Malem Puasa -Puasa Edition-

751 76 3
                                    

Setelah warga tenang karena kehadiran 'maling' dan bapak Maling sudah kembali ke tempat, mereka pun masuk ke mesjid, selagi nunggu adzan Isya.

"Padahal bu, gak usah dandan kayak maling gitu. Kan di mesjid juga ada mukena mah..." kata Ino sambil ngasihin mukena di laci mesjid.

"Gak tau tuh bu, anak saya punya ide aneh, yaudah saya nurut aja" kata Konan ngaduin Kisame ke ibu orang lain. Dia pun menerima mukena itu.

Para ibu-ibu pun ngarumpi sambil nunggu adzan isya, ngomongin arisan lah, tajil lah, dsb. Sedangkan anak-anak semuanya di luar. Main petasan.

"Hey, kata ayah aku gak boleh main petasan di mesjid!" Nasehat Shikadai.

"Gapapa lah, bukan petasan yang meledak, dattebasa" kata Boruto sambil nyalain patasan gasing. Petasan gasing itu pun kena ke kaki Chouchou dan Boruto pun kena ampasnya.

"Kenapa gak pake kembang api yang batangan aja? Kan bagus nanti" saran Himawari.

"Gak rame ah" tolak Dei mentah-mentah.

"Aku lebih setuju sama Himawari" kata Shikadai menyetujui ide aman Himawari.

"Emang ada yang bawa kembang api kayak gitu?" Tanya Sasori. Himawari pun ngeluarin kembang api yang dikasih sama ibunya. Mereka pun sama-sama ngegantung kembang apinya di pohon beringin (?).

Setelah kembang apinya kepasang semua, Dei pun minta tolong ke Hidan buat nyalain kembang apinya. Tobi yang awalnya lagi main sama Itachi sama Zetsu ngedeket ke pohon itu.

"Gulali! Tobi mau gulali yang bunyi kletek kletek gitu!" Kata Tobi sambil nunjuk kembang apinya.

"Makan tah api" kata Hidan agak ngedeketin salah satu kembang apinya, dan otomatis dapet death glare dari Itachi.

"Bukan gulali, Tobi, kembang api. Gak bisa dimakan" kata Himawari. Tobi pun memasang muka kecewa tapi gak keliatan karena topeng yang entah sejak kapan Tobi pakenya, Akiko juga gak yakin.

"Eh, Sasori, mainin nih petasan. Gak bahaya da, gak meledak" ujar Hidan, sambil ngasih buletan item yang katanya petasan ke Sasori.

"Petasan apa ini kak?" Tanya Sasori penasaran, dan dikerubungin anak lainnya.

"Mainin deh, seru da" kata Hidan. "Sini gue nyalain" katanya menawarkan jasa yang kayaknya nanti bakal minta sesuatu ke Sasori dan anak lain.

Petasan itu pun disimpen di tanah, terus mereka bikin lingkaran kecil. Hidan pun menyalakan petasan itu, dan tiba-tiba petasan itu ngembang dan manjangan (if you know what i mean).

"Ih, kayak e'e!" Kata Deidara dengan polosnya.

"Jadi enek deh liatinnya" kata Chouchou.

"Ini gak akan bau tai kan?" Tanya Boruto sambil agak mundur bareng Shikadai.

"Tenang aja, bukan tai beneran" kata Hidan sambil megang petasannya. "Huwwaaa panas!!"

"Pasti panas kak! Baru nyala juga" kata Deidara.

"Terus serunya apa? Cuma liatin tai mengembang kayak baru dikeluarin dari anus aja?" Tanya Shikadai, yang kemudian dipelototin semuanya. "Apa??"

Pas mereka lagi asik-asiknya (baca : bosen-bosennya) liatin tai ngembang kayak kue, adzan isya pun berkumandang. Mereka langsung wudhu soalnya sebagian besar pada batal wudhunya.

Mereka pun masuk ke mesjid buat taraweh. Mulai dari sholat isya, terus ceramah dari ustadz Sasuke, baru sholat tarawehnya. Pas baru 8 raka'at, Dei sama Sasori malah tidur, padahal mereka milih saf yang agak depan.

"Woy, bangun sholatnya belum selesai" kata Itachi, berusaha ngebangunin mereka berdua. Dei pun agak ngeguling sampe kena Sasori, dan berlanjut ke jamaah lainnya. Akhirnya mereka jadi kayak domino.

"Allahu akbar" si imamnya malah mulai sholat tanpa peduli jamaah di belakangnya. Semuanya pun langsung berdiri cepet-cepet biar gak ketinggalan.

"Didepan ada apa?" Tanya ibu-ibu dibelakang yang keheranan. Mereka gak sadar malah imamnya udah mulai sholat.

"Woy, imamnya udah mulai tuh" kata salah satu ibu-ibu ngingetin.

~$~

Taraweh pun selesai. Akatsuki family dalam perjalanan pulang malah roboh karna ngantuk. Yang masih kuat berdiri cuma Konan sama Tobi.

"Sedikit lagi... Sedikit lagi..." Kata Kisame dimirip-miripin sama Kungpu Fanda.

"Sedikit lagi apaan?! Kita masih deket-deket masjid!!" Hidan protes.

"Aku terbaaang!!" Kata Deidara ngelindur.

"Dia udah tewas duluan" kata Kakuzu sambil noel-noel badan Deidara. "Ambil duitnya ah..."

Tiba-tiba Gaara lewat, seperti biasa naik pasir, dan dia udah tidur.

"Aish, enak banget" kata Zetsu ngeliatin Gaara.

"Ngesot aja yuk" ajak Pein.

"Capek atuh ay" kata Itachi yang emang udah kecapean.

"Nginep sini aja yuk" ajak Sasori.

"Hayu" kata yang lain setuju.

Akhirnya mereka pun tidur dipinggir jalan disitu. Tapi karena pada motah, mereka pun malah masuk danau.

"Tolong, gue gak bisa berenang!!" Kata Pein sambil keciprak-keciprak takut tenggelam.

"Danaunya de'et ay" kata Sasori, sambil berdiri disamping Pein yang masih keciprak-keciprak. Karena kurang kedengeran Pein malah narik Sasori. Untungnya de'et.

Bletak!

Akhirnya Konan pun turun tangan, Pein ditabok pake kipas kertas.

"Bego! Kita cerai!!" Kata Konan yang entah darimana malah berujungnya kesitu. Seakan-akan Pein baru selingkuh sama air.

Dan Konan dan Pein pun kejer-kejeran kayak film India sampe rumah, diikutin sama anak-anak.

~$~

A/N
Akiko : Gomen baru update!!!! Padahal Akiko janjinya mau update banyak, jadi ingkar :"v maapin... Akiko rada bingung sih emang, udah lama gak baca/nonton yang humor-humor jadi bingung juga. Garing ya? Pasti garing da... Temen Akiko juga bilang akhir-akhir ini kurang lucu :'v. Chapter ini kayaknya paling pendek deh... Bentar lagi puasa udahan... Gak pada bolong kan? Haaah, pada akhirnyamah -Puasa Edition- cuma sedikit :'v udah gitu garing lagi. Udah ah, kebanyakan bacod. Kali ada yang mau ditanyain di comment atau pm aja. Atau mau saran ide juga boleh. Yaudah, jaa, TTEBASA!!

Akatsuki Family [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang