga? Dapat kah Konan dan Pein mengurus anak-anak Akatsuki yang nakal dan tidak bisa diam? Apakah Itachi akan menikah dan memberikan cucu pada orangtuanya? Cekidot! Warning : Gaje, garing, O...