6

230 96 15
                                    

dedicated to brensieglad and Ratihwlndrii thanks ya

enjoy!



Di pagi yang cerah ini Laras sangat bersemangat pergi ke sekolah, maka dari itu ia bangun lebih pagi dari biasanya. Mungkin ia trauma untuk dihukum apalagi jika dihukum bersama dengan Dirgan si perusuh kelas kakap.

Setelah berpakaian, ia menguncir rambut gelombangnya pony tail dan membubuhkan bedak dan lipbalm pada bibir merah mudanya.

Laras memasak sarapannya pagi ini seperti biasa. Moodnya saat ini sangat amat baik semoga saja tidak ada yang menghancurkan mood indahnya itu.

"bi Laras berangkat ya" sepanjang jalan Laras bersenandung kecil. Tak terasa bus kota yang ia tumpangi tiba di halte dekat sekolahnya.

"eh beneran Dirgan dikeluarin dari sekolah?"

"Dirgan dikeluarin dari sekolah?"

"yah, cogan sekolah berkurang"

"kenapa kok bisa?"

"gue belum ada ngucapin perpisahan gue ama dia,"

"gue sedih, penyemangat gue udah hilang"

"Dirgan gak bisa balik?"

"please balik Dir"

"pasti ini bercandaan kan?"

Itulah segelintir gossip yang panas pagi ini. Semua lorong membicarakan nama Dirgan, sebegitu kuat pengaruhnya Dirgan.

Entah gue harus seneng atau sedih, seneng karena gak ada orang aneh itu dan sedih karena gak bakal ketemu orang aneh itu LAGI batin Laras berkata.

"Dirgan pindah sekolah, Ras. Gue sedih. Seharusnya gue sering-sering ngeliat mukanya, gue kangen dia Ras" Mia langsung memeluk Laras saat Laras tiba di kelas.

"ngapain sih nangisin orang kaya dia, gak ada guna" Mia mencibir kesal ucapan Laras barusan.

"kira-kira kenapa dia dikeluarin dari sekolah ya? Dia kan pinter, ganteng, banyak fans-nya"

"tau ah, kenapa lo nanya ke gue?" Laras segera menaruh ranselnya dan tertidur.

Di tempat lainnya, Kevin dan Gilang berhasil menggeparkan satu sekolah karena kepindahan seorang Dirgantara Putra.

"kita berhasil" mereka ber-high five.

"pokoknya gak mau tau, nanti gue harus minta traktiran Dirgan" ucap Kevin menggebu-gebu.

"gue harap dengan adanya ini Dirgan bisa berubah menuju jalan yang benar"

"sok bijak banget kata-kata lu, Gil. Najis gue dengernya" mereka berdua terkekeh.


---


Lima hari berlalu, perlahan cewe-cewe sekolah pemuja Dirgan dapat melupakan sosok Dirgan. Merasa hal itu berlalu, Kevin dan Gilang akan memperkenalkan sosok baru yang menjadi rencana mereka.

"Dir keadaannya udah bagus, senin depan lo mulai sekolah lagi. Dan gue udah bilang sama nenek gue jadi gampang" Dirgan hanya mengangguk kemudian men-dribble bola basketnya sebelum memasukannya dalam ring.

"seriusan? Apa yang lo bilang?" Tanya Dirgan pada Kevin karena keluarga Kevin pemilik sekolah.

"gue bilangnya 'nek, cuma dengan cara ini aja Dirgan gak bakal berulah lagi. Jadi tolong banget nek' ya kaya gitu gue bilangnya dan nenek gue langsung setujuin" jelas Kevin membuat Dirgan mengangguk.

"main 2 lawan 1 yuk" tawar Gilang diikuti dengan setujuan dari Dirgan dan Kevin. Dirgan melawan kedua sahabatnya itu.

"lo udah dapet targetnya kan?" Dirgan diam tak melanjutkan permainan basketnya.

"gue masih bingung, lo berdua tau kan banyak cewe udah pernah gue pacarin dan anehnya sifat semua cewe di sekolah sama. Gue mau nyari tantangan baru" ucapnya getir. Parahnya gue gak bisa yang ngerasain rasa suka apalagi cinta, gue pacaran hanya untuk nafsu semata. Gila kan? batin Dirgan berkata.

Sudah banyak perempuan di sekolah bahkan sekolah lain yang menjadi mantan pacarnya. Siapa sih yang tak terpikat oleh Dirgan? Tapi sampai detik ini, Dirgan tak mempercayai atau membenci sesuatu yang berhubungan dengan cinta dan sejenisnya. Love is bullshit itulah prinsipnya.

"eh-eh gue tau, gue udah dapet. Lo tau kan ketua jurnalistik?" Gilang mengangguk, ia tau hampir seluruh murid di sekolah karena ia ketua umum OSIS yang masa jabatannya akan segera berakhir tahun ini.

"Laras? Anak IPA-2?" Dirgan mengangguk.

"dia kan sahabat pacar gue" kali ini Kevin menimpali.

"nah itu, target gue dia" membuat Kevin dan Gilang menganga lebar. Liat balasan gue, cewe kampung.

"jangan salah pilih, Dir. Gue takut elonya keterusan" kekeh Gilang yang dihadiahi lemparan bola.

"jijik gue sama cewe kampung kaya dia"


jangan bosen baca ya

jangan bosen vomments juga!!!

Behind the FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang